1. Lifestyle

Nintendo Segera Perluas Layanan Digital

Di antara tiga nama besar produsen console, Nintendo–lah yang tampaknya terdengar paling sunyi. Namun saat kita mulai membahas kemampuan online ketiga rival abadi ini, khalayak industri game akan mulai menoleh ke arah Nintendo dengan tatapan mencemooh.

Hal ini sangat beralasan, kemampuan dan keleluasaan fitur online Wii sangat buruk, ditambah lagi layanan distribusi digital-nya. Dibandingkan dengan PSN dan Xbox Live, Nintendo tampak mati langkah. Apalagi jika Anda bandingkan dengan Steam dari Valve, sistem online Wii terlihat sangat tidak signifikan.

Namun dengan melihat ke arah PC, sang Presiden Satoru Iwata melihat secercah harapan baru. Nintendo akan memperluas bisnis digital mereka, “Memperluas bisnis digital kami ke ranah PC dan handheld sangat penting untuk memperluas kesempatan bisnis,” begitulah ujarnya pada sebuah perusahaan layanan streaming asal Jepang, Nico Nico Video seperti yang dikutip dari EscapistMagazine.

Layanan ini rencananya akan memungkinkan pengguna untuk mengutak-atik akun Nintendo mereka melalui PC dan smartphone. Seperti Xbox Live dan PlayStation Network, Anda bisa transaksi (dan juga melakukan transaksi mikro) a la Steam untuk membeli game dan pernak-pernik lainnnya. Dari terlahirnya layanan ini, mungkin akhirnya bisnis DLC (downloadable content) bisa mulai berkembang pesat di platform Wii. Satoru Iwata menjanjikan fans Nintendo bahwa layanan ini sudah akan mulai beroperasi sebelum 2013 berakhir.

Masalah atas sistem yang dulu ditemukan para gamer pada sistem online Nintendo adalah segala informasi akun diletakkan dalam satu wadah saja. Hal ini terbukti sangat berbahaya, karena jika sistem atau platform tersebut mengalami kerusakan atau kebobolan oleh ulah hacker, user kemungkinan besar akan kehilangan seluruh datanya. Apakah Iwata dan kawan-kawan akan menanggulangi masalah ini dengan menambah jumlah hardware untuk backup dan infrastruktur keamanan tambahan, atau melakukan sebuah pendekatan yang lebih mengarah pada software? Belum ada informasi tentang hal ini.

Dengan dominasi metode distribusi game digital oleh Valve dengan Steam-nya, industri ini telah berangkat dari transaksi kopi fisik game ke dunia digital kira-kira sekitar delapan tahun lalu. Nintendo memang datang terlambat – seperti anak SD yang telat datang di hari pertama sekolah – namun bisa jadi, terlambat itu jauh lebih baik daripada tidak ada sama sekali.

Sumber artikel: Escapistmagazine.com dan sumber gambar header: Barone Firenze/Shutterstock.