Sembako Social Padukan Konsep Mobile Commerce dan Media Sosial
Segera meluncur di akhir tahun dan menargetkan 300 ribu pengguna di tahun pertamanya
Bagi para penggemar makanan maupun food blogger, bersiaplah karena sebentar lagi akan ada layanan dari Sembako.co yang mengkurasi makanan terbaik dengan potongan harga yang sangat murah. Mengadopsi konsep media sosial, Sembako Social akan hadir sebagai “Instagram” khusus makanan. Tak hanya bisa menyukai dan membagikan sebuah foto, pengguna juga diizinkan untuk memesan langsung makanan tersebut dengan harga yang lebih terjangkau.
Tim di balik pengembangan aplikasi Sembako Social ini mengakui bahwa meroketnya harga bahan pangan turut berimbas pada harga restoran dan konsumen. Melalui aplikasi ini pihaknya berharap mampu membantu mendistribusikan menu-menu menarik untuk para konsumen mereka, serta potongan harga pada konsumen setia dari mitra merchant yang terdaftar.
Berbeda dengan Instagram yang menyajikan foto-foto secara umum, Sembako Social memiliki fokus pada berbagai menu makanan. Nantinya, pengguna tidak hanya memilih dan membagikan makanan favoritnya, tetapi juga bisa membeli dalam sekali sapuan jari.
Skema pengadopsian mobile commerce dan media sosial ini diharapkan bisa membentuk komunitas unik yang nantinya bisa menjadikan Sembako Social sebagai sebuah platform digunakan dalam jumlah masif seperti Instagram.
“Tidak ada aplikasi belanja di jajaran 15 besar aplikasi paling sering diunduh di wilayah Amerika Serikat. Kami ingin membuat belanja untuk makanan menjadi lebih menyenangkan dan kolaboratif. Semakin Anda berbelanja dan berbagi, semakin banyak peluang yang terbuka dan menjelajahi makanan baru,” kata CTO Sembako Social Walesa Danto.
Berdasarkan kabar resmi, aplikasi Sembako Social akan tersedia di platform Android terlebih dahulu di sekitar bulan November ini. Meskipun belum ada tanggal yang pasti, peluncuran Sembako Social dinilai memiliki penempatan waktu yang sangat tepat seiring dengan maraknya bazar dan pameran makanan setiap minggu.
Sembako Social menargetkan sekitar 300.000 pengguna dalam 12 bulan pertama setelah peluncurannya, serta besar kemungkinan akan segera menyasar pencinta makanan di seluruh dunia.