1. DScovery

Nepotisme: Pengertian, Jenis, Ciri-Ciri dan Dampaknya

Nepotisme adalah perilaku memanfaatkan posisi atau jabatan demi keuntungan pihak tertentu yang masih memiliki ikatan keluarga.

Nepotisme merupakan salah satu tindakan yang merugikan banyak orang. Nepotisme sendiri ditandai dengan pemanfaatan jabatan atau wewenang agar menguntungkan suatu pihak atau kelompok tertentu saja.

Praktik nepotisme bisa terjadi di mana saja, terutama dalam lingkungan kerja. Biasanya, bentuk nepotisme yang terjadi adalah pemilihan atau pengangkatan jabatan berdasarkan koneksi, bukan atas dasar kemampuan sendiri.

Nah, kali ini DailySocial.id akan menjelaskan mengenai nepotisme, mulai dari definisi, jenis, ciri-ciri, hingga dampaknya.

Pengertian Nepotisme

Pada dasarnya, nepotisme merupakan istilah yang digunakan untuk meggambarkan seseorang yang memanfaatkan posisi atau jabatannya demi menguntungkan satu pihak tertentu. Menurut KBBI, nepotisme merupakan perilaku kecenderungan untuk mengutamakan sanak saudara sendiri, terutama dalam jabatan, pangkat di lingkungan pemerintah.

Istilah nepotisme sendiri diambil dari Bahasa Latin, yakni ‘Nepos’ yang memiliki arti sebagai keponakan atau cucu. Sehingga, nepotisme kerap kali diartikan sebagai tindakan yang dilakukan demi keuntungan pribadi berdasarkan kedekatan atau hubungan saudara semata.

Dari definisi nepotisme di atas, dapat disimpulkan bahwa nepotisme merupakan suatu tindakan yang merugikan. Sebab, nepotisme tidak hanya merugikan secara moral saja, melainkan juga dapat merugikan karena dapat memengaruhi kualitas suatu institusi atau perusahaan.

Jenis-Jenis Nepotisme

Nepotisme dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan ikatan hubungannya. Adapun beberapa jenis nepotisme, antara lain:

1. Nepotisme Ikatan Kekeluargaan

Nepotisme ikatan kekeluargaan merupakan jenis nepotisme yang dilakukan atas dasar hubungan kekerabatan atau kekeluargaan. Nepotisme jenis ini merupakan yang paling sering terjadi dan ditemui.

2. Nepotisme College Tribalism

Nepotisme college tribalism merupakan nepotisme yang dilakukan atas dasar kesamaan asal kampus atau jurusan.

3. Organizational Tribalism

Nepotisme jenis ini merupakan nepotisme yang dilakukan atas dasar kesamaan organisasi, baik itu organisasi partai politik, profesi, komunitas, dan lain sebagainya.

4. Institutional Tribalism

Terakhir, nepotisme jenis ini terjadi oleh mereka yang berasal dari instansi yang sama di luar instansinya saat ini. Contohnya adalah seorang pemimpin perusahaan yang membawa serta karyawan terbaiknya untuk pergi kerja ke tempat yang baru.

Ciri-Ciri Nepotisme

Nepotisme dapat dikenali dengan mudah dengan memerhatikan ciri-ciri berikut.

  • Segala bentuk keputusan dan pelaksanaan suatu jabatan dilakukan secara otoriter.
  • Penempatan orang yang ada pada suatu jabatan tidak berdasarkan kompetensi, melainkan faktor ikatan pertemanan atau kekeluargaan.
  • Kurangnya kejujuran dalam menjalankan amanat yang diberikan.
  • Mengabaikan kesempatan orang lain yang memiliki kompetensi di bidangnya karena bukan kerabatnya.
  • Kualitas bukan menjadi hal utama.
  • Biasanya, pemimpin tidak kompeten, sehingga membutuhkan dukungan dari sanak saudara di instansinya.
  • Ada kesenjangan dan ketidakadilan dalam melakukan pekerjaan dan pemberian fasilitas.

Dampak Nepotisme

Nepotisme tentu membawa dampak negatif tidak hanya bagi satu pihak, tapi juga instansi atau perusahaan yang ada. Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai dampak nepotisme.

1. Menurunkan Produktivitas Kerja

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, nepotisme cenderung menciptakan kesenjangan antar karyawan yang berpotensi untuk menurunkan produktivitas kerja. Jika kesenjangan ini terus dibiarkan, maka karyawan dapat menurunkan etos kerjanya karena merasa bahwa pekerjaannya tidak dihargai meski telah dilakukan secara maksimal.

2. Menurunkan Semangat Kerja

Dampak nepotisme yang paling mudah terlihat adalah menurunnya semangat kerja. Semangat kerja yang tinggi tercipta berkat adanya kompetisi yang tinggi antar karyawan.

Apabila nepotisme terjadi, semangat kerja akan menurun seiring dengan kepuasan kerja yang ikut menurun. Hal ini tentunya akan berpengaruh juga terhadap berkurangnya loyalitas dan dedikasi karyawan terhadap pekerjaannya.

More Coverage:

3. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Tidak Sehat

Kedua dampak yang telah dijelaskan sebelumnya tentu akan menciptakan lingkungan kerja yang tidak sehat. Nepotisme menimbulkan ketidakadilan karena hanya menguntungkan pihak tertentu saja.

Hal tersebut tentunya akan mengakibatkan berkurangnya etos kerja, loyalitas, dan dedikasi karyawan sehingga menciptakan lingkungan kerja yang tidak sehat.

4. Meningkatkan Angka Turn-Over Karyawan

Nepotisme yang terus-terusan dibiarkan terjadi tentunya akan membuat karyawan merasa tidak dihargai dan mencari peluang kerja lain. Hal ini tentunya akan berdampak negatif pada reputasi perusahaan karena tingginya angka turn-over karyawan.

Nah, itulah penjelasan mengenai nepotisme yang telah DailySocial.id rangkum untukmu. Untuk menghindari hal ini, sebelum memutuskan untuk mengambil suatu pekerjaan, jangan lupa lakukan riset kecil terhadap perusahaan yang hendak kamu masuki dengan mencari tahu bagaimana lingkungan kerjanya dan seberapa tinggi angka turn-over karyawannya.

{$categories[0]['slug']}