Pasca Perolehan Dana 130 Miliar Rupiah, Snapcart Siapkan Ekspansi Regional
Untuk meningkatkan kualitas teknologi, mempercepat pengembangan produk, meningkatkan relasi dengan klien, dan berekspansi ke pasar baru
Setelah mengantongi pendanaan Pra Seri A pada bulan Maret 2017 lalu, startup yang fokus kepada riset pemasaran dan analisa data Snapcart kembali mendapatkan pendanaan segar Seri A sebesar $10 juta (130 miliar Rupiah). Pendanaan kali ini kembali dipimpin venture capital yang berbasis di Singapura, Vickers Venture Partners. Investor lain yang terlibat pendanaan kali ini adalah Social Capital, Kickstart Ventures dan Endeavor Catalysts. Investor terdahulu, yaitu Wavemaker Partners dan SPH Ventures, turut berpartisipasi.
Kepada DailySocial Founder dan CEO Snapcart Reynazran Royono mengungkapkan, proses fundraising kali ini sudah direncanakan sejak lama.
"Sebelumnya kita sudah melakukan pendekatan kepada jaringan investor yang sudah kita kenal sebelumnya dan tentunya telah mengerti model bisnis yang ditawarkan oleh Snapcart. Dalam hal ini kita lebih mencari kepada investor yang bisa membantu untuk masuk ke tahap scale-up," kata Reynazran.
Selanjutnya dengan pendanaan ini Snapcart ingin meningkatkan kualitas teknologi, mempercepat pengembangan produk, meningkatkan relasi dengan klien dan berekspansi ke pasar baru.
Rencana ekspansi Snapcart di Asia
Snapcart saat ini beroperasi di Jakarta dan telah masuk ke Filipina di bulan Agustus 2016 lalu. Disinggung tentang adanya rencana untuk memperluas wilayah layanan di negara Asia lainnya, menurut Reynazran hal tersebut sudah masuk dalam rencana Snapcart ke depannya.
"Tentunya kita akan lebih memprioritaskan kepada pasar yang memiliki kesamaan dengan Indonesia dan Filipina. Hal tersebut yang sudah menjadi keunggulan dari produk Snapcart. Namun demikian bukan berarti Snapcart tidak akan melakukan ekspansi ke pasar berkembang lainnya," kata Reynazran.
Ditambahkan Reynazran, saat ini masih banyak ditemukan kurangnya informasi yang terjadi semua negara berkembang. Peluang tersebut yang kemudian ingin dimanfaatkan oleh Snapcart. Dengan mengedepankan model bisnis yang fokus kepada riset, Snapcart memprioritaskan kepada panel pengguna berhadapan dengan kuantitas dari pengguna.
"Saat ini kita sudah mencapai ukuran panel lima kali lebih besar, terbagi dari sekitar 50 ribu pengguna di setiap negara. Namun yang lebih penting lagi kita memastikan bahwa data yang dimiliki tidak bersifat bias dan para panel pengguna mewakili kebiasaan belanja yang normal di setiap negara," tutup Reynazran.