1. Startup

Ooredoo Rencanakan Rebranding Indosat Tahun Depan

Nama Indosat sepertinya akan berubah tahun depan. Di tengah wacana pembelian kembali saham mayoritas Indosat oleh Presiden terpilih Joko Widodo, Ooredoo selaku pemilik mayoritas Indosat berencana melakukan rebranding Indosat yang bisa dimulai tahun depan. Ooredoo mengakui bahwa Indosat adalah investasi jangka panjang dan akan sulit dilepaskan begitu saja.

Di berbagai negara, perusahaan yang mayoritas dimiliki oleh Ooredoo memang sudah melakukan rebranding, sebut saja Ooredoo Aljazair, Ooredoo Maldives, dan Ooredoo Kuwait. Perusahaan baru di Myanmar, setelah memenangkan tender pengadaan sarana telekomunikasi di negeri junta militer tersebut, juga diberi nama Ooredoo Myanmar.

Indosat kemungkinan bakal berubah menjadi Ooredoo Indonesia jika mengikuti pola rebranding sejak penggunaan nama Ooredoo untuk nama global perusahaan yang berbasis di Qatar ini tahun 2013 silam. Ooredoo sendiri dalam bahasa Arab berarti "saya ingin". Jika hal ini benar terjadi, bisa dibilang kisahnya akan serupa dengan "Tokobagus jilid dua" yang rebranding menjadi OLX Indonesia beberapa bulan yang lalu.

CEO Ooredoo Dr. Nasser Marafih yang dikutip melalui Kompas mengemukakan, "Banyak alasan mengapa kami mengganti nama dengan brand Ooredoo, salah satunya adalah bisa menghemat pengeluaran untuk kegiatan marketing dan promosi. Untuk Indosat, saat ini sedang dalam tahap pembicaraan, Waktunya belum ditentukan, namun kemungkinan rencana tersebut akan mulai kami jalankan sekitar tahun depan. Namun hal itu (perubahan nama Indosat menjadi Ooredoo) tergantung pada kesiapan dari semua pihak, ini adalah sesuatu yang harus didiskusikan matang-matang."

Di kesempatan yang sama, Nasser juga menyebutkan, "Saat ini kami tidak memiliki rencana untuk menjual saham Indosat karena Indosat menjadi aset penting dan strategis bagi grup Ooredoo. Ini investasi jangka panjang."

Sebelumnya dalam debat calon presiden, Joko Widodo sempat mengutarakan keinginan untuk membeli kembali Indosat yang dulu merupakan BUMN unggulan di bidang telekomunikasi. Indosat dijual ke Singapore Technologies Telemedia (STT) tahun 2002 senilai $630 juta untuk kepemilikan 41,94% saham. Di tahun 2008, STT menjual semua sahamnya di Indosat ke Ooredoo senilai $1,8 miliar (sekitar Rp 20 triliun dengan kurs sekarang). Ooredoo sekarang memiliki 65% saham di Indosat, sementara pemerintah Indonesia tinggal memiliki sekitar 15% saham.

[Ilustrasi foto: Flickr/dcmetroblogger]