Tripves Meluncur Sebagai Peer-to-Peer Car Sharing Marketplace Pertama di Indonesia
Market size bisnis rental mobil di Indonesia sebesar $2,14 miliar berpotensi digarap lebih serius oleh startup lokal
Layanan baru bertajuk peer-to-peer car sharing marketplace meluncur di Indonesia digawangi oleh Tripves Technology. Layanan tersebut tersedia dalam versi beta melalui situsnya. Inovasi yang berakar pada konsep sharing ekonomi ini memiliki visi untuk mentransformasi industri rental mobil tradisional. Tripves ingin menghubungkan antara penyewa mobil, pemilik mobil, dan pengemudi independen. Konsep ini mirip seperti layanan C2C yang dimiliki Uber (namun belum diterapkan di Indonesia).
Di awal peluncurannya, Tripves akan menjalankan kegiatan operasionalnya di Bali. Pihak Tripves mengatakan saat ini puluhan mobil dan pengemudi sudah siap untuk meramaikan layanannya. Tripves mengklaim bisa memberikan solusi sewa mobil dengan harga dan layanan terbaik.
Menurut Tripves keunggulan ini bisa hadir karena pihaknya memanfaatkan mayoritas aset tidak produktif yang dimiliki oleh masyarakat. Menurutnya mobil merupakan aset tidak yang produktif yang dimiliki oleh masyarakat, karena hanya digunakan beberapa jam dalam seminggu. Seringkali mobil-mobil tersebut hanya terparkir di garasi rumah, tempat parkir stasiun kereta, dan tempat parkir gedung perkantoran.
Menilik potensi pasar dari bisnis ini, berdasarkan riset dari Euromonitor (2014), market size bisnis rental mobil di Asia Tenggara diperkirakan sebesar $4,98 miliar dan sebesar 42,86 persen atau senilai $2,14 miliar berada di Indonesia. Di Indonesia sendiri, market size tersebut terbagi menjadi dua, yakni (i) long term service (lebih dari 7 hari) untuk konsumen institusi sebesar 87,5 persen atau senilai $1,88 miliar dan (ii) short term service (kurang dari 7 hari) untuk konsumen ritel sebesar 12,5 persen atau senilai $268 juta.
“Dikarenakan kami memanfaatkan mobil yang tidak terpakai oleh para pemiliknya, maka mobil ini harus dijalankan untuk menjadi aset yang produktif, sehingga marketplace kami juga menyediakan plaform bagi para pengemudi independen. Dengan menjadi pengemudi di marketplace kami, setiap pengemudi bisa memperoleh penghasilan lebih stabil yang bisa mencapai lebih dari Rp 4,5 juta per bulan dan mereka dapat mengatur jam kerja mereka sendiri,” ujar Co-Founder dan CEO Tripves Jati Andrianto.
Konsep marketplace Tripves
Seperti layaknya marketplace pada umumnya, calon penyewa mobil bisa melihat foto-foto mobil beserta pengemudinya lengkap dengan kemampuan bahasa yang dimiliki, tingkat pemahaman wilayah dari pengemudi, lama pengalaman mengemudi, hingga catatan ada atau tidak adanya kecelakaan.
Calon penyewa mobil yang tertarik dengan mobil dan pengemudi tinggal mengirimkan permintaan rental dan mengemudi ke pemilik mobil dan pengemudi melalui sistem. Beberapa waktu kemudian, pemilik mobil dan pengemudi tersebut akan memberikan respon terhadap permintaan tersebut.
Pemilik mobil yang ingin bergabung dalam marketplace tinggal mendaftarkan mobil mereka yang tidak terpakai dan bagi para pengemudi mereka tinggal mendaftarkan diri melalui sistem yang sama.
Untuk mobil yang akan disewakan melalui Tripves, tim legal Tripves akan mengurusi izin penggunaan mobil yang bisa digunakan dalam aktivitas operasional ini, sehingga inovasi ini sah secara hukum di Indonesia.
Pihak Tripves saat ini juga mengaku sedang menyiapkan fasilitas asuransi bagi stakeholder di dalamnya. Harapannya asuransi ini dapat memastikan selama periode rental, para pemilik mobil tidak perlu khawatir jika mobilnya hilang, rusak, atau mengalami kecelakaan, dan para pengemudi tidak perlu khawatir jika mengalami kecelakaan.
Transformasi bisnis rental mobil tradisional menjadi visi Tripves
Tripves ingin mentransformasi bisnis rental mobil tradisional karena saat ini dianggap permasalahan mendasar yang diimplementasikan pemain yang sudah ada. Dengan biaya yang tidak terlalu tinggi, mereka berharap bisa menyediakan layanan yang baik dengan sistem verifikasi sopir dan sistem pemesanan yang dibantu teknologi.
Model bisnis yang diterapkan Tripves ialah berbasiskan komisi, dengan Tripves mengambil 10 persen dari total biaya yang dibayarkan oleh penyewa mobil. Dengan inovasi yang dimiliki pihaknya yakin bisa mencapai target untuk menguasai pangsa pasar sebesar 60 persen dari total pasar ritel (short term service) di Indonesia dalam tiga tahun mendatang.
Secara jangka panjang, Jati menceritakan visi Tripves:
“Visi awal mendirikan startup ini ialah niat untuk turut berkontribusi menyelesaikan berbagai masalah atau hal yang tidak ideal yang sedang terjadi. Saya percaya bahwa dengan transformasi yang dilakukan oleh Tripves di bisnis rental mobil tradisional ini, maka ketidakefisienan biaya di satu sisi dan layanan yang random di sisi lain oleh existing players akan dapat dihilangkan, sehingga konsumen bisa mendapatkan layanan terprima dengan harga yang terbaik”.