Padicon Klaim Konversi Pembelian Tiket Kereta di Aplikasi PadiTrain Mencapai 15 Persen
Pelayanan publik pada dasarnya menjadi sebuah kebutuhan yang vital bagi masyarakat. Salah satu pelayanan publik yang penting bagi masyarakat adalah sektor transportasi. Saat ini kereta api masih menjadi jenis alat transportasi yang banyak diminati masyarakat. Sebab kereta api telah lama dianggap masyarakat menjadi salah satu alternatif transportasi yang cepat dan aman.
Seiring dengan perkembangan teknologi sudah seharusnya, perusahaan transportasi juga tanggap dan dapat mengantisipasi pergerakan teknologi yang cepat. Operator maupun unit-unit pelayanan publik sektor transportasi harus terus melakukan inovasi untuk meningkatkan layanannya.
Inovasi menjadi hal yang wajib diperlukan, sebab perkembangan di sektor transportasi tak terlepas dari perkembangan sektor lainnya termasuk teknologi. Kemajuan sektor transportasi juga tidak terlepas dari pertumbuhan ekonomi, bahkan dapat memicu kemajuan industri secara umum.
Mengikuti perkembangan teknologi yang cukup cepat tersebut, Padicon bekerja sama dengan pihak PT. KAI (Kereta Api Indonesia) untuk membuat sebuah aplikasi registrasi tiket kereta. Maka lahirlah aplikasi PadiTrain yang digagas oleh Budi Santoso Ismadi, sebagai founder. Aplikasi PadiTrain ditujukan untuk melayani pemesanan tiket kereta api langsung dari smartphone.
“Pihak KAI yang datang ke Padicon untuk solusi registrasi tiket kereta, dan kami menjawab tantangan tersebut. Maka dari itu, sekarang kami memiliki host to host privilege, sehingga kami bisa membuat seluruh informasi registrasi real time tanpa jeda,” begitu ungkap Sutansyah Marahakim dari Padicon kepada DailySocial, melalui emailnya.
Tak heran bila layanan PadiTrain yang telah terintegrasi secara baik dengan sistem PT KAI mampu menyediakan rute untuk seluruh jurusan kereta api PT. KAI. Layanan lainnya seperti tiket bisa dipesan jauh-jauh hari, sampai dengan 90 hari sebelum keberangkatan. Selain itu untuk sistem pembayarannya pun telah terintegrasikan dengan 50 bank, layanan online payment seperti FinPay dan Mitra Pay dan juga kartu kredit.
Meski telah tersedia layanan PT. KAI dalam aplikasi BlackBerry, Sutansyah menerangkan aplikasi PadiTrain memiliki keunggulan dari aplikasi resmi PT. KAI di platform tersebut. Aplikasi PadiTrain melayani seluruh kelas penumpang, sedangkan aplikasi PT KAI hanya melayani bisnis dan eksekutif. Pengguna PadiTrain sendiri sebagian besar datang dari Android sehingga menyentuh pasar yang agak berbeda dari aplikasi PT KAI
Menurut Sutansyah, layanan PadiTrain telah tersedia sejak bulan Januari 2013. Menariknya, dalam kurun kurang dari satu tersebut PadiTrain telah berhasil menarik 54.000 penguna aktif. Berdasarkan pengakuan dari pihak PadiTrain sendiri, jumlah pengguna sebanyak 54.000 tersebut didapatkan 100 persen dari word of mouth. PadiTrain mengaku belum pernah melakukan kampanye apapun hingga sekarang.
Seperti dikabarkan sebelumnya, jumlah transaksi di bulan Oktober 2013 mencapai hingga 10.000 transaksi. “Presentase tersebut sebenarnya secara statistik bahkan di atas normal. Rata-rata global conversion to transaction adalah 10 persen. Kami bisa mencapai 15 persen,” lanjut Sustansyah menanggapi pertanyaan antara perbandingan jumlah pengguna dengan transakasi yang terjadi.
Namun, meski statistik menunjukan sebuah perkembangan yang baik, pihak PadiTrain tak berpuas diri. Untuk meningkatkan jumlah pengguna dan menjaga pengguna tetap setia menggunakan aplikasi ini, PadiTrain memiliki strategi melalui rangkaian promo kecil namun intim. Salah satunya, dijelaskan oleh Sutansyah, adalah dengan membagikan makanan gratis untuk beberapa targeted customer. Promo ini pun dilakukan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, sehingga menjadi sebuah kejutan menyenangkan bagi pengguna.”Ke depannya program-program customer closure seperti ini akan semakin beragam dan intens.”