Platform Insurtech Qoala Kantongi Pendanaan Seri A Senilai 209 Miliar Rupiah
Berencana menambah tim dan mengembangkan teknologi, akan meluncurkan produk asuransi Covid-19
Platform insurtech Qoala yang didirikan oleh Harshet Lunani dan Tommy Martin kembali mengantongi pendanaan, kali ini untuk tahapan Seri A senilai $13,5 juta atau sekitar 209 miliar Rupiah. Putaran pendanaan kali ini dipimpin oleh Centauri Fund.
Beberapa investor baru dalam putaran pendanaan ini termasuk Sequoia India, Flourish Ventures, Kookmin Bank Investments, Mirae Asset Venture Investment, dan Mirae Asset Sekuritas. Investor terdahulu antara lain Central Capital Ventura dari Bank Central Asia, MDI Ventures, Surge, MassMutual Ventures Southeast Asia, dan SeedPlus.
Dana segar ini akan dimanfaatkan perusahaan untuk berinvestasi lebih jauh dalam teknologi, SDM dan brand untuk dapat mendukung strategi kami dalam memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan, mitra platform, dan perusahaan asuransi. Qoala juga memiliki target bisa menambah jumlah pegawai menjadi 300 orang hingga tahun 2021 mendatang.
"Melalui pendanaan ini, kami akan berinvestasi lebih jauh dalam teknologi, SDM dan brand untuk dapat mendukung strategi kami dalam memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan, mitra platform, dan perusahaan asuransi," kata Co-Founder dan COO Qoala Tommy Martin.
Sebelumnya Qoala telah mengantongi pendanaan tahap awal senilai $1,5 juta (atau setara 21,6 miliar Rupiah) dari Sequioa Capital India (Surge). Beberapa pemain yang berada di ranah yang sama antara lain PasarPolis, Fuse Insurtech, dan 9Lives.
Produk asuransi Covid-19
Salah satu inovasi produk yang akan dihadirkan Qoala dalam waktu dekat adalah penawaran produk asuransi khusus yang mencakup risiko terjangkit Covid-19 untuk konsumen perorangan dan UKM.
Qoala menganggap produk ini menjadi komplemen BPJS Kesehatan yang dimiliki masyarakat dengan memberi manfaat tambahan.
"Terlebih dengan kondisi krisis dan pemberlakuan PSBB saat ini, kami melihat meningkatnya kebutuhan atas inovasi untuk mendukung industri asuransi terutama adanya keterbatasan pemasaran produk secara offline," kata Tommy.
Sebagai platform insurtech, Qoala mengklaim telah mampu memroses lebih dari 2 juta polis per bulan, naik dari sebelumnya sebanyak 7.000 polis per bulan pada Maret 2019. Qoala juga telah meluaskan layanannya mencakup lima industri inti, yaitu pariwisata, fintech, ritel, logistik, dan kesehatan karyawan.
"Sebagai pendatang baru di industri teknologi asuransi / Insurtech, kami senang mendapat kepercayaan dari investor global terkemuka yang terus mendukung kami mengembangkan inovasi di bidang teknologi asuransi. Dukungan ini membuat kami sangat optimistis dalam mencapai visi misi Qoala dalam memasyarakatkan asuransi dan mempermudah akses asuransi bagi semua orang,” kata Founder dan CEO Qoala Harshet Lunani.