Bagi anda penikmat musik, tentu akan hafal dengan MP3, file digital ini memang menjadi 'merek' generik untuk penyebutan file digital
untuk musik. Tapi salah satu co-inventor MP3 kini tengah mengembangkan sebuah teknologi baru yang akan merombak format audio musik.
Teknologi yang tengah dikembangkan itu bernama MusicDNA, seperti yang ditulis oleh paidcontent
format baru ini memungkinkan penikmati musik yang membeli secara online untuk
menikmati format audio dengan bentuk baru, tidak hanya format statis berupa file audio saja tetapi user bisa menikmati album art,
lyric, serta informasi tambahan lain yang berhubungan dengan artis dan lagu itu sendiri, bahkan ketika user yang membeli kontek musik ini
sedang online, maka fitur tambahan lain bisa dinikmati, seperti jadwal konser, blog posting sampai info dari Twitter dan akun
social networking lainnya.
Segala informasi yang ada di audio memang diserahkan pada penerbit, informasi apa yang akan ditambahkan ke dalam format audionya. Aplikasi
ini memang belum diluncurkan untuk publik, tapi saya sendiri membayangkan saja ketika format ini dirilis dan menari banyak publisher musik,
kita akan menikmati suguhan audio yang sangat lengkap, dan semuanya real-time.
Namun, seperti yang dikatakan oleh Cnet, MusicDNA memang harus bersaing dengan jawara bisnis musik sekarang, yaitu Apple yang telah
memiliki iTunes LP yang memungkinkan penambahan informasi tambahan ke dalam file musik. Pendapat yang lain juga di kemukakan oleh Paidcontent
yang mengatakan bawha, sebenarnya trend musik sekarang bergerak dari downloadable file ke web-hosted services, namun
MusicDNA tetap optimis bahwa pangsa pasar untuk downloadable file musik masih mempunai pangsa pasar sediri, terutama mereka
yang sendang mendengarkan musik di device tertentu yang tidak terkoneksi dengan internet, seperti ketika dalam perjalanan.
BBC menulis bahwa beberapa record label telah menjalin kerjasama untuk menggunakan musicDNA, seperti British record company Beggards
Group yang merupakan record label yang manaungi MIA, The Strokes, Vampire Weekend, serta record label dai U.S. Tommy Boy
Terus terang saya sangat penasaran dengan teknologi baru ini, penasaran akan tanggapan para record label tentang format baru ini dan
tentu saja penasaran akan seperti apa user musik akan menanggapinya, meskipun harus saya akui pengaruhnya untuk industri musik lokal
masih jauh, tapi berhubung kiblat musik kita masih ke international, perkembangan apapun pasti akan menarik untuk diikuti.
Bagi anda penikmat musik, tentu akan hafal dengan MP3, file digital ini memang menjadi 'merek generik' untuk penyebutan file digital untuk musik. Tapi salah satu co-inventor MP3 kini tengah mengembangkan sebuah teknologi baru yang akan merombak format audio musik.
Teknologi yang tengah dikembangkan itu bernama MusicDNA, seperti yang ditulis oleh paidContent format baru ini memungkinkan penikmati musik yang membeli secara online untuk menikmati format audio dengan bentuk baru, tidak hanya format statis berupa file audio saja tetapi user bisa menikmati album art, lyric, serta informasi tambahan lain yang berhubungan dengan artis dan lagu itu sendiri, bahkan ketika user yang membeli kontek musik ini sedang online, maka fitur tambahan lain bisa dinikmati, seperti jadwal konser, info dari Twitter, akun social networking serta rich information lain.
Segala informasi yang ada di audio memang diserahkan pada penerbit, informasi apa yang akan ditambahkan ke dalam format audionya. Aplikasi ini memang belum diluncurkan untuk publik, tapi saya sendiri membayangkan saja ketika format ini dirilis dan menarik banyak publisher musik, kita akan menikmati suguhan audio dengan informasi tambahanyang sangat lengkap, dan semuanya akan update jika kita terhubung ke internet.
Namun, seperti yang dikatakan oleh Cnet, MusicDNA memang harus bersaing dengan jawara bisnis musik sekarang, yaitu Apple yang telah memiliki iTunes LP yang memungkinkan penambahan informasi tambahan ke dalam file musik. Pendapat yang lain juga di kemukakan oleh Paidcontent yang mengatakan bahwa, sebenarnya trend musik sekarang bergerak dari downloadable file ke web-hosted services, namun MusicDNA tetap optimis bahwa pangsa pasar untuk downloadable file musik masih mempunai pangsa pasar sendiri, terutama mereka yang sendang mendengarkan musik di device tertentu yang tidak terkoneksi dengan internet, seperti ketika dalam perjalanan. Apalagi kemampuan tambahan informasi yang bisa dilakukan oleh MusicDNA diklaim terbilang cukup lengkap.
BBC menulis bahwa beberapa record label telah menjalin kerjasama untuk menggunakan musicDNA, seperti British record company Beggards Group yang merupakan record label yang manaungi MIA, The Strokes, Vampire Weekend, serta record label dai U.S. Tommy Boy.
Terus terang saya sangat penasaran dengan teknologi baru ini, penasaran akan tanggapan para record label tentang format baru ini dan tentu saja penasaran akan seperti apa user musik akan menanggapinya, dan apakah perkembangan ini akan merubah peta industri musik online atau tidak, meskipun harus saya akui pengaruhnya untuk industri musik lokal masih jauh, tapi berhubung kiblat musik kita masih ke international, perkembangan apapun pasti akan menarik untuk diikuti.