Ekspansi Bisnis, Bobobox Sambut Tahun 2021 dengan Inovasi Produk Baru di Luar Hotel Kapsul
DailySocial Newswire - 15 December 2020
Bandung, Jawa Barat — Pandemi COVID-19 tidak menyurutkan langkah Bobobox sebagai perusahaan rintisan untuk menjadi pionir di sektor property-technology. Setelah sukses menutup tahun 2020 dengan performa yang baik melalui produk flagship hotel kapsul, kini Bobobox siap menapaki tahun baru dengan mengembangkan beberapa inovasi produk di luar hotel kapsul.
Saat ini, dua produk baru Bobobox, yaitu produk jasa akomodasi dengan konsep co-living (Boboliving) dan glamping (Bobocabin) sedang dalam fase konstruksi dan rencananya akan siap beroperasi di akhir tahun 2020 dan awal tahun 2021. Sementara itu, dua produk lainnya yaitu akomodasi dengan konsep hourly rental single pods dan campervan masih dalam tahap pengembangan.
Untuk produk co-living, Bobobox menyasar segmen konsumen urban yang membutuhkan hunian yang fleksibel dan efisien dengan dukungan fasilitas yang lengkap dan memungkinkan mereka membentuk sebuah komunitas di dalamnya. Inovasi produk ini hadir sebagai jawaban atas meningkatnya kebutuhan akan hunian di perkotaan namun di sisi lain terkendala dengan keterbatasan lahan.
Indra Gunawan, CEO dan Co-Founder Bobobox mengungkapkan:
“Salah satu awakening moments di masa pandemi COVID-19 tahun ini bagi kami sebagai property-tech company adalah mengenai bagaimana dinamika kepadatan penduduk kota besar pasca pandemi berlalu? Kejadian luar biasa di tahun 2020 ini memberi kami insight baru bahwa mobilitas bagi kurang lebih 3.5 juta commuters di Jakarta, misalnya, perlu direspon dengan solusi keberadaan properti tempat tinggal kaum produktif yang tidak jauh dari pusat aktivitas sehingga mempersingkat waktu perjalanan. Saat ini, primarily, karena intensitas bepergian memberi ruang bagi potensi penyebaran virus.”
Antonius Bong, President dan Co-Founder Bobobox mengungkapkan:
“Kami kemudian melihat dari data, di kota besar Indonesia rata-rata spending masyarakat urban untuk transportasi memakan kisaran 15% hingga 35% dari income, sedangkan di kota seperti London dan Singapore berkisar antara 5% sampai 8%. Di luar kebutuhan untuk mengatasi isu mobilitas dan kesehatan, tentu kami melihat aspek ekonomi jangka panjang disini. A problem worth to solve.”
Sebagai tahap awal, Bobobox memanfaatkan area di salah satu pods (cabang) yang sudah lebih dulu beroperasi di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, untuk membangun produk co-living. Keputusan ini diambil setelah melihat geliat positif pertumbuhan okupansi di cabang tersebut.
“Bobobox melihat potensi ekonomi yang besar dengan adanya ekosistem bisnis hunian seperti co-living, terutama bagi pegiat bisnis properti yang ingin memulai bisnis namun terkendala oleh keterbatasan lahan. Hal ini didorong pula oleh adanya kebutuhan hunian yang semakin meningkat setiap tahunnya, namun berbanding terbalik dengan ketersediaan lahan terutama di kota-kota besar,” ujar Indra Gunawan.
Inovasi produk lainnya yang sedang dikembangkan oleh Bobobox adalah produk wisata glamping dengan nama Bobocabin. Dengan memanfaatkan lahan di kawasan Ranca Upas dan Cikole, Bandung, Jawa Barat, Bobobox hadir untuk menjembatani kebutuhan akan pariwisata yang berkelanjutan melalui segmen nature-based tourism yang menawarkan manfaat lebih besar dari segi ekonomi, sosial, dan lingkungan. Produk baru ini nantinya akan hadir dengan menawarkan sensasi petualangan yang bernuansa alam namun tetap dengan sentuhan desain yang modern dan dukungan teknologi andalan dari Bobobox.
“Potensi alam Indonesia sudah pasti sangat menjanjikan dan kami melihat a highly strong demand dari masyarakat sejak April dan Mei tahun ini untuk beranjak dari “fully stay at home” menjadi “seasonally stay at the nearest local nature“. Kami ingin memastikan aspek kesehatan fisik dan mental masyarakat dapat bersinergi bersama-sama melalui pemanfaatan produk Bobocabin ini,” ujar Antonius Bong.
Optimisme Bobobox dalam melakukan ekspansi produk didukung oleh pencapaian yang positif sepanjang tahun ini di tengah hantaman ekonomi akibat pandemi COVID-19. Hingga kuartal IV 2020, untuk produk hotel kapsul, Bobobox mencatatkan tingkat okupansi (occupancy rate) kembali menuju besaran 80% dari tingkat okupansi hotel sebelum pandemi, dengan rerata tingkat okupansi sebelum pandemi mencapai 80% hingga 90%.
Sepanjang tahun 2020, sejumlah pencapaian telah dicapai Bobobox diantaranya dengan meluncurkan beberapa cabang baru di beberapa kota di pulau Jawa, antara lain Yogyakarta, Semarang dan Solo. Bobobox juga sukses meraih pendanaan sebesar US$11,5 juta di tengah ketidakpastian ekonomi akibat pandemi COVID-19.
Bobobox juga aktif berkontribusi terhadap upaya mitigasi COVID-19 di Indonesia melalui penyediaan 100 shelter pods untuk tenaga medis di beberapa rumah sakit rujukan dengan menggandeng pemerintah daerah, khususnya DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Setelah melalui tahun 2020 dengan semangat pivoting atau pembenahan model bisnis dan operasional secara menyeluruh serta memahami sentimen bisnis di awal hingga masa pandemi saat ini, Bobobox fokus untuk melahirkan beberapa varian produk lainnya di luar hotel kapsul yang menjawab kebutuhan rest and sleep dengan mengedepankan efisiensi ruang (space efficiency), keberlanjutan (sustainability), kesehatan dan keamanan (health and safety), serta privasi konsumen.
“Melihat ke belakang, di bulan Maret sampai saat ini, banyak hal yang berubah dengan sangat cepat. Satu hal yang kami pastikan di Bobobox akan tetap konsisten, adalah keinginan kuat tim kami untuk menyediakan fasilitas tidur dan beristirahat terbaik bagi masyarakat luas. Apa yang terjadi tahun ini bagi kami adalah testing period untuk memantapkan komitmen dan semangat agar produk kami tidak hanya bagus dari perspektif bisnis, tetapi juga membantu masyarakat secara luas,” ujar Indra Gunawan.
Dailysocial.id is a news portal for startup and technology innovation. You can be a part of DailySocial.id`s startup community and innovation members, download our tech research and statistic reports, and engage with our innovation community.