1. Startup

Rencana PlayGame Pasca Keberhasilan ICO

Kenalkan Proof-of-Play, solusi "smart contract" untuk mengantisipasi kecurangan di permainan

Di artikel sebelumnya, kami telah membedah mengenai visi PlayGame untuk merevolusi industri permainan melalui pendekatan blockchain. Untuk mencapai ambisi tersebut, tim PlayGame memulai kampanye Initial Coin Offering (ICO) di platform Launchpad Tekenomy. Sebulan mengudara, tepatnya dari tanggal 24 September - 24 Oktober 2018, penjualan token PlayGame (PXG) mencapai hard cap, semua token ludes terjual.

Untuk mengetahui langkah selanjutnya pasca keberhasilan ICO, DailySocial menghubungi tim PlayGame.

"We are very humbled by this experience. Kami sangat merasa terhormat dipercaya ribuan investor kami dan berusaha sepenuh tenaga untuk tidak mengecewakan mereka semua. Saat ini kami sudah fokus dalam membuat produk dan merealisasikan roadmap yang ada. Kami harapkan bisa soft launch dalam sebulan ke depan dan Q1 2019 bisa grand launch," ujar tim PlayGame.

Sesuai roadmap yang telah didefinisikan sebelumnya, saat ini fokus tim ada pada pengembangan produk. Platform direct-to-play milik PlayGame sendiri saat ini sudah meluncur dalam versi beta. Selanjutnya akan dikembangkan fitur wallet dan pembelian PXG secara langsung menggunakan cryptocurrency yang ada. Di sisi lain, platform untuk interaksi sosial dan kompetisi akan turut dikembangkan.

"Secara garis besarnya, platform direct-to-play hanyalah bukti implementasi dari Gaming Economy SDK berbasis blockchain yang sedang kami kerjakan. Ke depannya pengembang game tidak dibatasi untuk membuat game hanya di platform kami saja tapi dibebaskan di Android, iOS, bahkan Windows sekalipun. Gaming Economy SDK kami akan rilis secara open source di tahun 2019," lanjut tim PlayGame.

Solusi blockchain antisipasi kecurangan di permainan

Potensi pemanfaatan blockhain untuk industri permainan cukup banyak, termasuk untuk mempersempit kemungkinan terjadinya kecurangan. Hal tersebut yang juga tengah dikembangkan oleh PlayGame dengan mengembangkan sebuah Proof-of-Play.

"Berdasarkan pengalaman kami dalam mengembangkan game, pemain curang (cheaters) adalah masalah yang pelik. Terutama bila ada insentif uang. Sementara fokus pertama kami di platform adalah kompetisi online, semua orang bisa masuk dengan entrance fee dan menang pool prize yang terkumpul dari entrance fee tersebut," jelas tim PlayGame.

Mereka menambahkan, dalam sebulan menjalankan platform beta ada sekitar 10 ribu orang yang melakukan kecurangan dan diblok aksesnya ke sistem. Dari situ sudah cukup jelas bahwa untuk menciptakan ekosistem kompetisi online yang jujur, maka masalah kecurangan harus diatasi.

"Tentunya kami mengacu ke blockchain untuk solusi ini. Proof-of-Play kami ciptakan agar semua aksi divalidasi oleh jaringan konsensus kami. Semua aksi dari pemain akan dicatat dan logika game akan tertulis dalam bentuk smart contract, sehingga ada pihak ketiga (jaringan konsensus) yang akan memvalidasi semua aksi pemain dengan smart contract dari game yang berlaku, untuk membuktikan bahwa tidak terjadinya kecurangan."

Jaringan validator akan mendapatkan 2,5% dari pool prize kompetisi tersebut sebagai insentif dalam melakukan validasi. Harapannya, dengan adanya Proof-of-Play, kompetisi online berhadiah bisa dilaksanakan dengan aman dan bisa teraudit dengan rapi dengan hasil yang bisa dipertanggungjawabkan.