1. Startup

Mobile Billing dari Nokia (Ovi Store) Telah Bisa Digunakan, Membuka Peluang Bagi Pengembang Lokal (Updated)

Salah satu hal yang dipersiapkan oleh Nokia kuartal kedua tahun 2011 adalah layanan mobile billing yang terintegrasi dengan toko aplikasi mereka, Ovi Store, yang memungkinkan pengguna Indonesia untuk mengunduh atau membeli aplikasi dari Ovi Store.

Seperti yang dituliskan oleh Kompas beberapa hari yang lalu, Bob McDougall, Country Manager Nokia Indonesia mengatakan bahwa mereka akan menyiapkan layanan berbayar untuk pengguna Indonesia yang berhubungan dengan pembelian aplikasi langsung dari Ovi Store yang akan mulai dijalankan pada kuartal kedua 2011.

Kini, layanan mobile billing telah resmi bisa digunakan oleh konsumen umum, pengguna bisa membeli aplikasi berbayar secara langsung dengan sistem potong pulsa.

Saya sendiri mencoba mengontak Narenda Wicaksono, Developer Marketing Manager - Service Portfolio Nokia Indonesia sebagai salah satu perwakilan dari Nokia, yang bagi saya cukup aktif untuk bertemu dengan para pengembang di berbagai kota di Indonesia dan menginformasikan tentang peluang dari aplikasi berbayar di Ovi Store.

Seperti yang dijelaskan Narenda, sebelumnya semua aplikasi di Ovi Store yang bisa diakses pengguna menggunakan ponsel Nokia di Indonesia hanya bisa mengunduh dan menikmati aplikasi versi gratis saja, tentunya berbeda dengan negara lain yang telah menyediakan fasilitas beli aplikasi dengan sistem potong pulsa atau kartu kredit. Kini penguna dari Indonesia telah bisa membeli aplikasi langsung dari Ovi Store, Nokia bekerja sama dengan tiga operator besar untuk menyediakan mekanisme potong pulsa dalam proses pembelian aplikasi. Pengguna bisa membeli aplikasi berbayar, baik yang dikembangkan oleh pengembang lokal maupun internasional.

Statistik pertumbuhan Ovi Store, dijelaskan Narenda juga positif, pertumbuhan aplikasi yang ada di Ovi Store Indonesia sudah mencapai lebih dari 100% pada kuartal pertama 2011, kisah sukses unduh aplikasi dari developer lokal juga telah ada, baik yang diunduh dari Asia Tenggara atau seluruh dunia, salah satunya adalah Ahmad Masykur yang kemarin membagi pengalamannya di acara Suwec.

Dikatakan Narenda, jumlah unduhan untuk aplikasi di Indonesia sudah mencapai 1.1 juta unduhan per hari yang menjadikan peluang bagi para pengembang lokal. Nokia juga secara jelas berekspansi di Indonesia beberapa bulan ini, event serta workshop secara rutin digelar di berbagai kota, beberapa acara tersebut antara lain, mulai dari Jogja dengan Bancakan, di Bandung dengan Mobile Game Developer War serta beberapa hari yang lalu dengan Suwec.

Dari beberapa acara yang saya hadiri, minat para pengembang juga terlihat antusias, memang beberapa masih belum terpikirkan untuk masalah monetisasi, mungkin sebagian besar lebih antusias dengan proses pengembangan aplikasi, yang tentunya baik karena memperlihatkan passion mereka akan pengembangan aplikasi. Kini tentunya mereka juga harus siap dengan strategi monetisasi, salah satunya dengan diluncurkannya layanan berbayar untuk membeli aplikasi, terutama untuk pangsa pasar lokal.

Pembagian keuntungan yang akan dijalankan bagi para pengembang, dijelaskan Narenda adalah 60% untuk mobile billing (potong pulsa) serta 70% dengan menggunakan kartu kredit. (Update lihat keterangan di bawah).

Pendekatan yang dilakukan Nokia untuk menggaet para pengembang lokal juga cukup cerdik, pendekatan awal lebih menekankan pada sisi teknis (pengembangan aplikasi misalnya dengan hackhaton), namun sisi peluang bisnis juga selalu diperkenalkan oleh Nokia, kini dengan fasilitas mobile billing tentunya peluang untuk aplikasi berbayar yang ditujukan untuk konsumen Indonesia akan semakin besar.

Pertanyaan selanjutnya adalah tentang konsumen atau pembeli itu sendiri, terutama untuk pasar lokal, dengan target market pangsa pasar middle - low tantangannya adalah pada pembuatan aplikasi yang menarik dan membuat konsumen mau untuk membayar untuk mengunduh aplikasi tersebut.

Bagaimana dengan pendapat para pembaca DailySocial, apakah fasilitas mobile billing ini akan membuka peluang bagi pengembang lokal, terutama dari sisi monetisasi? Pendapat Anda kami nantikan pada kolom komentar.

[Sumber Gambar]

Update: Penjelasan tambahan untuk pembagian keuntungan yang bisa didapatkan oleh para pengembang, 60% untuk pengembang jika pengguna membeli aplikasi dengan mobile billing, sedangkan pengembang akan mendapatkan 70% untuk pengguna yang membeli aplikasi menggunakan kartu kredit. Nokia (Ovi Store) dan operator akan saling berbagi keuntungan dari sisa presentasi yang ada di masing-masing cara pembelian aplikasi.

Untuk operator yang telah siap dengan fasilitas aplikasi berbayar saat ini baru Telkomsel dan menyusul dua operator besar lainnya.

&