1. Startup

Platform Iklan Video SpotX Resmi Meluncur di Indonesia

Menempatkan tim lokal untuk fokus menggarap bisnis

Penetrasi pengguna internet di Indonesia yang terus tumbuh sehingga pangsa pasar iklan digital makin menjanjikan, membuat platform iklan video SpotX yang berbasis di Colorado, Amerika Serikat, resmikan kehadirannya di Indonesia. SpotX pun menunjukkan komitmennya dengan menempatkan tim lokal.

SpotX didirikan pada 2007 dan memiliki lebih dari 350 karyawan di seluruh dunia. Kantor perwakilan SpotX di kawasan Asia Pasifik, di antaranya terletak di Singapura, Jepang, Tiongkok, Vietnam, Thailand, dan Filipina.

SpotX memberi layanan kepada pemilik media (publisher) sebagai sasaran klien utama untuk monetisasi inventaris iklan video. Setelah pemilik media mengintegrasikan situs mereka dengan platform SpotX akan tersedia iklan-iklan dari para pengiklan yang ditampilkan dalam dua bentuk, in stream dan in content.

Pemilik media dan pengiklan diberi kontrol penuh untuk setiap monetisasi konten iklan video mereka. Mereka juga dapat menerima transparansi dan insight yang dibutuhkan saat mengatasi kecurangan dalam beriklan, serta permasalahan mengenai kualitas di pasar.

Di pasar global, diklaim saat ini SpotX telah menangani lebih dari 9 miliar permintaan iklan per hari, mencapai 600 juta lebih unique visit setiap bulan dan memberi impresi di lebih dari 190 negara.

"Industri iklan video di Indonesia sangat siap untuk mengalami ledakan pertumbuhan, namun hal tersebut masih ditahan oleh isu kontrol kualitas dan kurangnya transparansi. SpotX diharapkan dapat membantu para pengiklan dan pemilik media untuk menggaet target konsumennya dan secara perlahan menambah porsi belanja iklannya ke digital," terang VP International dan Current Interim MD SpotX JAPAC Alex Merwin, Kamis (4/5).

Peluang dan tantangan iklan video

Berbicara potensi iklan video di Indonesia, menurut Director of Demand Facilitation SpotX Indonesia Ade Parulian S, dari penetrasi pengguna internet yang terus bertambah menjadikan potensi iklan video makin menjanjikan.

Hanya saja, belum ada platform yang memberikan akses kepada pemilik media untuk mengukur keefektifan iklan video. Pada akhirnya, berdampak pada potensi tindakan curang dalam menghadirkan total views.

Namun di sisi lain, anggaran belanja iklan digital di Indonesia semakin lama porsinya makin meningkat. Ade mengatakan sejak tiga tahun lalu porsi iklan belanja digital sekitar 2%-5%. Kemudian, pada tahun lalu meningkat jadi 5%-7% dan diperkirakan tahun ini jadi 10%-12%.

"Meningkatnya porsi anggaran belanja digital memperlihatkan pengiklan mulai aware dengan efektivitasnya. Sekarang ini mereka mulai memainkan budget anggarannya dari tv konvensional ke digital," kata Ade.

Saat ini SpotX sudah bekerja sama dengan beberapa pemilik media besar di Indonesia, di antaranya Kapan Lagi Network, KMK Online, Kompas, Liputan 6. Ditargetkan tahun ini setidaknya SpotX dapat menggaet tambahan lima media besar lainnya.