Rumah.com Gaet BRI, Permudah Pengajuan KPR Secara Online
Akan diluncurkan pada Mei 2018, membantu bank meningkatkan portofolio penyaluran KPR
Portal properti Rumah.com mengumumkan kerja sama ekslusif dengan BRI untuk mempermudah penggunanya mendapatkan fasilitas KPR secara online. Fitur tersebut rencananya segera hadir pada Mei 2018 mendatang.
Dalam praktiknya, pengguna yang mengakses Rumah.com akan menemukan fasilitas KPR yang ditawarkan BRI beserta simulasinya dalam setiap listing. Ketika mereka tertarik, pengguna bisa memilih fasilitas kredit yang sesuai minat dan dalam waktu singkat akan dihubungi tim BRI untuk ditindaklanjuti.
"Selama ini PR-nya bank adalah follow up aplikasi dalam waktu cepat karena kalau follow up minggu depan, orang bisa jadi sudah berubah pikiran. Kita juga enggak mau kerja sama dengan terlalu banyak bank, biar konsumen bisa lebih fokus dan bagus juga untuk bank itu sendiri," ucap Country Manager Rumah.com Marine Novita, Jumat (13/4).
Tak hanya mempermudah pengguna dan bank, strategi tersebut menjadi upaya perusahaan dalam menangkap jumlah transaksi yang terjadi dalam platform. Data tersebut dapat dimanfaatkan untuk membaca tren industri properti yang ditayangkan dalam hasil riset Rumah.com rutin terbit setiap kuartalnya.
Selama ini, perusahaan menggunakan asumsi penjualan lewat iklan yang diturunkan baik oleh agen ataupun pengembang. Sistem iklan yang berjalan di Rumah.com otomatis akan diperbarui setiap tiga bulan sekali. Dari situ, agen atau pengembang bisa memilih opsi apakah iklan yang sudah tayang ingin dinaikkan kembali atau menandainya sudah terjual.
"Nah, setiap iklan yang di-take down oleh pengembang biasanya kami asumsikan itu sudah terjual. Sekarang kami ingin bisa capture transaksinya."
Iklan menjadi monetisasi utama dari Rumah.com. Tidak hanya beriklan di banner situs, perusahaan menyediakan berbagai model iklan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan agen atau pengembang. Salah satu model iklan yang tersedia, seperti tur vritual 360 derajat untuk permudah pengguna dalam memvisualisasikan rumah dalam bentuk sebenarnya.
"Iklan di Rumah.com bentuknya tidak melulu harus banner. Ada banyak model yang bisa dipilih tergantung dari kebutuhan masing-masing."
Terhitung saat ini Rumah.com memiliki 300 ribu listing aktif, 5 juta pengunjung bulanan (MAU), 10 ribu agen, dan 400 pengembang, tersebar mayoritas di Jabodetabek dan sekitar Pulau Jawa. Sekitar 70% dari total listing tersebut adalah properti secondary, dan sisanya adalah properti baru.
Pangsa pasar Rumah.com diklaim mencapai 50%, dihitung berdasarkan lama durasi kunjungan para pengguna dibandingkan dengan seluruh pemain portal properti di seluruh Indonesia.
Dampak teknologi AI
Dalam kesempatan yang sama, CMO PropertyGuru Group Bjorn Sprengers menambahkan pemanfaatan teknologi AI dan sejumlah penyegaran lainnya dalam tubuh perusahaan secara global adalah komitmen untuk terus mengembangkan fitur-fitur agar pengguna semakin yakin dengan rumah pilihannya di Rumah.com.
AI secara langsung juga membuat kualitas listing Rumah.com semakin baik karena dapat mengetahui bagaimana kualitas foto yang diunggah oleh para agen/pengembang. Ketika kualitas foto kurang baik, secara otomatis akan terdeteksi dan memberikan rekomendasi untuk diperbaiki.
Bagi konsumen, adanya AI dalam algoritma website dan aplikasi mobile dari Rumah.com jadi lebih proses pencarian properti menjadi pengalaman yang hyper personal dan intuitif. Mereka bisa lebih mandiri saat melakukan riset dengan mendalam, mulai dari proses awal hingga memutuskan untuk beli rumah.
Mesin AI akan terus mempelajari kebutuhan dan preferensi setiap pengguna, sehingga solusi yang diberikan akan semakin akurat dan spesifik.
"Semakin sering pengguna mengakses Rumah.com, mesin AI akan semakin pintar memberikan rekomendasi rumah sesuai dengan minat mereka. AI membantu pengguna dalam memberikan keputusan yang tepat saat membeli rumah."
Kendati sudah memakai AI, pihaknya masih membutuhkan peranan dari agen broker untuk bantu pengguna mendapatkan properti impian. Pasalnya, tidak semua pengguna memiliki keluwesan yang sama sehingga mampu membeli rumah secara mandiri.
"Tahun lalu secara grup bisnis kami tumbuh double digit, Indonesia jadi kontributor utamanya. Untuk itu sebenarnya ada beberapa fitur yang hanya kami sediakan di Indonesia, sebab pada dasarnya kami ingin menyediakan fitur terbaik. Salah satunya lewat AI, untuk bantu pengguna navigasi menuju properti impiannya," tandas Sprengers.