Telkom Group Resmi Suntik 2,1 Triliun Rupiah untuk Gojek
Dilakukan melalui Telkomsel
Desas desus investasi Telkom untuk Gojek akhirnya resmi diumumkan lewat keterbukaan di Bursa Efek Indonesia, Selasa (17/11). Telkom, melalui anak usahanya, Telkomsel, masuk ke jajaran investor dengan total investasi seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, $150 juta (setara Rp2,1 triliun).
Dalam keterbukaan, VP Investor Relations Telkom Andi Setiawan menjelaskan investasi di AKAB (PT Aplikasi Karya Anak Bangsa) adalah bentuk komitmen Telkomsel sebagai perusahaan telekomunikasi digital untuk memberikan layanan beyond connectivity.
Telkom percaya kolaborasi ini dapat memberikan layanan dan solusi yang lebih baik kepada masyarakat dalam membangun ekosistem digital yang inklusif dan berkesinambungan.
“Dengan transaksi ini, terhitung sejak terpenuhinya segala syarat berdasarkan Perjanjian dan ditandatanganinya dokumen terkait, maka Telkomsel akan memiliki investasi di AKAB sebesar $150 juta,” tulisnya.
Disebutkan secara bersama kedua perusahaan akan memperkuat layanan digital, mendorong inovasi dan produk baru, serta meningkatkan kenyamanan bagi para pengguna dan pelaku UMKM.
Rumor masuknya Telkom Group ke Gojek sudah beredar sejak 2018. Nilai proposal investasi waktu itu bahkan jauh lebih besar, mencapai $400 juta. Namun rencana tersebut terhalang restu Menteri BUMN saat itu. Dengan bergantinya pemimpin, Menteri BUMN Erick Thohir memberikan lampu hijau untuk aksi ini.
Masuknya Telkom menambah konglomerasi lokal yang masuk ke Gojek, setelah Astra dan Djarum (lewat Blibli). Termasuk bentuk realisasi kemitraan strategis ini adalah pengembangan produk masing-masing platform, misalnya perusahaan patungan GoFleet, antara Gojek dan Astra, yang menyasar pengemudi Go-Car sebagai penggunanya.
Kinerja Gojek sendiri, dipaparkan pekan lalu, disebut berhasil bertahan selama pandemi. Perusahaan mencatatkan kenaikan total nilai transaksi di dalam platform grup, diukur dengan matriks Gross Transaction Value (GTV) yang membukukan peningkatan sebesar 10% dan mencapai $12 miliar (hampir Rp170 triliun) pada tahun ini.
Pengguna aktif bulanan Gojek saat ini mencapai 38 juta orang di seluruh Asia Tenggara dan memiliki 900 ribu merchant. Sepanjang tahun ini, perusahaan banyak berinvestasi untuk layanan grocery (GoMart dan GoShop) untuk menyesuaikan dengan kebiasaan baru selama pandemi.