Startup Teknologi Pertanian Eragano Peroleh Pendanaan Awal dari East Ventures
Digunakan untuk memperbesar tim dan mengakselerasi pengembangan teknologi dan marketplace untuk musim tanam berikutnya
Layanan teknologi pertanian Eragano mengumumkan perolehan pendanaan awal dari East Ventures dalam jumlah yang tak disebutkan. Investasi ini akan digunakan untuk memperbesar tim dan mengakselerasi pengembangan teknologi dan marketplace untuk musim tanam berikutnya. Saat ini Eragano membantu 38 petani yang bekerja di lahan seluas 19 hektar di Pengalengan dan Lembang, Jawa Barat.
Didirikan oleh Stephanie Jesselyn dan Aris Hendrawan, Eragano mengklaim pihaknya ingin membantu petani kecil, yang saat ini secara total jumlahnya lebih dari 15% penduduk Indonesia, dengan solusi ujung-ke-ujung (end-to-end) yang bertujuan akhir meningkatkan taraf hidup petani dan kualitas hasil pertanian.
Mereka menyediakan aplikasi mobile yang akan membantu petani mendapatkan informasi terkait cara bercocok tanam, membantu petani terkoneksi dengan fasilitas pinjaman mikro (micro loan), dan membantu menjual produk pertanian tersebut dengan harga terbaik ke restoran dan hotel. Eragano disebutkan berusaha melepaskan petani dari jeratan rentenir dan tengkulak yang selama ini menjadi momok.
Memang makin banyak layanan teknologi pertanian dengan tujuan serupa, termasuk yang sudah didukung pemerintah dan dipresentasikan di hadapan Presiden dalam Program Sinergi Aksi untuk Ekonomi Rakyat. Meskipun demikian, tampaknya belum ada yang benar-benar mencoba memberikan solusi end-to-end seperti Eragano. Sebagian fokus di pemutusan rantai distribusi penjualan, seperti Kecipir dan Lima Kilo, sebagian lagi fokus di bantuan informasi bercocok tanam.
COO Eragano Aris Hendrawan mengatakan, "Kesenjangan informasi adalah salah satu permasalahan yang dihadapi petani. Oleh karena itu kami juga mengusung bantuan virtual melalui aplikasi mobile dan bantuan konsultasi offline."
"Petani kecil dulunya selalu ditekan oleh rentenir dan tengkulak. Mereka harus membeli bahan pendukung pertanian dalam harga mahal, tetapi menjual harga panen di harga rendah. Mereka juga memiliki akses terbatas di pinjaman mikro dan sangat rentan terhadap risiko finansial jika mengalami kegagalan panen. Eragano memiliki peluang besar untuk menciptakan dampak signifikan bagi kehidupan petani," ujar CEO Eragano Stephanie Jesselyn.
Pasca panen, Eragano melalui EraganoStore, sebuah layanan B2B, membantu menjual hasil panen tersebut ke restoran, hotel, dan katering dengan harga layak. Seorang petani unggulan Eragano mengklaim keuntungan penjualannya meningkat 30% setelah memperoleh bantuan berbasis aplikasi pintar.
EraganoStore saat ini masih bersifat manual, tetapi Stephanie memastikan di bulan Agustus marketplace ini berubah menjadi platform online untuk publik.