Startup "Foodtech" Greens Terima Suntikan Dana Pra-Awal Dipimpin East Ventures
Greens menghadirkan teknologi pangan terintegrasi, didirikan oleh Andi Sie (CEO), Geraldi Tjoa (CPO), dan Erwin Gunawan (CBO)
Startup foodtech Greens mengumumkan telah mengumpulkan pendanaan putaran pra-awal dengan nominal tidak diungkapkan. Putaran tersebut dipimpin oleh East Ventures, dengan partisipasi dari AAG Ventures, perusahaan infrastruktur web3 dengan misi menghadirkan peluang ekonomi di global melalui ekonomi metaverse untuk pengguna mainstream.
Dalam keterangan resmi, CEO Greens Andi Sie menuturkan dukungan investasi ini menjadi bukti kuat terhadap solusi dan misi startupnya. Greens menghadirkan teknologi pangan terintegrasi untuk menciptakan ekosistem pangan baru, guna meningkatkan cara masyarakat menanam dan mendapatkan makanan.
“Makanan adalah kebutuhan pokok setiap orang dan kami yakin solusi Greens dapat meningkatkan dan menciptakan kehidupan yang lebih baik melalui kebutuhan terdekat masyarakat,” ucap Andi, Selasa (2/8).
Greens didirikan oleh Andi Sie (CEO), Geraldi Tjoa (CPO), dan Erwin Gunawan (CBO). Keahlian yang beragam dari ketiga founder ini menyatukan visi dalam pendirian Greens. Andi sebelumnya berpengalaman sebagai ahli transformasi startup dengan lebih dari 15 tahun pengalaman di Amerika Serikat dan Indonesia dengan berbagai pengalaman exit. Erwin punya pengalaman lebih dari 15 tahun di bidang rantai pasok, F&B, distribusi, dan mengantongi sertifikat blockchain.
Adapun Geraldi kuat dalam produksi dan automasi makanan, dengan latar belakang robotika, lulusan Computer Science dari Universitas Pelita Harapan. Sementara itu, Andi dan Erwin merupakan lulusan Bachelor of Science dari The Ohio State University.
Latar belakang pendirian Greens ini berasal dari fakta bahwa di Indonesia ada sebanyak 48 juta metrik ton makanan terbuang secara percuma setiap tahunnya. Sebagian besar terbuang karena pemrosesan, penyimpanan, transportasi, dan penjualan hasil pangan yang tidak efisien. Sebagai negara dengan sumber daya pertanian yang melimpah, alhasil Indonesia memiliki risiko erosi tanah yang sangat tinggi.
Kondisi tersebut mengancam ketahanan pangan karena kurangnya kandungan organik dalam tanah, yang mana akan merusak hasil panen, dan berujung pada berbagai masalah terkait kekurangan gizi bahkan kelangkaan pangan.
Sumber lain yang dikutip perusahaan, berdasarkan skor kualitas dan keamanan sistem pengendalian pangan, Indonesia menduduki peringkat ke-7 dari 9 negara ASEAN pada 2020. Masalah-masalah di atas akan terus berlanjut dan saling berkaitan dalam sistem pangan Indonesia. “Permasalahan yang berkelanjutan ini menjadi pendorong bagi para pendiri Greens untuk memajukan transformasi sistem pangan di Indonesia.”
Solusi Greens
Greens memiliki misi untuk menghadirkan kesetaraan pangan untuk semua masyarakat melalui meta farming. Solusi yang dihadirkan berupa ekosistem makanan hiperlokal baru, yang memungkinkan masyarakat dapat mengonsumsi makanan bernutrisi tinggi (super food) yang ditanam dan dipanen di tempat, disebut microGREENS (yang mengandung hingga 40 kali lebih banyak vitamin, mineral dan tingkat antioksidan dibanding dengan sayuran biasa) dari mana pun mereka berada melalui meta farming. Serta, menggunakan 90% lebih sedikit air, 70% lebih sedikit lahan, dan tanpa proses perpindahan jarak dari tahap penanaman hingga menjadi makanan.
Dengan meta farming, Greens mendemokratisasikan makanan hiperlokal dengan web3 menggunakan inovasi teknologi pertanian berupa pod (Greens pod) yang memanfaatkan sistem budidaya dalam ruangan, Blockchain, Artificial Intelligence (AI), dan Internet of Things (IoT) untuk membuat sumber makanan terdesentralisasi.
Greens menciptakan platform teknologi dengan jaringan blockchain yang akan digunakan secara paralel di dunia nyata maupun di metaverse. Perusahaan telah membangun teknologi CEA (Controlled Enviroment Agriculter) portabel pertama di blockhain dengan beberapa algoritma tanam.
“Platform Greens terdiri dari unit taman yang sepenuhnya otomatis, dinamakan Greens pod yang bersifat modular, portabel, dan plug-and-play. Platform Greens pod terintegrasi secara penuh untuk memproduksi makanan bernutrisi tinggi, mulai dari biji hingga menjadi hidangan salad dan berbagai hidangan lainnya, yang dapat diakses dari mana pun Anda berada,” tambah Co-founder dan CPO Greeens Geraldi Tjoa.
Perusahaan akan mengalokasikan dana segar ini untuk membangun ekosistem desentralisasi pangan dalam dua tahap. Tahap pertama akan berfokus untuk mengaktifkan ekosistem makanan hiperlokal dengan membuat jaringan cloud untuk outlet makanan hiperlokal yang terhubung dengan platform Greens. Kemudian pada tahap kedua, akan berfokus pada meta farming yang memungkinkan masyarakat untuk menanamkan makanan di metaverse, baik untuk dikonsumsi pribadi maupun dijual.
More Coverage:
Saat ini, solusi GREENS telah berkontribusi pada beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang ditetapkan oleh PBB; dengan beberapa dampak utama termasuk: Tujuan No 1 & 2 dengan mendukung masyarakat dalam menanam makanan mereka sendiri melalui platform, No 3 dengan menyediakan mikronutrien esensial, No 6 dengan menggunakan 90% lebih sedikit air dan tanpa menggunakan bahan kimia berbahaya untuk pertanian, dan lain-lainnya.
Partner East Ventures Melisa Irene turut memberikan pernyataannya, “Greens membantu mengurangi inefisiensi distribusi makanan dengan mendekatkan jarak antara tempat makanan ditanam dan dipanen sehingga Anda dapat menanam bahan makanan sendiri di tempat Anda. Kami senang menyambut GREENS sebagai bagian dari portofolio East Ventures dan mendukung penuh misi GREENS untuk melokalisasi produksi pangan guna meningkatkan ketahanan dan keberlanjutan sistem pangan di Indonesia.”
Pada Oktober 2022 mendatang, Greens akan membuka outlet hiperlokal pertamanya di Plaza Indonesia, Jakarta.