Pikavia Ingin Jadi Nomor Satu di Segmen Paket Perjalanan dalam Dua Tahun
Berawal dari hobi jalan-jalan, kemudian bikin agency kecil-kecilan, Co-Founder dan COO Pikavia Hanifah Azhar dan rekannya akhirnya memutuskan untuk mendirikan startup travel. Pikavia sudah resmi meluncur awal Oktober 2014 lalu dengan nama Pikatour. Startup Bandung ini punya ambisi cukup besar, ingin menjadi nomor satu di Indonesia dalam dua tahun dan ekspansi di negara ASEAN dalam tiga tahun mendatang.
“Pada bulan Januari 2014 Kami brainstorming ide terlebih dahulu, kemudian baru bisa mulai eksekusi pada bulan April karena salah satu founder kita sedang melakukan riset di Jepang. Pengerjaan situs sudah berjalan tiga bulan dan September ini sudah dibuka untuk tour agent. Saat ini, sudah banyak tour agent yang daftar dan memasukkan paketnya. Resminya launching untuk umum pada akhir bulan Oktober 2014,” terang Hanifah.
Hanifah mengatakan target Pikavia tahun pertama adalah memiliki lebih dari 2000 pilihan paket wisata. Selanjutnya dalam dua tahun Pikavia ingin menjadi situs jasa paket wisata nomor satu di Indonesia dan bisa ekspansi ke kawasan regional di tahun ketiga.
Pikavia memiliki dua segmen pengguna, yaitu pihak tour agent dan pihak traveler. Awalnya Hanifa mengatakan bahwa tantangannya seperti dilema telur dan ayam. Awalnya sulit mendapatkan tour agent jika belum ada pembeli, dan tidak mungkin ada pembeli kalau belum ada tour agent.
Tantangan kedua adalah menampilkan berbagai informasi paket wisata yang beragam dalam bentuk sederhana dan lengkap. Prinsip dasarnya, menurut Hanifah, memudahkan pengguna sehingga tidak perlu merasa repot. Informasi yang disampaikan juga ditampilkan dengan seringkas dan sejelas mungkin.
Pikavia terbuka bagi semua tour agent yang ingin memasarkan paket wisatanya dan ditawarkan dengan gratis. Pihak penyedia layanan tur cukup mendaftar dan memasukkan berbagai macam paket tur yang dimilikinya. Saat ini sudah ada sekitar 227 agen perjalanan yang mendaftar. "Saat ini masih dibuka untuk siapa saja, namun nanti kami akan melakukan verifikasi satu-persatu," ujar Hanifah.
Tampilan situs Pikavia simpel dan rapi. Fitur pilihan pencarian juga bisa dipilih berdasarkan tujuan, budget, atau tema seperti adventure, nature dan sebagainya. Hanya saja, fitur pencarian ini masih perlu diperbaiki. Penggunaan fitur ini seringkali menampilkan halaman kosong.
Cara yang lebih menyenangkan adalah mencari paket liburan dengan menelurusi paket. Keterangan, harga, hingga itinerary ditampilkan dalam satu halaman, termasuk pemesanan paket. Tersedia ikon-ikon di kanan atas yang memberi keterangan singkat tentang tur. Selanjutnya pada menu kanan atas juga terdapat pilihan menu membandingkan. Pikavia juga memberikan paket perjalanan ke luar negeri, seperti Singapura, Tokyo, Shanghai, Bangkok, dan Vietnam.
Selain menyediakan layanan secara gratis bagi tour agent, Pikavia juga memiliki bagian Premium Feature. Sesuai dengan namanya, tersedia paket berlangganan senilai Rp 100 ribu per bulan untuk penggunaan fitur yang dapat membantu tour agent meningkatkan penjualannya, misalnya Pikapoint yang bisa dibelanjakan atau ditukarkan dengan promo.
Pelanggan premium juga akan diberikan laporan analisis khusus mengenai tren wisata. “Analytics ini bisa menjadi referensi bagi tour agency untuk berinovasi menyusun paket tur wisata berikutnya sesuai tren pariwisata yang ada, misalnya, sesuai destinasi favorit atau budget yang paling banyak dipilih traveler,” terang Hanifah.
Pertumbuhan perkembangan penjualan produk travel secara online memang terus meningkat, termasuk di Asia Pasifik. Hal ini "memaksa" para tour agent untuk melebarkan sayapnya ke segmen online. Menurut data eMarketer, penjualan produk travel secara online di Asia Pasifik tahun 2013 telah mencapai 25% dari total penjualan dan bernilai $91 miliar (lebih dari 1000 triliun Rupiah). Di tahun 2009, penjualan secara online baru menyumbang 18%.
Hanifah melanjutkan, “Kami menawarkan cara praktis bagi para tour agency untuk bertemu dengan pelanggan dan bagi para traveler untuk mencari sebuah paket wisata. Karena semua paket wisata terintegrasi dalam satu website, maka setiap tour agency pun memiliki kesempatan yang sama untuk dilihat oleh para calon pelanggan tour agency tersebut. Salah satu harapan kami adalah mengubah pembelian jasa wisata menjadi semudah membeli barang.”
"Saat ini, kami sedang melakukan banyak perbaikan untuk situs dan terus membereskan bugs yang ada," tutupnya.
[Ilustrasi: Shutterstock]