Penggiat E-Commerce Indonesia dan Polandia Saling Berbagi di E-Commerce Partnership Gathering
Pertumbuhan positif industri e-commerce di Indonesia yang sangat menjanjikan merupakan berita baik bagi para pelaku dan calon pelakunya. Tak cuma pemain lokal, pengusaha mancanegara seperti Polandia pun tertarik mengetahui lebih banyak tentang aspek kunci industri Teknologi Informasi di Indonesia. Para penggiat dan pemerhati industri e-commerce dari Polandia dan Indonesia mengadakan acara E-Commerce Partnership Gathering untuk mendorong pengertian yang lebih baik tentang kondisi e-commerce di Indonesia.
Tak melulu tentang “jualan” di situs online, acara ini juga diinisiasi demi menjalin kerja sama yang baik antar pemerintah Indonesia dan kedutaan Polandia yang mendukung pertemuan eksklusif ini. Ssejumlah pakar membagikan pandangan mereka terhadap aspek-aspek kunci dari industri Teknologi Informasi Indonesia.
“E-Commerce Partnership Gathering menjadi inisiatif dari pihak kami atas dasar untuk mengedukasi masyarakat dengan presentasi yang kami sajikan seputar strategi campaign dan marketing di media sosial. Seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwa media sosial memiliki peranan cukup penting dari pengguna internet di Indonesia,” ucap Business Development Manager Joy Intermedia Romi Yandika.
CEO Joy Intermedia Tomek Cholast selaku pihak penyelenggara turut menjadi pembicara di acara tersebut. Tomek berbagi dengan rekan-rekan hadirin bagaimana konsep anonimitas di dunia online nyatanya tidak terlalu banyak membantu bisnis para penggunanya. Data tersebut dirangkum oleh Joy Intermedia yang bergerak dalam bidang social media monitoring and campaign. Hadir pula Romuald Morawski sebagai perwakilan duta besar Polandia untuk Indonesia, pimpinan Share Foundation Michal Palma, CEO Brand24 Michal Sadowski, CEO Sotrender Jan Zajac, dan Managing Director OLX Indonesia (dahulu Tokobagus) Michal Klar. Dari sudut pandang pihak lokal, hadir Co-founder dan CEO Adskom Italo Gani dan CEO aCommerce Indonesia Hadi Wenas yang berbagi cerita seputar bisnis mereka menghadapi uniknya pelanggan e-commerce Indonesia.
Sesi terakhir adalah diskusi panel tentang kesempatan industri e-commerce Indonesia di pasar skala global. Sesi ini diisi oleh CTO Tiket.com Natali Ardianto, Founder Grupara Inc Aryo Ariotedjo, dan Editor-in-Chief ADdiction Aulia Masna. Uniknya, di sesi diskusi tersebut semua pembicara setuju bahwa Indonesia memiliki potensi e-commerce yang baik. Salah satu indikatornya adalah mulai tingginya tingkat kepercayaan pengguna credit card untuk berbelanja online. Transaksi seperti ini juga didukung oleh sistem keamanan bank yang semakin canggih.
Perihal startup e-commerce, para narasumber lokal mengakui bahwa modal perdana merupakan hal tersulit bagi startup untuk memulai menjalankan bisnis mereka. Meskipun begitu, e-commerce sejauh ini masih dianggap bisnis yang paling “aman” di industri startup teknologi, dalam hal risiko, termasuk di Indonesia.
[foto: Dok. DailySocial]