Pendiri Skype Ciptakan Robot Pengirim Barang Otomatis
Sekitar dua tahun yang lalu, Amazon memamerkan ide nyelenehnya berupa layanan pengiriman barang berbasis drone. Dalam penjelasannya, layanan tersebut butuh waktu sekitar 4 - 5 tahun sebelum bisa beroperasi secara resmi. Mengapa? Karena ada banyak uji kelayakan sekaligus regulasi pemerintah yang harus dipenuhi terlebih dahulu.
Kalau Amazon bersikukuh memanfaatkan drone, lain halnya dengan startup bernama Starship Technologies berikut. Ini juga bukan sembarang startup, pendirinya merupakan penggagas Skype, Ahti Heinla. Beliau percaya bahwa dirinya bisa merevolusi bidang logistik lokal sama halnya seperti Skype telah merevolusi bidang telekomunikasi.
Ide yang ditawarkan adalah jasa pengiriman mengandalkan robot yang dapat bergerak secara otomatis di darat. Karena 'mencium tanah', maka ia pun tak harus menunggu penetapan sederet regulasi seperti nasib yang ditimpa drone milik Amazon di atas, sehingga pada akhirnya bisa direalisasikan lebih cepat.
Info menarik: Google Ajari Mobil Tanpa Sopir-nya Berhati-Hati di Sekitar Anak Kecil
Robot pengirim barang milik Starship ini punya wujud seperti sebuah icebox yang dilengkapi tiga pasang roda. Robot ini murni bergerak menggunakan motor elektrik, sehingga tak menghasilkan emisi karbon sama sekali. Ia bisa bergerak dalam kecepatan sekitar 6 km/jam selagi mengangkut bawaan seberat 9 kg, 'membaur' dengan para pejalan kaki di trotoar.
Starship mengklaim armada robotnya ini bisa mengirimkan barang sampai ke tujuan dalam waktu 5 - 30 menit, tergantung opsi yang dipilih konsumen. Terkait keamanannya, bagian kargo robot-robot akan terkunci, dan hanya bisa dibuka lewat aplikasi pendamping yang ada di smartphone sang penerima kiriman.
Namun tentu saja masih ada ancaman lainnya, yaitu ketika ada orang iseng yang menggotong robot itu secara keseluruhan ketimbang mencoba membobol isinya. Dalam kasus tersebut, konsumen bisa terus memonitor posisi robot yang sedang dalam perjalanan. Starship sendiri juga mengerahkan stafnya untuk terus memonitor pergerakan armada robot, sehingga ketika ada kesalahan, manusianya bisa langsung mengambil alih.
Starship sendiri menilai bahwa ide yang mereka tawarkan ini bisa menghemat sekitar 10 - 15 kali ongkos yang biasa kita bayar untuk layanan pengiriman tradisional. Saat ini mereka masih sibuk mendemonstrasikan prototipenya beserta menjalani sejumlah tahap pengujian final, sebelum akhirnya diharapkan bisa beroperasi secara resmi di AS dan Inggris Raya mulai 2016 mendatang.
Sumber: Starship Technologies dan SlashGear.