Zipmex Siapkan Tiga Produk Baru Berbasis Kripto Pasca Umumkan Pendanaan Seri B
Sekitar 35-40% konsumen Zipmex berasal dari Indonesia
Platform jual-beli aset kripto Zipmex segera merilis sejumlah produk baru yang akan diluncurkan dalam waktu dekat pasca perolehan pendanaan Seri B $41 juta pada awal pekan ini. Ketiga produk tersebut adalah Zipmex Card, ZipWorld, dan Z Launch. Beberapa produk ini sudah lebih dulu hadir di Thailand.
Co-Founder dan CEO Zipmex Marcus Lim menjelaskan, produk-produk di atas adalah bagian dari utilisasi token Zipmex (ZMT) agar semakin banyak manfaat yang dirasakan pengguna. Dirinci lebih jauh, Zipmex Card adalah kartu pembayaran baru yang didukung Visa memungkinkan pengguna Zipmex untuk membelanjakan aset mereka di lebih dari 70 juta merchant jaringan global Visa.
Rencananya kartu tersebut akan diluncurkan pada akhir tahun ini. Sebelumnya Visa mengumumkan bahwa mereka telah berinvestasi sebesar $1 miliar untuk mengembangkan kartu yang dapat mendukung aset kripto sebagai alat pembayaran.
Berikutnya adalah ZipWorld yang memberikan ruang bagi pengguna untuk menikmati produk lifestyle edisi terbatas dan akses pengalaman eksklusif dengan menggunakan ZMT. Produk ini sudah hadir versi beta di Thailand dan akan menyusul di Indonesia dalam waktu dekat.
Nantinya ZipWorld akan teritegrasi dengan ruang NFT yang tengah naik daun. Pengguna dapat membeli dan mengoleksi NFT yang telah dikurasi dari mitra kreatif Zipmex.
Terakhir adalah Z Launch yang merupakan platform yang memungkinkan pengguna mengakses investasi lebih awal ke berbagai proyek token baru. “Setiap produk yang kami rilis, kami akan memastikan badan regulator di masing-masing negara telah memberikan persetujuan atau izin terlebih dahulu,” ucap Lim dalam konferensi pers, Jumat (3/9).
Menurutnya, kepatuhan pada regulasi yang berlaku di masing-masing negara tempat Zipmex beroperasi membuktikan komitmennya untuk menjadi platform investasi yang aman. Di Indonesia Zipmex adalah satu dari sejumlah marketplace aset kripto yang terdaftar di Bappebti.
Sebelumnya, perusahaan sudah merilis produk staking ZipLock yang merupakan tabungan berjangka dapat mengunci aset selama 45 hari dalam bentuk ZMT yang dimiliki pengguna. Sebagai imbalannya pengguna mendapat bunga hingga 16% per tahun yang dibayarkan setiap harinya.
Layanan staking lainnya adalah ZipUp yang merupakan produk simpanan aset kripto berbunga yang dapat ditarik kapan saja. Bunga yang ditawarkan atas aset digital yang disimpan hingga 8% per tahun and bersifat compounding, artinya bunga dibayarkan setiap hari langsung ke wallet pengguna.
“Tak hanya itu kami juga akan terus melakukan edukasi. Kami ingin mengedukasi pengguna kami agar dapat menjadi advanced trader dan memiliki pengetahuan yang cukup terhadap dunia kripto.”
Selain meluncurkan produk, Lim menyebutkan ekspansi ke negara baru juga akan dilakukan perusahaan. Zipmex berambisi ingin menjadi pemain regional. Sudah ada dua negara Asia Tenggara yang dibidik, yakni Vietnam dan Filipina. “Tapi kami belum ada immediate plan kapan akan masuk ke sana sebab yang terpenting adalah konsolidasi market yang sudah ada.”
Pendanaan Seri B untuk Zipmex dipimpin Krungsri Finnovate Co. Ltd (CVC dari Bank of Ayudhya PCL), diikuti Plan B, dan Master Ad. Investor terdahulu yang turut berpartisipasi di putaran kali ini adalah MindWorks Capital dan Jump Capital.
Perkembangan Zipmex di empat negara
Di kesempatan yang sama, CMO Zipmex Proud Limpongpan menjabarkan pencapaian Zipmex selama setahun belakangan. ZipTrade tercatat telah memfasilitasi total volume perdagangan kumulatif sebesar $4 miliar secara year to date. Pertumbuhannya secara persentase mencapai 256% (CGR).
Adapun ZipUp dan ZipLock memiliki total AUM $216 juta dengan pertumbuhan 450% secara year to date. Terakhir, ZipSpend telah bekerja sama dengan lebih dari 100 mitra perusahaan sejak pertama kali diluncurkan lima bulan yang lalu.
Secara keseluruhan total pengguna Zipmex tumbuh sembilan kali lipat lebih dari 899 ribu orang yang tersebar di empat negara. Mayoritas pengguna tersebut datang dari Thailand, sementara porsi pengguna Indonesia sekitar 35%-40%.
Adapun untuk total dana kelolaannya sebesar $360 juta per Agustus 2021 (lebih dari 5,1 triliun Rupiah).
“Kami menargetkan AUM pada akhir tahun ini dapat tembus ke angka $500 juta. Dengan target pertumbuhan 16 kali lipat, kami targetkan pada akhir 2023 mendatang jadi $8100 juta,” ucapnya.
Volume perdagangan organik sejak awal ZMT hadir telah hampir menembus angka $1 miliar dengan ketersediaan 62 juta token ZMT dari 200 juta token yang disiapkan.
Di Indonesia, Zipmex bersaing dengan 13 platform resmi lainnya yang sudah mengantongi izin dari Bappebti. Indodax tercatat memiliki pengguna terbanyak dengan jumlah lebih dari 4 juta orang. Kemendag mencatat investor di instrumen ini tembus ke angka 6,5 juta orang dengan nilai transaksi Rp370 triliun hingga Mei 2021. Angka ini melampaui jumlah investor saham yang tercatat jumlah SID mencapai 5,6 juta investor per Juni 2021, per data OJK.