WordsEye Mungkinkan Kita Melukis dengan Kata-Kata
Bakal tersedia dalam bentuk web app maupun untuk Android dan iOS
"Melukis dengan kata-kata." Istilah ini seringkali kita kaitkan dengan pekerjaan seorang pujangga, novelis maupun penyair. Namun yang tidak pernah terpikirkan adalah bagaimana kita bisa melakukan hal itu secara harafiah; bagaimana kita dapat merangkai sejumlah kata menjadi sebuah ilustrasi visual yang bisa langsung dicerna oleh indera penglihatan.
Namun hal itu bukan sekedar khayalan semata. Sebuah aplikasi bernama WordsEye ingin mewujudkannya sekarang juga. Premis yang ditawarkan sangatlah gamblang: tuliskan sejumlah kata untuk membentuk sebuah gambar – bukan sekedar gambar, tetapi sebuah gambar tiga dimensi yang bisa dilihat dari segala arah.
Ide di balik lahirnya WordsEye datang dari pandangan sang kreator, Gary Zamchicks. Menurutnya, seorang seniman 3D dapat membuat apapun yang ada di dalam benaknya, sedangkan orang lain tidak punya keahlian yang cukup untuk melakukan hal serupa.
Dari situ WordsEye bermisi membuka jalan bagi semua orang untuk menjadi seniman 3D. Aplikasi ini memanfaatkan teknologi natural language processing untuk mengubah teks menjadi gambar tiga dimensi. Yang perlu pengguna lakukan hanyalah mendeskripsikan apa yang ingin mereka lihat.
Setiap kata yang Anda tuliskan akan dianalisa oleh WordsEye berdasarkan konteksnya masing-masing. Buat deskripsi "seekor gajah belang-belang sedang berdiri di depan sebuah rumah berwarna merah", maka WordsEye akan menampilkan gambar 3D persis seperti yang diinstruksikan. Semuanya akan di-render oleh jaringan server yang disediakan oleh WordsEye.
Untuk melakukannya, WordsEye perlu mengakses database berisikan kata-kata dan objek. Agar 'kecerdasannya' dapat terus diperkaya, pengguna pun bisa ikut menyumbang idenya masing-masing.
Saat ini WordsEye masih sedang dalam tahap beta. Anda bisa mencobanya langsung dengan mengunjungi situs WordsEye dan mendaftarkan akun terlebih dulu. Nantinya, selain sebagai web app, WordsEye juga bakal tersedia sebagai aplikasi di perangkat Android dan iOS, meski waktu perilisannya masih belum ditentukaan.
Sumber: TheNextWeb.