Startup Asia Tenggara Prospektif Bertumbuh, Golden Gate Ventures Siapkan Dana Baru $50 Juta
Startup dengan produk berbasis internet dan mobile menjadi sasaran utama pendanaan ini
Golden Gate Ventures baru saja mengumumkan rangkaian pendanaan keduanya untuk wilayah Asia Tenggara. Sekurangnya $50 juta akan disiapkan dalam manuver ini. Sebelumnya pada putaran pertama, Golden Gate sukses menanamkan 25 investasi yang menghabiskan sekitar $35 juta dengan dana yang bersumber dari gabungan beberapa investor, di antaranya Temasek, Eduardo Saverin (Co-founder Facebook), dan Monitor Capital Partners. Visi yang ingin dicapai oleh Golden Gate Ventures ialah penguatan hubungan antara Silicon Valley dan Asia, dalam kaitannya dengan pengembangan startup.
Pada momen yang sama, Golden Gate Ventures juga merilis sebuah laporan riset terkait pembandingan tren investasi di Asia Tenggara dengan investasi di Tiongkok dan India. Laporan tersebut menunjukkan fakta yang menarik, selain terlihat pertumbuhan eksplosif di wilayah Asia Tenggara, tren yang terlihat di wilayah tersebut mirip dengan tren di Tiongkok tahun 2005 dan di India di tahun 2010. Tiongkok dan India kini menjadi dua negara tujuan investasi besar, dan diprediksikan tahun depan Asia Tenggara akan mulai menyusul dengan lonjakan total investasi Seri A mencapai dua kali lipat, atau setara dengan $120 juta.
Masih dalam sajian hasil riset yang sama, dikatakan bahwa pertumbuhan investasi di Asia Pasifik akan terbagi dalam empat wilayah prospektif, dengan urutan (1) Singapura, (2) Indonesia, Malaysia dan Thailand, (3) Filipinda dan Vietnam, (4) Myanmar. Singapura menjadi wilayah paling bertumbuh lantaran Singapura sebagai penghubung dan destinasi pusat bagi para investor di Asia Tenggara.
Dan yang paling menarik Indonesia juga prioritas berikutnya yang akan bertumbuh. Riset mengatakan komoditi startup berbasis teknologi masih akan bertumbuh secara signifikan ke depan. Terlebih MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) yang sebenar lagi akan dimulai, yang diyakini akan memberikan spirit lebih bagi bertumbuhnya inovasi di wilayah Asia Tenggara. Golden Gate Ventures juga melihat pertumbuhan Year over Year segmen e-commerce B2C di Indonesia seksi untuk terus digarap.
Untuk startup berbasis di Indonesia sendiri Golden Gate Ventures sampai saat ini sudah mengucurkan pendanaan ke beberapa startup, portal e-commerce Bilna menjadi salah satunya. Bersama dengan venture capital lain DG Incubation dan TMS Entertainment pendanaan seri A tersebut dikucurkan. Alodokter juga turut mencicipi kucuran pendanaan yang salah satunya diberikan oleh Golden Gate Capital. Kemudian platform direktori bisnis Indotrading juga sudah mencicipinya. Selain itu ada juga CodaPay dan MoneySmart, keduanya startup luar yang memiliki basis di Indonesia.
Dalam seri pendanaan keduanya Golden Gate Ventures mengaku akan berfokus pada startup yang menggarap produk berbasis internet dan mobile, dengan rincian industri vertikal berupa e-commerce, online payment, online marketplace dan aplikasi berbasis SaaS. Pendekatan berbasis komunitas, dalam kaitannya untuk mendampingi startup bertumbuh masih akan digunakan pada pendanaan kali ini.