Mitra Bukalapak Perkuat Fitur Digital, Kini Punya Layanan Pembukuan dan Pencatatan Utang
Kini telah merangkul 7 juta UMKM sejak pertama kali hadir pada 2016
Hampir lima tahun lalu, Bukalapak menginisiasi sebuah program yang dulu bernama "Juragan Pulsa Bukalapak", cikal bakal dari Mitra Bukalapak. Kini, Mitra Bukalapak memiliki 7 juta UMKM yang bergabung di dalamnya, terdiri dari warung tradisional dan agen individu tersebar di luar kota lapis satu di Indonesia.
Produk-produk yang dijual di Mitra Bukalapak kian beragam, mulai dari produk FMCG, produk segar, fesyen, produk elektronik, spare parts kendaraan bermotor, dan 42 jenis produk virtual yang membuat masyarakat tetap terhubung secara O2O. Dijabarkan lebih jauh, 42 produk virtual ini mencakup layanan pembayaran, produk finansial, logistik, travel dan layanan SaaS.
Poin terakhir menarik untuk disimak. Dalam keterangan resmi yang disebarkan perusahaan hari ini (23/4), disampaikan bahwa dalam produk SaaS terdiri dari pembukuan, catatan utang, dan sebar poster. Fitur tersebut dibuat ramah untuk para pengguna, sehingga akan terlihat tampak sedang membuat pembukuan pada umumnya secara tertulis.
Belakangan, pemain aplikasi pembukuan keuangan untuk warung tengah naik daun karena besarnya peluang UMKM yang belum tersentuh layanan digital. Akibatnya, banyak pemain bermunculan dan visi misinya didukung oleh para investor. Nama-namanya adalah BukuKas, BukuWarung, Credibok, Moodah, Lababook, dan lainnya. Kesempatan tersebut juga diambil oleh Bukalapak, berkat basis UMKM yang sudah dibentuk, maka akan lebih mudah proses roll out-nya.
CEO Buka Mitra Indonesia Howard Gani menyampaikan, pihaknya akan selalu memberikan ragam layanan jenis produk, baik fisik maupun virtual yang terlengkap kepada masyarakat. “Hal ini merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap upaya Bukalapak untuk mendorong kemajuan digitalisasi warung-warung tradisional dan agen individu agar berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pengembangan inklusi ekonomi Indonesia,” kata dia.
Seluruh produk Mitra Bukalapak, sambungnya, dihadirkan untuk menutup kesenjangan teknologi dan menghadirkan akses pasar bagi siapa saja. Mitra Bukalapak juga berkomitmen ingin meningkatkan literasi finansial dan digital kepada masyarakat terutama masyarakat unbanked dan underbanked yang selama ini sulit mengakses layanan produk-produk virtual karena keterbatasan tempat dan infrastruktur terlebih di masa pandemi.
Pengumuman investasi Seri G yang diterima Bukalapak dari jajaran investor industri finansial, seperti BRI Ventures, Mandiri Capital Indonesia, Standard Chartered, dipastikan pada tahun ini bakal lebih banyak pengembangan produk finansial yang inovatif agar gap dapat mengecil pada masa mendatang.
More Coverage:
Data terbaru dari bank sentral menunjukkan sebanyak 87,5% UMKM dipengaruhi oleh penurunan ekonomi yang didorong oleh pandemi. Namun, hal ini juga menunjukkan bahwa 27,6% UMKM yang beroperasi secara online benar-benar mengalami peningkatan penjualan pada tahun 2020 dan seterusnya. Ini menggambarkan semakin pentingnya bagi perusahaan dari segala bentuk dan ukuran untuk merangkul model bisnis online dan adaptasi digital di Asia yang sedang berkembang.
Strategi kemitraan dengan UMKM nyatanya menjadi peluang bisnis tersendiri bagi pemain e-commerce. Selain Bukalapak, platform lain seperti Tokopedia dan Shopee juga memiliki program serupa. Potensinya cukup besar, dari analisis yang kami buat tahun lalu setidaknya ada 92 juta potensi pelanggan baru yang dapat dijaring lewat program semacam ini.