Segala Hal yang Sudah Diketahui Mengenai Cyberpunk 2077, Mahakarya Baru dari Pencipta The Witcher
CD Projekt Red: Cyberpunk 2077 tidak akan mengusung microtransaction serta sistem in-app purchase tersembunyi.
Meskipun terbilang sangat muda jika dibandingkan dengan nama-nama seperti Blizzard dan Bethesda, CD Projekt merupakan salah satu tim developer paling sukses. Komitmen dan kesungguhan mereka dalam mengarap karya membuat CD Projekt begitu disayang para gamer. Dan kini setelah trilogi The Witcher usai, pandangan fans tertuju pada Cyberpunk 2077.
Namun walaupun eksistensi dari Cyberpunk 2077 sudah tersingkap sejak enam tahun silam, informasi terkait permainan role-playing anyar ini masih belum banyak diketahui. Itu sebabnya para gamer begitu gembira saat mendengar bahwa CD Projekt Red akan berpartisipasi di E3 2018, karena kemungkinan developer akan memamerkan aspek gameplay dari Cyberpunk 2077 untuk pertama kalinya.
Dan dalam event streaming laporan finansial perusahaan di tanggal 22 Maret 2018 kemarin, CD Projekt kembali mengungkap sejumlah detail mengenai Cyberpunk 2017. Di sana, joint-CEO Adam Kiciński membahas arahan desain yang mereka ambil serta memberikan respons soal praktek microtransaction negatif yang menjadi sorotan belakangan ini.
Pertama-tama, Kiciński menanggapi keingintahuan khalayak soal eksistensi dari mode multiplayer di Cyberpunk 2077. Di tahun 2013, head of studio Adam Badowski pernah mengatakan bahwa kreasi baru mereka itu didesain sebagai RPG berbasis cerita dengan fokus pada single-player. Namun ia juga mengungkapkan rencana buat membubuhkan fitur-fitur multiplayer di sana. Menariknya, ada kemungkinan keputusan mereka telah berubah.
Kiciński lagi-lagi menegaskan bahwa proyek anyar tersebut dititikberatkan untuk menyuguhkan pengalaman role-playing single-player, tapi kali ini sang CEO turut mengomparasi Cyberpunk 2077 dengan The Witcher 3 yang murni merupakan game single-player. Ia sendiri tak mau mengatakan timnya sudah menghilangkan elemen multiplayer sepenuhnya. Kiciński kembali mengingatkan, CD Projekt Red tetap punya rencana untuk 'membubuhkan komponen online' di permainan.
Dan menjawab pertanyaan soal apa tanggapan developer melihat begitu populernya genre battle royale, Kiciński bilang timnya 'sudah mempertimbangkan segala hal', dan tampak tetap berpegang pada konsep yang sejak awal jadi acuan pengembangan game. Ia juga menjamin, seperti The Witcher 3, Cyberpunk 2077 tidak akan mengusung microtransaction serta sistem in-app purchase tersembunyi.
Pertanyaan terbesarnya kini ialah: kapan kira-kira Cyberpunk 2077 akan meluncur? Jika benar permainan tersebut diumumkan di E3 2018, maka perkiraan waktu rilis paling optimisnya adalah di akhir tahun ini. Namun besar probabilitas Cyberpunk baru dilepas di 'musim semi' 2019 atau bahkan lebih terlambat lagi. Sebagai perbandingan, The Witcher 3 diluncurkan pada bulan Mei (tahun 2015).
Buat saya, tidak masalah kapan Cyberpunk 2077 akan dirilis, asalkan game tidak dibatalkan dan memiliki standar kualitas The Witcher 3 atau lebih baik lagi.