Kejayaan OTT Paksa Operator Seluler Lebih Inovatif Cari Celah Keuntungan
Indosat memilih tak bergantung terhadap OTT yang makin berkuasa
Kebutuhan dalam memanfaatkan perangkat mobile sudah sangat berbeda jika dibandingkan beberapa tahun lalu, ketika layanan SMS, telepon, dan MMS masih mendominasi. Perubahan kebutuhan tersebut, yang bergeser ke arah data, juga memaksa industri telekomunikasi untuk menyesuaikan proses bisnisnya. Dengan ekosistem pengguna internet yang melambung tinggi ini, operator telekomunikasi lebih mengandalkan kolaborasi dalam pembuatan aplikasi.
Nyatanya ketika hendak mengandalkan kolaborasi tersebut para operator tetap saja harus berhadapan dengan tantangan yang besar, yaitu pemain over the top (OTT) global. Operator selama ini mengandalkan bisnis konten aplikasi, sementara OTT global, seperti Facebook dan Google, terus melaju kencang menguasai pasar dan memproduksi konten yang lebih masif. Gagasan untuk berinovasi tanpa melibatkan para pemain OTT semakin sulit untuk diimplementasikan.
Hal tersebut yang membuat Indosat sebagai salah satu operator menjadi lebih selektif dalam berkolaborasi. Indosat mengaku tak sepenuhnya mengandalkan para pemain OTT. Dalam sebuah acara di Jakarta, Group Head Corporate Planning & Analysis Indosat Antonius A. Bermana mengatakan bahwa beberapa area, seperti mobile financial, mobile advertising, mobile banking, dan layanan e-commerce, Indosat memilih mengembangkannya secara mandiri.
Pengembangan mandiri tersebut juga terkadang melibatkan startup dan venture capital global untuk menciptakan inovasi. Dalam skema kolaborasi tersebut, Indosat akan menyiapkan platform sebagai landasan dari layanan yang akan dikembangkan, sehingga akan menciptakan ekosistem dan nilai tambah bagi perusahaan.
Kehati-hatian juga ditunjukkan Indosat karena tidak ada jaminan kolaborasi tersebut bakal sukses. Terlebih perusahaan hampir dipastikan selalu harus mengucurkan pembiayaan yang cukup banyak.
Antonius juga mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya juga masih kesusahan mencari startup lokal yang memiliki skala cukup besar. Untuk itu, Antonius menegaskan bahwa Indosat tak sepakat dengan gagasan pemblokiran pemain konten dari luar negeri untuk masuk ke Indonesia.
Jika belajar dari kesuksesan Softbank dalam bekerja sama dengan OTT (termasuk menggelontorkan investasi untuk Tokopedia), ada indikasi bahwa sebanarnya masih banyak celah yang dapat diambil operator seluler untuk menciptakan keuntungan dari makin berjayanya pemain OTT tersebut.