Valuasi Sebuah Startup di Mata Investor Saat Tahap Pendanaan Awal
Nicholas Chirls membahas pandangan VC tentang valuasi sebuah startup pada saat tahap pendanaan awal
Patut dipertanyakan sebenarnya seberapa pentingkah valuasi startup bagi VC (Venture Capital) saat memberikan pendanaan awal bagi startup. Partner Notation Capital Nicholas Chirls mencoba menggambarkan bagaimana VC memandang pentingnya valuasi di pendanaan awal dan pendekatan negosiasi yang dilakukan perusahaan investasinya
Menurut Nicholas, banyak VC tidak begitu memperhatikan valuasi pada tahap awal pendanaan. Setidaknya ini berlaku untuk perusahaan-perusahaan potensial yang akhirnya bernilai jutaan dollar dan mendatangkan keuntungan berlipat seperti Airbnb, Uber, Dropbox dan lainnya.
Masalahnya apakah VC mengidentifikasi, mengenali, dan mengetahui secara pasti startup yang potensial. Pasalnya dalam sekali pendanaan awal akan ada sekitar 30 hingga 40 daftar startup yang belum tentu semuanya berpotensi untuk mendatangkan pendapatan hingga jutaan dollar.
Hal inilah yang pada akhirnya membuat VC, misalnya dalam hal ini Notation Capital, peduli dengan valuasi. Nicholas dan Notation Capital melakukan pendekatan untuk menggali sejauh mana potensi valuasi dan kepemilikan yang nantinya akan didapat sebuah startup, atau disebut dengan ekspektasi valuasi.
Pihak Notation akan bernegosiasi dengan founder tentang ekspektasi valuasi ini untuk menggali sejauh mana startup akan bernilai di kemudian hari dan apa yang nantinya akan didapat oleh VC. Beberapa item yang dinegosiasikan antara lain seperti co-founder, advisor, angel investor, dan media.
Menurut Nicholas semua sumber tersebut dapat menjadi titik awal yang baik atau mungkin sebuah panduan dalam negosiasi mengenai valuasi untuk sebuah startup. Pada tahap awal perusahaan mustahil untuk menilai valuasi sekarang sebagai bagian cashflow untuk masa depan, sehingga sumber-sumber tersebut setidaknya akan memberikan gambaran awal mengenai valuasi di masa depan.
Nicholas menambahkan adanya unsur harga diri dalam diri founder pada saat negosiasi untuk mempertebal peluang mendapatkan pendanaan sumber-sumber di atas justru bisa menjadi sebuah titik kritis atau kecacatan dan tidak lagi relevan untuk menggambarkan valuasi ke depan. Pada intinya dalam proses negosiasi valuasi ini founder dituntut untuk terbuka dan menggambarkan gambaran bisnisnya senyata mungkin untuk mendapatkan valuasi yang benar-benar pas dan sesuai dengan risiko yang telah dipertimbangkan.