Industri Game Indonesia Diperkirakan Masih Bisa Bertumbuh Pesat
DailySocial Newswire - 1 November 2021
Industri game di Indonesia diperkirakan masih bisa mengalami pertumbuhan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir dengan ada begitu banyaknya celah dan peluang yang dapat dioptimalkan agar industri game berkembang sebagai salah satu pilar penting perekonomian nasional.
Ketua Umum Asosiasi Game Indonesia (AGI) Cipto Adiguno, dalam keterangannya, mengatakan tercatat berdasarkan hasil riset terdapat 1.136 tenaga kerja yang terlibat dalam pengembang video game di Indonesia. “Dalam tiga tahun terakhir, jumlah game yang dirilis meningkat lebih dari dua kali lipat dengan kontributor utama perusahaan berbadan hukum,” katanya.
Sebagian besar pengembang membuat produk intellectual property (IP) dengan dana personal dan model bisnis one-time payment.
Namun survei yang dilakukan Kemenkominfo menunjukkan jumlah pengembang dan penerbit tidak mengalami peningkatan yang signifikan. Pelaku industri video game di Indonesia juga tidak mengalami jumlah yang meningkat tajam. Walau pada tiga tahun terakhir atau pada kurun waktu 2016-2019 banyak perusahaan pengembang video game yang berdiri, tidak sedikit dari pendahulu mereka yang gulung tikar.
“Terutama adalah para pengembang independen yang beroperasi atas motivasi hobi yang dimana cenderung memiliki umur yang pendek,” katanya.
Perusahaan pengembang yang berbadan hukum, atau bisa diklasifikasikan sebagai perusahaan menengah-besar, berada pada jumlah 30-an, sedangkan tidak berbadan hukum memiliki jumlah yang sedikit lebih banyak. Jumlah berbadan hukum mengalami peningkatan.
Responden yang didapat oleh Kemkominfo (2015) memiliki proporsi perusahaan yang berbadan hukum sebanyak 35%. Saat ini terdapat peningkatan jumlah pengembang yang berbadan hukum hingga 49% dari total responden. Walaupun demikian jumlah kenaikan perusahaan berbadan hukum tidak sampai 20%.
Jika dibandingkan dengan survei serupa yang dilakukan Kemenkominfo pada 2015 yang disajikan dalam Peta Industri Game Indonesia 2015 ada kesamaan bahwa walaupun ada perkembangan menggembirakan, pertumbuhan industri game lokal secara popularitas dan penetrasi pasar belum juga diimbangi oleh penguasaan pasar yang menggembirakan.
Hal ini ditunjukkan data pada 2015 yang menunjukkan bahwa dari besaran pasar sebesar US $321 juta, hanya sekitar 30 juta US $ atau 9% saja dikuasai oleh pelaku bisnis nasional.
Bahkan jika lebih dibedah data yang dimiliki, hanya sekitar 1,2% saja dari total market nasional yang dikuasai oleh game developer sebagai pencipta karya. Hal ini cukup mengejutkan, mengingat pada tahun 2006, pelaku industri game nasional menguasai lebih dari 60% dari total market.
Salah satu penyebab utama dari semakin tergerusnya pasar pelaku game nasional adalah tidak adanya aturan main terkait industri game nasional, sehingga pelaku bisnis global dan multinasional yang memiliki kemampuan modal dan akses lebih matang bisa masuk ke pasar lokal tanpa melakukan transfer teknologi dan kemampuan.
Kejadian ini cukup disayangkan mengingat pelaku industri game nasional, contohnya penerbit game sudah memiliki kapabilitas untuk mendatangkan judul game global ke Indonesia. Di aspek pembuat game atau lebih dikenal game developer juga memiliki kemampuan di pasar lokal, namun kemampuan distribusi yang kurang dan akses permodalan.
Cipto mengatakan ke depan diperlukan perkuatan sinergi antara pelaku bisnis publikasi dengan pencipta karya game. Di samping juga perlunya regulasi untuk menjadikan penetrasi pasar Indonesia berjalan maju.
“Diharapkan dengan adanya upaya sistematis tersebut, bisa tercapai penguasaan pasar industri game lokal oleh perusahaan lokal,” kata Cipto
Dailysocial.id is a news portal for startup and technology innovation. You can be a part of DailySocial.id`s startup community and innovation members, download our tech research and statistic reports, and engage with our innovation community.