Virgin Galactic Sukses Terbangkan Pendirinya ke Luar Angkasa, Indikasi Prospek Cerah Space Tourism
Dalam beberapa bulan ke depan, Virgin Galactic bakal menjalankan dua pengujian penerbangan luar angkasa lain, sebelum akhirnya memulai operasi komersialnya di tahun 2022
Wacana akan sebuah industri wisata luar angkasa alias space tourism kian mendekati kenyataan. Pada tanggal 11 Juli kemarin, Virgin Galactic berhasil menerbangkan pendirinya, Sir Richard Branson, bersama lima orang lainnya keluar dari lapisan mesosfer. Momen tersebut disiarkan secara langsung, dan Anda bisa menonton replay-nya di channel YouTube Virgin Galactic.
Sebelum melejit sendiri hingga menembus kecepatan Mach 3 (± 3.704 km/jam), pesawat roket VSS Unity yang ditumpangi Branson dkk lebih dulu digotong oleh pesawat induk VMS Eve. Saat mencapai ketinggian sekitar 46.000 kaki (± 14.020 meter), barulah VSS Unity dilepaskan dan terbang dengan sendirinya hingga mencapai ketinggian 86 kilometer.
Di titik itu, mesin roket VSS Unity dimatikan, dan penumpang mengalami microgravity — belum sampai zero gravity, tapi sudah bisa memberikan sensasi tanpa beban — selama beberapa menit selagi menikmati pemandangan panoramik Bumi, sebelum akhirnya pesawat kembali meluncur dan mendarat. Secara total, penerbangannya berlangsung selama sekitar satu jam.
Menurut Branson, momen pengujian perdana bersama satu kru kabin penuh (2 kru, 4 penumpang) itu sangat penting buat Virgin Galactic karena dapat memberikan gambaran seperti apa pengalaman wisata luar angkasa yang bakal ditawarkan kepada calon konsumennya. Dalam beberapa bulan ke depan, Virgin Galactic berencana menjalani dua pengujian lagi sebelum akhirnya memulai operasi komersialnya di tahun 2022.
Dikatakan bahwa sejauh ini sudah ada 600 orang yang bersedia membeli tiket penerbangan perdana Virgin Galactic tahun depan. Harganya jelas tidak murah — kurang lebih $250.000 per tiket — akan tetapi visi jangka panjangnya adalah menekan tarif tersebut sampai serendah $40.000 per tiket, serta mengeksekusi sekitar 400 penerbangan setiap tahunnya.
Namun Virgin Galactic bukanlah satu-satunya perusahaan yang sibuk mewujudkan wacana space tourism ini menjadi kenyataan. Blue Origin, perusahaan pesaing yang didirikan oleh Jeff Bezos, juga akan menjalankan pengujian penerbangan pada tanggal 20 Juli mendatang. Sama seperti Branson, Bezos selaku sang pendiri perusahaan juga bakal ikut menjadi penumpang.
Yang berbeda, Blue Origin mengklaim bakal menghadirkan pengalaman wisata luar angkasa yang lebih autentik, sebab pesawatnya yang bernama New Shepard bakal terbang sampai ketinggian 100 kilometer sebelum akhirnya meluncur kembali ke Bumi. Titik ketinggian 100 km, kalau menurut Fédération Aéronautique Internationale, adalah Garis Kármán, alias garis yang memisahkan atmosfer Bumi dengan luar angkasa.
Virgin Galactic di sisi lain menggunakan standar yang ditetapkan oleh NASA, yang menganggap siapapun yang berhasil menembus ketinggian 80 km sebagai seorang astronot. Terlepas dari soal ketinggian, pengalaman yang ditawarkan kedua perusahaan kurang lebih sama.
Bicara soal misi luar angkasa yang dijalankan perusahaan swasta, kita tentu tidak boleh melupakan SpaceX. September nanti, perusahaan yang didirikan oleh Elon Musk tersebut berniat menerbangkan empat orang menuju ke orbit (sekitar 540 km) selama beberapa hari. Menurut UBS, nilai industri space tourism diperkirakan bisa mencapai $3 miliar per tahunnya pada tahun 2030.
Sumber: Reuters.