Pentingnya Laporan Keuangan untuk Startup
Menyimak hal-hal yang perlu dipersiapkan startup saat membuat laporan keuangan
Salah satu alasan mengapa banyak perusahaan rintisan atau startup kesulitan untuk mendapatkan modal adalah, karena kurang lengkapnya laporan keuangan yang dimiliki. Sebagai perusahaan baru yang masih berupaya untuk menemukan pasar dan melakukan validasi produk, startup memang rentan dengan budget atau biaya operasional yang kebanyakan masih minim dimiliki, namun di sisi lain membutuhkan tambahan modal untuk mempercepat pertumbuhan bisnis.
Dalam sesi #Selasastartup minggu ini, DailySocial kedatangan dua narasumber dari jasa konsultasi keuangan, PT Marline Anugrah Cemerlang, yang menjelaskan poin yang wajib dicermati startup.
Pelaporan keuangan bagi startup
Secara definisi, startup atau perusahaan rintisan adalah organisasi perusahaan yang dirancang untuk mencari model bisnis yang berulang dan scalable. Startup juga merujuk pada perusahaan yang belum lama beroperasi. Perusahaan-perusahaan ini sebagian besar merupakan perusahaan yang baru didirikan dan berada dalam fase pengembangan dan penelitian untuk menemukan pasar yang tepat.
Sebagai perusahaan baru yang kebanyakan belum bisa memperoleh pendapatan yang besar, startup harus bisa memiliki pencatatan keuangan yang lengkap. Rangkum semua pengeluaran dan pendapatan agar nantinya bisa digunakan sebagai laporan keuangan.
Proses akuntansi memberikan manfaat kepada perusahaan rintisan untuk mengetahui kondisi usaha. Startup sendiri bisa dikategorikan sebagai entitas yang tidak memiliki akutanbilitas publik signifikan. Tujuan penerbitan laporan keuangan adalah untuk kepentingan pihak ketiga, misalnya alat pengajuan pinjaman kredit, baik ke bank maupun ke investor.
Pastikan laporan keuangan dibuat secara transparan dan dilengkapi data yang benar. Jangan melakukan mark up atau melebih-lebihkan pengeluaran atau pendapatan. Hal tersebut akan memiliki risiko saat laporan keuangan akan diperiksa (diaudit) atau dipertanggungjawabkan.
Tentukan jenis organisasi perusahaan
Yang tidak kalah penting bagi startup saat mulai menjalankan perusahaan adalah menentukan terlebih dahulu jenis organisasi perusahaan. Secara umum jenisnya terbagi menjadi tiga kategori, yaitu perorangan, persekutuan, dan korporasi.
Keunggulan perusahaan yang dimiliki secara individu adalah mudah untuk mengatur dan biaya pengelolaan yang rendah. Sementara kelemahannya adalah sumber keuangan yang terbatas dan kewajiban yang tidak terbatas.
Selanjutnya adalah persekutuan yang dimiliki oleh dua atau lebih individu. Keunggulan persekutuan adalah sumber keuangan yang lebih besar dan adanya tambahan tenaga manajemen. Sementara kekurangan persekutuan adalah kewajiban yang tidak terbatas.
Yang terakhir adalah korporasi atau PT. PT dibentuk berdasarkan peraturan pemerintah sebagai badan hukum yang terpisah. Keunggulan PT adalah mampu mendapatkan sumber daya dalam jumlah besar melalui penerbitan saham, namun kekurangannya adalah pengenaan pajak ganda.