1. Startup

Scoop Kerja Sama dengan Samsung Lewat Aplikasi eReading

Scoop bekerja sama dengan Samsung untuk menghadirkan layanan mereka bagi pengguna Android keluaran Samsung lewat aplikasi eReading yang telah tersedia di Samsung Apps.

Jika melihat halaman di situs Samsung Apps maka aplikasi eReading, kini telah didukung oleh Scoop. Dari keterangan situsnya, aplikasi newsstand interaktif ini dikembangkan bagi pengguna Samsung Android, koleksi yang bisa dibaca juga terdiri dari majalah, tabloid dan buku (e-book).

Saya mencoba mengontak Willson Cuaca, CEO Apps Foundry yang mengembangkan aplikasi Scoop. Willson menjelaskan bahwa Scoop akan di-bundle dengan Samsung lewat aplikasi 'eReading powered by Scoop'. eReading sendiri adalah aplikasi yang telah tersedia bagi pengguna Samsung, jadi kini aplikasi ini didukung oleh Scoop. Willson juga menambahkan bahwa eReading yang ada sebelumnya diganti dengan versi Scoop untuk semua perangkat Android Samsung.

eReading yang didukung oleh Scoop ini telah tersedia untuk pengguna Samsung Galaxy Note di Samsung Apps sedangkan untuk Galaxy Tab dan Galaxy Tab 10.1 akan segera menyusul.

Scoop sebelumnya tersedia untuk pengguna iPad kemudian merilis aplikasi mereka untuk pengguna iPhone dan iPod. Kini mereka tersedia untuk pengguna perangkat Android Samsung. Ditanya tentang apakah Scoop untuk Android in eksklusif untuk penguna Samsung, Willson menjawab, "eReading exclusive product buat samsung, tapi Scoop android juga akan direlease di platform lain." Berarti penguna Android di luar Samsung juga nantinya bisa menggunakan Scoop, namun dengan aplikasi sendiri, tinggal menunggu device apa saja yang mendukung aplikasi ini.

Sebagai newsstand tentunya Scoop menyediakan koleksi majalah, tabloid dan e-book, untuk eReading koleksi yang tersedia sama seperti yang tersedia di aplikasi Scoop yang ada di platform lain, sedangkan untuk pembayaran proses beli majalah - tabloid - ebook, saat ini menggunakan Paypal, namun akan berkembang dan bekerja sama dengan solusi pembayaran lainnya. Untuk pembagian hasil, Willson sendiri menjelaskan bahwa sistemnya sama seperti yang berlaku di iTunes-Apple.

Samsung sendiri seingat saya memiliki (dan sedang mengembangkan) layanan pembayaran bernama Samsung point, yang sejauh yang saya tahu menggunakan sistem topup, sebagai salah satu strategi untuk mensiasati proses pembayaran yang tidak menggunakan kartu kredit. Tentunya akan menarik jika proses pembelian Scoop bisa menggunakan layanan ini, meski tidak semudah pembayaran dengan kartu kredit atau potong pulsa karena kita harus mengisi ulang saldo, namun sistem ini bisa menjadi salah satu alternatif pembayaran di luar kartu kredit yang pertumbuhannya masih sekitar 14 juta pengguna.

Gerak-geriknya Samsung memang cukup menarik untuk dicermati, terutama dukungan dan pengembangan ekosistem Android mereka, seperti juga yang pernah dituliskan Amir di DailySocial. Untuk device sendiri, meski saya belum bisa menyebutkan data, namun dengan rilis ponsel Android Samsung dengan berbagai varian harga, tentu bisa mendorong jumlah pengguna mereka, secara langsung di lapangan saya juga melihat tren penggunaan ponsel Android Samsung.

Tahun 2012 diprediksikan akan ada 67% pengguna smartphone dari total pengguna ponsel, yang tentunya Android akan mengambil peran di sana.

Peluang ini juga sepertinya yang ingin ambil oleh Samsung, demikian juga dengan Apps Foundry - Scoop, ditanya tentang strategi kerja sama Samsung - Scoop serta pilihannya untuk perangkat Android, Willson mengatakan, "Yup, Android is going to be very interesting, walaupun payment-nya gak se-simple Apple tapi tahun depan android akan menarik sekali."

Bulan ini adalah bulan terakhir tahun 2011, tentu akan menarik melihat 'perang mobile' di tahun 2012.