Tak Ingin Bersaing dalam Hype Platform Live Streaming, Zeemi Fokus Perkaya Konten
Pasca pendanaan, Zeemi ingin membuat semua orang bisa berbagi talenta secara langsung dan online
Platform live streaming Zeemi baru saja memperoleh pendanaan $1 juta dari DeNA dan 500 Startups. Fokus di ranah hiburan, mereka enggan bersaing langsung dengan dua platform live streaming yang sedang hype, Periscope dan Meerkat. Kami berbincang dengan Pendiri Zeemi Tom Damek tentang kondisi Zeemi dan targetnya tahun ini.
Tom memulai percakapan dengan menjelaskan bahwa saat ini Zeemi memiliki sekitar 20 ribu anggota terdaftar yang secara reguler mengakses dan menggunakan platform ini. Ia juga mengatakan bahwa saat ini Zeemi sebentar lagi meninggalkan fase beta.
Zeemi dianggap memasuki pasar di waktu yang tepat. Dengan infrastruktur yang sudah memungkinkan dilakukannya live streaming dan hadirnya dua layanan live streaming populer untuk membantu memperkenalkan segmen ini, Zeemi bisa menjadi layanan hiburan baru yang diperhitungkan di ranah lokal.
Seperti disebutkan dalam rilisnya, salah faktor diterimanya pendanaan dari DeNA adalah pengalaman perusahaan Jepang tersebut dalam menjalankan platform live streamingShowroom yang diharapkan bisa membantu Zeemi mengembangkan bisnisnya.
Zeemi bakal menggunakan pendanaan yang diperoleh untuk berinvestasi di bidang teknologi dan pemasaran, yang mendukung usahanya meningkatkan jumlah pengguna, serta mendorong pengembangan aplikasi mobile yang lebih optimal di platform Android dan iOS. Zeemi untuk iOS bakal hadir dalam waktu dekat dan mereka mengklaim Zeemi sudah dioptimasi untuk diakses melalui jaringan 3G di Indonesia.
Zeemi sendiri memiliki model bisnis menggunakan digital gift yang bisa dibeli melalui pulsa telepon atau e-wallet. Gift nantinya bisa ditukarkan dengan uang tunai. Targetnya tahun ini adalah membantu semua orang berbagi pengalamannya secara langsung dan online (live online). Semakin menarik talenta yang ditampilkan, semakin banyak penonton yang bakal bergabung untuk melihat.
Disinggung soal fenomena live streaming yang sedang hype, Tom yang sebelumnya adalah salah satu pendiri Lazada Indonesia mengatakan, "Saat ini kami tidak ingin berkompetisi dengan mereka, kami ingin orang mengetahui bahwa streaming video secara live bisa bekerja. Kunci berikutnya adalah konten. Jika Anda memiliki konten terbaik untuk orang-orang yang spesifik maka platform Anda akan menjadi pilihan. Hal ini yang sekarang sedang kami kerjakan."