Promogo Tawarkan Layanan Iklan dalam Wujud Fisik di Kendaraan
Menghubungkan brand yang ingin beriklan dengan pemilik kendaraan yang bersedia menjadikan kendaraannya medium untuk iklan
Populasi kendaraan di negara berkembang seperti Indonesia setiap tahun terus mengalami peningkatan dan mobil menjadi salah satu penyumbang terbesarnya. Pun begitu, hal ini justru menjadi peluang bisnis baru dan Promogo adalah salah satu layanan yang hadir untuk mengoptimalkan itu. Promogo adalah platform iklan luar ruangan yang menghubungkan brand (pengiklan) dengan pengendara mobil. Sederhananya, pengemudi dapat menjadikan mobilnya sebagai media publikasi iklan dari sebuah brand dan performanya dapat dimonitor melalui Promogo oleh brand bersangkutan.
Di tahun 2013 silam, berdasarkan data Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia, jumlah kendaraan di Indonesia tercatat mencapai 104,2 juta unit. Jumlah tersebut disebutkan mengalami peningkatan 11 persen dari tahun sebelumnya dengan motor sebagai penyumbang terbanyak. Sementara mobil penumpang mengikuti di peringkat kedua dengan jumlah mencapai 10,54 juta unit.
Meski angka tersebut terus naik dan memberikan dampak siginifikan terhadap lalu lintas, tetapi para entrepreneur di dunia digital melihat ini sebagai peluang baru untuk diatasi. Sebagai contoh, ada Uber, Grab, dan Go-Jek yang kini menjadi raksasa di layanan on-demand dengan memanfaatkan jumlah kendaraan yang terus meningkat. Lainnya, mulai meramaikan kolam dari sisi periklanan digital yang dibawa ke ranah fisik seperti yang dilakukan oleh Promogo.
Beroperasi di bawah naungan PT Lintas Promosi Global, Promogo memposisikan diri sebagai sebuah platform iklan luar ruangan yang menghubungkan brand dengan pengendara mobil. Artinya, pengemudi bisa menjadikan mobilnya sebagai media publikasi iklan dari sebuah brand dan dapat dimonitor perfomanya oleh pengiklan melalui Promogo.
Hal tersebut dimungkinkan dengan dukungan GPS tracking yang akan memonitor, mulai dari posisi dan rute mobil, hingga jarak tempuh dalam kilometer (Km). Nantinya pengemudi akan dibayar per-Km untuk membawa kendaraan mereka yang telah dibungkus stiker merek pengiklan. Sementara pengiklan dijanjikan akan mendapatkan yang hasil yang maksimal dari model iklan luar ruang yang dijalankan oleh Promogo ini.
Layanan Promogo sendiri usianya masih belum genap satu tahun, karena baru lahir dan berjalan di awal tahun 2016. Penggagasnya adalah Sergio Rusli yang kini menjabat sebagai CEO dan Andrew Tanyono yang kini menjabat sebagai COO. Keduanya memutuskan untuk mendirikan Promogo karena melihat adanya kebutuhan akan pilihan untuk beriklan di luar ruangan yang lebih murah, dapat dipantau, dan aktif di tengah-tengah maraknya iklan digital yang ada.
Meningkatnya kegelisahan dari perusahaan dan para pemasar akibat banyaknya anggaran iklan mereka yang hampir terbuang sia-sia karena online Ad-blocker, bot-view, dan penempatan yang hampir tersembunyi juga menjadi alasan lainnya untuk mendirikan Promogo sebagai solusi alternatif.
Andrew mengatakan, “Kami memposisikan diri sebagai periklanan luar ruang [offline / outdoor] dengan kehadiran fisik dari iklan pada kendaraan dan juga periklanan digital [online] karena kemudahan dan kesederhanaan yang kami sediakan bagi para pengiklan dengan website dan aplikasi Promogo.”
Sementara itu Sergio menyampaikan, “Kami percaya bahwa medium advertising ini akan lebih efektif daripada billboard. Karena harganya yang terjangkau, pengiklan dapat menjalankannya dalam jumlah yang banyak. Menurut saya, kecil, namun banyak, lebih baik daripada besar, namun sedikit. Orang-orang lebih cenderung ingat dan percaya pada suatu brand yang sering mereka lihat atau dengar.”
Sebagai informasi, Promogo tidak sendirian bermain di ranah periklanan digital yang memberdayakan mobil sebagai media publikasi iklan. Masih ada Sticar yang digawangi oleh Gede Rio Darmawan yang memiliki model bisnis serupa.