Satu Tahun Kehadiran Layanan P2P Lending TunaiKita di Indonesia
Sudah tersedia di 27 kota, terus mengandalkan teknologi Lending Robot
TunaiKita, sebuah layanan peer to peer lending (P2P), sudah genap satu tahun beroperasi di Indonesia. Dalam kurun waktu tersebut perusahaan mengklaim terus bertumbuh, baik dari segi pengguna maupun cakupan wilayah. Pencapaian ini tidak lepas dari perkembangan industri teknologi finansial Indonesia yang pesat dalam beberapa tahun terakhir, termasuk keaktifan pemerintah mengawal dan meregulasi industri.
Pada kuartal pertama tahun 2018, TunaiKita berhasil mencairkan kredit lebih dari Rp700 miliar. Di sisa tahun ini mereka menargetkan pertumbuhan 25% hingga 30% setiap bulannya.
TunaiKita menandai satu tahun kehadirannya dengan ketersediaan layanan 27 kota di Indonesia, termasuk Jabodetabek, Semarang, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Malang, Pekanbaru, Batam hingga Padang. Perusahaan mengusung fitur andalan mereka, Lending Robot, yang diklaim mampu mengantisipasi penipuan, mengelola risiko kredit, dan memfasilitasi pinjaman dengan cara yang lebih transparan dan efisien.
Menurut tim Komunikasi TunaiKita Randy Halim, di tahun pertama ini mereka berhasil menurunkan kredit macet hingga 70% bagi kalangan UKM yang memiliki kapasitas untuk tumbuh lebih baik namun tidak terlayani oleh bank.
"Tanggapan para pengguna kami terhadap TunaiKita sangat luar biasa dalam tahun pertama operasi kami di Indonesia. Kami secara konsisten berada di peringkat 3 teratas untuk aplikasi keuangan gratis di Indonesia dengan cakupan layanan di 27 kota di seluruh provinsi. Saya mengaitkan keberhasilan awal kami tidak hanya dari kecanggihan Lending Robot kami yang mampu mengelola penipuan, risiko kedit dan memfasilitasi pinjaman dengan cara yang transparan dan efisien, tetapi juga berkat keringat dan kerja kertas tim kami yang terus berkembang di Jakarta dan Surabaya," terang CEO WeCash Asia Pasifik dan TunaiKita James Chan.
Peluang P2P lending di Indonesia
Menurut penjelasan Randy, mereka melihat pasar Indonesia sangat menjanjikan karena pihaknya hadir sebagai satu-satunya pemain di industri teknologi finansial P2P lending yang membantu menyalurkan dana dari bank dan lembaga keuangan konvensional kepada mereka-mereka yang selama ini tidak terlayani oleh lembaga-lembaga tersebut.
Pihak TunaiKita meyakini masyarakat saat ini semakin mampu merangkul teknologi digital. Peningkatan penetrasi pengguna internet dan perangkat juga memicu pesatnya industri teknologi finansial di Indonesia.
Pihak TunaiKita merencanakan beberapa hal untuk terus berinovasi dan berkembang. Disebutkan dalam waktu dekat mereka akan mengombinasikan prinsip-prinsip finansial, teknologi mobile, big data dan machine learning untuk mengevaluasi kredit dan menyetujui pinjaman dengan lebih cepat dan akurat dengan memanfaatkan teknologi Lending Robot.
"Dengan Lending Robot ini, proses pengajuan kredit hingga proses persetujuan rata-rata bisa dituntaskan dalam hitungan detik saja, tergantung pada kelayakan kredit. Ke depannya, TunaiKita akan terus berinovasi untuk membuat proses persetujuan lebih cepat dan lebih efisien lagi. Kami sadar betul bahwa TunaiKita tidak bekerja sendirian. P2P lending itu bersifat gotong royong dan kami bekerja sama dengan berbagai bank dan lembaga keuangan di Indonesia supaya pelanggan dapat menikmati pinjaman yang dicairkan dalam waktu 24 jam," tutup Randy.