Rasakan Kompleksnya Mengembangkan Startup dalam Game The Founder
Mulai dari nol di tahun 2001, hingga akhirnya menjadi besar dan berdampak pada lahirnya dunia distopia
Membangun sebuah bisnis atau startup itu tidak mudah. Selain harus berfokus mencari untung, tujuan lain yang biasanya hendak dicapai adalah menciptakan sebuah produk yang punya dampak atau peran penting bagi konsumen.
Kualitas produk saja sejatinya tidak cukup, Anda juga harus menerapkan strategi pemasaran yang jitu. Pasalnya, tanpa ada konsumen yang menggunakan produk Anda, jelas tidak akan ada pemasukan. Semua ini harus tetap diperhitungkan selagi Anda berkonsentrasi membuat terobosan-terobosan baru di dunia teknologi.
Kompleksitas dalam mengembangkan startup dan menjalani beratnya persaingan bisnis di Silicon Valley ini bisa Anda rasakan tanpa perlu mengeluarkan biaya sepeser pun lewat game berjudul The Founder. Lahir dari sebuah proyek Kickstarter, The Founder menempatkan Anda sebagai seorang pendiri perusahaan teknologi yang ambisius.
Pada awal permainan, Anda diminta untuk memberi nama perusahaan, memilih cofounder berdasarkan kelebihannya masing-masing – ada yang pintar programming, ada yang jago marketing, dan ada juga yang anak orang kaya dan siap memberikan Anda modal ekstra – dan yang terakhir menentukan lokasi awal perusahaan Anda sebelum nantinya berekspansi ke kawasan lain.
Kiprah startup Anda berawal di tahun 2001, dimana bubble dot-com baru saja meledak, dan Anda harus memulai startup baru Anda di bawah bayang-bayang perusahaan besar seperti Kougle, Coralzon dan Carrot Inc. – buat yang tidak menyadarinya, masing-masing merupakan pelesetan dari Google, Amazon dan Apple Inc.
Semuanya dimulai dari apartemen pribadi Anda. Produk perdana Anda bisa berupa gadget; bisa juga berupa situs e-commerce, media sosial, atau kombinasi keduanya. Setiap kali meluncurkan sebuah produk baru, Anda akan dihadapkan dengan mini game dimana perusahaan Anda harus saling berebut pangsa pasar dengan kompetitor.
Dari situ bisnis Anda terus berkembang; Anda mulai merekrut karyawan-karyawan baru, menerapkan taktik pemasaran untuk meningkatkan hype produk, mencicipi ranah produk baru, membeli kantor baru yang lebih besar dan melakukan riset di berbagai bidang, mulai dari pertahanan nasional sampai bioteknologi.
Sampai akhirnya Anda tiba di titik dimana laba menjadi satu-satunya kepentingan yang Anda kejar. Hilang sudah visi mulia untuk menciptakan dunia yang lebih baik di awal berdirinya perusahaan. Yang ada malah Anda mengganti seluruh staf dengan robot cerdas yang jauh lebih efisien dan hemat biaya ketimbang pekerja manusia. Dunia pun menjadi sebuah distopia, dan Anda-lah penyebab utamanya.
Ini memang menjadi tujuan utama dari sang pencipta game, Francis Tseng, yang memang menjalani karirnya di kawasan Silicon Valley. Beliau sejatinya ingin menunjukkan bahwa memimpin perusahaan besar bukan berarti hanya menjadi orang kaya saja, tapi Anda juga harus memperhatikan dampak inovasi Anda terhadap dunia.
Beberapa insiden dalam game The Founder terinspirasi dari kejadian di dunia nyata. Contohnya, kalau Anda mengembangkan produk berupa hardware, kemungkinan terjadi insiden bunuh diri pekerja di pabrik, yang kita tahu dialami oleh Apple dan Foxconn dalam beberapa tahun terakhir.
Francis memanfaatkan waktu luangnya selama sekitar satu setengah tahun untuk mengembangkan The Founder. Game ini bisa langsung Anda nikmati lewat browser desktop tanpa perlu meng-install apa-apa. Kalau Anda suka dengan genre game simulasi seperti saya, jangan ragu untuk mencoba memainkan The Founder.
Sumber: Fast Company.