1. Startup

Indosat Mulai Matikan Layanan CDMA StarOne

Frekuensi bekas StarOne akan dialihkan ke teknologi E-GSM (Extended Global System for Mobile)

Indosat telah mengumumkan resmi untuk mulai mematikan layanan StarOne yang berbasis CDMA (Code Division Multiple Access) mulai bulan Juni ini. Frekuensinya akan diutilisasi menggunakan teknologi E-GSM (Extended Global System for Mobile) untuk kebutuhan komunikasinya. Pemberhentian layanan ini akan dimulai dari wilayah Jabodetabek, dan akan disusul oleh wilayah lain di seluruh Indonesia.

Layanan CDMA Indosat tersebut dimatikan lantaran adanya Ketetapan Menteri Kominfo terkait dengan penggunaan frekuensi tersebut untuk seluler. Kominfo telah menerbitkan Peraturan Menteri Nomor 30 Tahun 2014 tentang Penataan Pita Frekuensi Radio 800 MHz untuk Keperluan Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler tanggal 10 September 2014.

Di beberapa wilayah seperti Jawa Tengah, saat ini layanan StarOne CDMA terpantau masih aktif. Dalam upaya penghentian layanan ini, pihak Indosat berkomitmen untuk melakukan pemberitahuan secara intend kepada pengguna. Selain itu pengguna juga akan menerima kompensasi.

Sementara Indosat StarOne juga memberikan opsi kepada pengguna untuk beralih ke kartu GSM dengan nomor yang dimiliki. Opsi lain yang diberikan, bagi pengguna StarOne yang akan dimatikan, pulsa yang dimiliki juga dapat diuangkan melalui Galeri Indosat atau dijadikan saldo di layanan Indosat Dompetku.

Rencana mematikan layanan CDMA ini sebenarnya juga sudah dirumuskan sejak tahun 2013 lalu oleh Indosat. Saat itu President Director & CEO Indosat Alexander Rusli berpendapat bahwa teknologi CDMA mengalami stagnasi dari sisi popularitas dan dampaknya bagi bisnis. Produsen ponsel juga cenderung sudah enggan untuk memberikan dukungan untuk teknologi ini.

Nasib operator CDMA lain, seperti Smartfren, Esia, dan juga Telkom Flexi juga dipaksa harus menyesuaikan. Smartfren dan Esia memilih untuk bekerja sama dengan internet provider dan mengkonversi teknologi CDMA yang dimiliki menuju 4G LTE. Esia berencana akan mengalihkan frekuensinya seluas 5 MHz kepada Smartfren di spektrum 850 MHz. Sehingga kedua operator akan memiliki luas 10 MHz di spektrum 850 MHz.

Selain Indosat, operator yang gesit mengalihkan layanan CDMA ke E-GSM adalah Telkom dengan produk Flexi-nya. Telkom akan mengalihkan frekuensi CDMA yang telah digunakan ke frekuensi yang dimiliki Telkomsel pada layanan Kartu As. Migrasi tersebut dikatakan Telkom akan selesai pada akhir tahun ini.