Pasca Terima Pendanaan Seri B, Dekoruma Segera Ekspansi ke 10 Kota
Memiliki 250 "freelance interior designer" dan 80 ribu produk "home and living"
Dekoruma, platform jasa desain interior dan konstruksi, memastikan akan berekspansi ke 10 kota hingga tiga tahun mendatang untuk meningkatkan penetrasi bisnisnya di Indonesia. Ekspansi ini adalah salah satu realisasi perusahaan pasca menerima pendanaan Seri B dari Global Digital Niaga (Blibli) dan AddVentures tahun lalu.
CEO dan Co-Founder Dekoruma Dimas Harry Priawan menyebut 10 kota tersebut di antaranya Bandung, Surabaya, Bali, Yogyakarta, Semarang, Medan, Palembang, hingga Banjarmasin. Dia juga membuka wacana berekspansi ke luar negeri.
Langkah pertama adalah berekspansi ke Bandung dan Surabaya dengan membangun experience center di sana. Setidaknya dibutuhkan dana sekitar Rp500 juta sampai Rp1 miliar untuk pembangunan fasilitas ini, tergantung kebutuhan tiap wilayah.
Di dalam experience center, konsumen dapat melihat display dan menyentuh material secara langsung berdasarkan tipe yang diinginkan. Setiap harinya akan ada mitra desainer interior yang bertugas membantu konsumen berkonsultasi.
Dekoruma baru saja meresmikan experience center yang berlokasi di Jakarta Selatan.
Selain ekspansi, perusahaan akan menggunakan dana segar yang diperoleh untuk memperbaiki sistem back end dengan penyuplai barang agar saling terintegrasi. Tidak lagi harus manual.
"Supplier kami untuk material flooring misalnya, itu proses ordernya masih konvensional. Nanti enggak perlu kirim via WhatsApp lagi karena sistem back end-nya sedang kita perbaiki," terang Dimas, Selasa (30/4).
Dekoruma juga berencana berkolaborasi dengan Blibli. Meskipun demikian, Dimas menyebut keduanya masih mencari model yang tepat, sehingga belum dapat dipastikan bentuknya seperti apa.
Dari segi layanan, perusahaan segera merilis paket template desain interior yang bisa dipilih konsumen. Dengan template ini, dia menjamin proses akan selesai hingga satu bulan saja.
Perkembangan Dekoruma
Menurut Dimas, sejak berdiri bulan November 2015, Dekoruma fokus untuk menyasar hunian kelas menengah yang selama ini tidak dijangkau kebanyakan interior designer. Ada 2.500 proyek desain telah rampung di kawasan Jadetabek.
Kebanyakan datang dari pengerjaan untuk apartemen tipe dua kamar seluas 30-40 meter persegi dan rumah seluas 70 meter persegi. Nilai per proyeknya sekitar Rp40 juta sampai Rp60 juta. Per bulannya Dekoruma mampu menyelesaikan sekitar 100 proyek.
"Mereka [orang yang tinggal di apartemen dan rumah kecil] memiliki income yang membaik dan ingin bangun rumah impiannya. Tapi dari segi pemain desain interior profesional susah masuk ke sana karena sulit mendesainnya dan kerumitan yang sama."
Di dalam platform Dekoruma, konsumen mensurvei desain template rumah disertai harga spesifik per item-nya. Nanti dashboard akan mencocokkan kebutuhan konsumen dengan desainer berdasarkan lokasi terdekat dan spesifikasi keahliannya.
Desainer akan mendapat gambaran besar dari calon konsumen untuk membuat proposal saat pertemuan pertama. Terdapat sketch up yang dilengkapi dengan berbagai plugin untuk memvisualkan permintaan konsumen baik dari produk dan warna.
Stok produk sudah terintegrasi dengan dashboard, sehingga saat divisualkan terlihat daftar harga secara runut. Dashboard juga menunjukkan progres dari tiap proyek untuk minimalisir kesalahan, dari kunjungan pertama hingga instalasi.
"Di proses akhir sebelum instalasi, konsumen bisa lihat perkiraan biayanya secara rinci dan transparan. Bisa menyesuaikan dengan budget mereka. Lalu ada pilihan bayar dengan mencicil atau tunai, kami kerja sama dengan berbagai pihak."
Secara total ada 250 interior desainer yang terdaftar di Dekoruma. Mereka ini bersifat freelance, sehingga tidak terikat dengan perusahaan. Komisi yang didapat berkisar antara 3%-6% dari total proyek. Dimas menjelaskan untuk bergabung, para desainer ini harus mengikuti pelatihan selama tiga bulan baik dari segi teknis maupun non teknis.
Terhitung ada lebih dari 80 ribu produk home and living yang bisa dipilih konsumen untuk mendesain interior mereka. Dekoruma bekerja sama dengan para penyuplai lokal, tidak membuat produk sendiri.
Situs Dekoruma per bulannya dikunjungi 2,5 juta kali dan memiliki lebih dari 520 ribu follower untuk akun Instagram-nya. Pencapaian tersebut diklaim masih dilakukan secara organik dengan budget pemasaran yang minim. Diharapkan per bulannya Dekoruma dapat menyelesaikan 200 proyek dari strategi tersebut.
"Kami mau kebut jadi pemain nomor satu di Indonesia. Mau kebut marketing-nya karena selama ini masih organik. Pengunjung yang datang ke situs itu karena memang sedang cari [jasa interior]," pungkas dia.