1. Lifestyle

Penjualan PlayStation 4 Cukup Baik di Jepang, Penjualan Game-nya Malah Lesu?

Satu bukti lagi bagaimana perilaku gamer tidak bisa dianalisa dan diprediksi. Anda ingat bagaimana PlayStation 4 terjual dengan angka yang cukup tinggi setelah dirilis di Jepang tanggal 22 Februari lalu? Tampaknya nasib baik tersebut sama sekali tidak mengikuti penjualan game home console baru Sony itu.

Gematsu merilis daftar 20 permainan dengan penjualan terbaik di Jepang. Tentu saja game-game tesebut berjalan di platform berbeda yang menjadi favorit gamer Jepang, mereka adalah PlayStation 4, PlayStation 3, Nintendo Wii U dan Nintendo 3DS. Dari 20 permainan ini, sepuluh merupakan permainan PS4. Mereka adalah:

  1. Knack (urutan pertama, 309.304 kopi)
  2. Yakuza: Ishin (posisi kedua, 82.540 kopi)
  3. Killzone: Shadow Fall (ketujuh, 32.336 kopi)
  4. Battlefield 4 (kedelapan, 24.799 kopi)
  5. Dynasty Warriors 8: Xtreme Legends (ke-11, 14.356 kopi)
  6. Assassin’s Creed IV: Black Flag (ke-13, 13.862 kopi)
  7. Call of Duty: Ghosts (ke-14, 13.701 kopi)
  8. Tomb Raider: Definitive Edition (ke-15, 12.093 kopi)
  9. FIFA 14 (ke-18, 8.808 kopi)
  10. Need For Speed Rivals (ke-20, 6.602 kopi)

Untuk mengerti apakah jumlah di atas merupakan angka yang sehat atau tidak, kita harus membuat sedikit perbandingan. Anda lihat game Knack di posisi utama? Di Jepang, tiap unit PlayStation 4 dibundel bersama game tersebut, jadi pada dasarnya sama sekali tidak ada konsumen yang membelinya. Kini kita tinggal menghitung sisanya.

Jika Anda jumlahkan, sembilan game PlayStation 4 itu hanya terjual sekitar 220.000 kopi. Padahal satu judul game terbaru saja bisa mencapai jutaan kopi.

 

Info menarik: Telkom Hadirkan Agen Wisata Online Hi Indonesia

 

 

Kemudian kita bandingkan dengan satu buah game yang dirilis baik untuk PS3 dan juga PS4, Yakuza: Ishin. Anda lihat seberapa banyak versi PlayStation 4-nya terjual? Faktanya, versi PlayStation 3-lah yang jauh lebih laris dengan jumlah 138.158 kopi. Tidak ada game PS4 yang terjual melebihi 100.000 kopi.

Tapi tentu perhitungan ini diambil dari kopi fisik yang berpindah tangan dari toko ke konsumen. Yang paling sulit dihitung adalah seberapa banyak sebenarnya penjualan digital game-game tersebut.

Hal ini menandakan adanya sebuah tren baru di kalangan gamer console, mereka mungkin mulai merangku lsepenuhnya layanan distribusi digital. Bukankah jual beli barang fisik untuk sebuah 'benda' digital adalah sisa-sisa konsep barter yang sudah sangat ketinggalan zaman?

Mungkin, namun tentu saja bisa jadi penjualan digital juga tidak sebesar yang kita perkirakan. Dan mungkin banyak gamer di sana yang tidak merasa tertarik pada permainan 'eksklusif' seperti yang sangat diharapkan Sony. Dan hal ini merefleksikan analisa NPD Group yang menyebutkan bahwa penjualan game console sedang dalam angka kurang sehat.

Gambar header: PlayStation.com.