Telunjuk: situs pembanding harga
Di halaman ketentuan penggunaan, Telunjuk secara eksplisit menyebutkan dirinya sebagai mesin pencari (search engine) dan tidak bertanggung jawab untuk akurasi, integritas, kecocokan, perubahan, dan jadwal yang ditampilkan di kolom hasil. Nama Telunjuk diambil karena pihak Telunjuk ingin membuat pengalaman berbelanja penggunanya semudah menggunakan jari-jemari. Telunjuk tentu saja adalah jari yang paling banyak digunakan untuk mengetik di keyboard atau mengklik di tetikus.
Untuk data harga notebook, mereka mengagregasi data dari sejumlah sumber, termasuk di antaranya Bhinneka, IndoWebStore, dan Jakarta Notebook yang cukup ternama. Untuk ponsel ada bermacam-macam merk yang tersedia, dari merk terkenal macam Apple, Samsung, atau Nokia, hingga merk lokal macam Nexian, IMO, K-Touch, atau Tiphone. Sementara untuk perbandingan harga tiket maskapai penerbangan, Telunjuk mengambil data dari Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Batavia Air, dan Lion Air.
Secara umum, agregasi pengambilan datanya cukup cepat. Untuk penerbangan, nampaknya ada issue dengan data dari Garuda Indonesia karena tidak pernah muncul di area pencarian. Disebutkan pencarian rute hanya untuk yang domestik saja, tapi saya iseng coba memasukkan rute CGK-SIN dan data dari tiga maskapai lain akan cepat tertampil. Waktu dibutuhkan untuk menampilkan hasil pencarian lebih cepat dari yang saya prediksikan. Meski demikian, situs ini tidak memberikan tautan ke area booking dan mengarahkannya ke halaman depan situs terkait. Ini berbeda dengan Tiket2 yang memang memiliki lisensi sebagai agen perjalanan. Dari awal memang positioning Tiket2 dan Telunjuk tidak apple-to-apple jadi tidak bisa dibandingkan secara langsung,
Untuk notebook dan ponsel, selain hasil pencarian, juga tersedia menu list untuk daftar barang berdasarkan merk. Setelah mencari tipe/model secara spesifik, pengunjung akan dapat melihat spesifikasi lengkap dan ke mana barang itu bisa dibeli. Dari sini tombol "Buy" akan mengarahkan langsung ke halaman yang memuat barang tersebut. Di beberapa produk tertentu, tersedia statistik sejarah pergerakan harga meskipun nampaknya grafik yang ditampilkan tidak sesuai dengan harga saat ini.
Yang menjadi issue di sini tentu saja tentang status data yang ditampilkan. Walaupun dapat diakses secara gratis, pengambilan (feed) data seperti ini secara etika membutuhkan izin dari pihak pemiliknya. Kasus bisa terjadi seandainya pemiliknya secara eksplisit tidak membolehkan data ini diambil.
Zen dari Telunjuk menyebutkan teknologi robot yang meng-crawl datanya sudah berusaha untuk mengikuti "aturan" atau etika teknologi supaya tidak merugikan pihak pemilik data. Toh, menurutnya Google sebenarnya melakukan hal serupa tapi tidak ada yang secara eksplisit melakukan complaint. Sementara ketika ditanya soal kemungkinan penambahan kategori, beliau mengatakan secara diplomatis, "Telunjuk basic algorithm is to determine ‘something’ is ‘something’ and when something need to be determined than we might go that way ASAP". Pendapat yang menarik.
Jika tampilan UI dapat ditingkatkan, plus Telunjuk ke depannya berkeinginan memberikan pembanding di kategori yang lain, tentunya situs ini akan menjadi rujukan yang sangat baik sebelum konsumen memutuskan membeli berbagai macam barang.