Tak Jadi Dijual, BlackBerry 'Hanya' Dapatkan Dana Segar $1 Miliar dari Fairfax dan CEO Baru
Sudah jadi rahasia umum bahwa BlackBerry tengah menghadapi situasi sulit yang akhirnya mendorong para petingginya untuk melakukan strategi alternatif dengan membuka peluang joint venture atau opsi paling buruk melego perusahaan.
Terkait opsi kedua bermunculan beberapa perusahaan dan individu yang dikabarkan siap menjadi pemilik baru perusahaan smartphone tersebut, di antaranya adalah Fairfax yang berada di barisan pertama, kemudian Cerberus dan juga Lenovo, bahkan belakangan nama situs jejaring sosial Facebook juga muncul ke permukaan.
Namun, gonjang-ganjing penjualan BlackBerry sepertinya tak akan menjadi kenyataan setelah perusahaan asal Kanada tersebut dalam sebuah rilis pers, mengumumkan kesepakatan baru mereka dengan Fairfax yang menelurkan sejumlah keputusan. Yang pertama berupa kucuran dana segar dari Fairfax sebesar $1 miliar, kucuran dana ini bukan dana pembelian, melainkan berupa surat hutang di mana Fairfax sepakat untuk membeli $250 juta surat hutang dan sisanya diambil oleh investor lain yang tidak disebutkan secara rinci.
Kesepakatan tersebut juga melahirkan keputusan kedua berupa pencopotan posisi CEO yang saat ini dipegang oleh Thorsten Heins yang akan digantikan oleh mantan CEO Sybase, John S. Chen efektif setelah transaksi selesai, atau sekitar 2 minggu ke depan. John S. Chen akan menjabat sebagai CEO sementara sampai CEO baru ditunjuk oleh petinggi BlackBerry.
John S. Chen juga ditunjuk sebagai pimpinan eksekutif BlackBerry's Board of Directors yang bertanggung jawab atas arah strategi, strategi hubungan dan pencapaian organisasi perusahaan. Sementara CEO dan juga Chairman Fairfax, Prem Watsa ditunjuk sebagai Lead Director dan Chair of the Compensation, Nomination and Governance Committee.
Seperti pemberitaan sebelumnya, Fairfax muncul sebagai perusahaan pertama yang mengajukan penawaran kepada BlackBerry sebesar $4.5 miliar di mana keduanya menetapkan 4 November sebagai tenggat keputusan akhir atas penawaran tersebut. Kesepakatan terbaru ini hampir pasti memberangus opsi penjualan BlackBerry.
Pertanyaanya, apakah investasi ini merupakan keputusan yang tepat bagi Fairfax dan memang dibutuhkan oleh BlackBerry? Apakah dengan pergantian tampuk pimpinan akan memberi dampak besar bagi perusahaan? Dua pertanyaan ini barangkali akan jadi perdebatan untuk beberapa hari ke depan.
Tak dipungkiri John S. Chen punya reputasi cemerlang saat meloloskan Sybase dari kebangkrutan, plus tambahan dana $1 miliar pastinya menambah kekuatan finansial BlackBerry, tetapi dengan situasi perusahaan yang sulit bersaing dengan Apple dan Android tentu BlackBerry membutuhkan semua sumber daya terbaik yang ada.
Keputusan perusahaan asal Waterloo, Ontario ini untuk meminjam dana segar dan tetap berjalan sendiri meski dengan nahkoda baru masih melahirkan keraguan besar. Mampukah sihir ajaib Chen menyelamatkan BlackBerry seperti kala menangani Sybase? Let's see!
Sumber berita BlackBerryOS dan gambar header BlackBerry via Shutterstock.