Kepercayaan Investor Naik, Nanovest Catat Lonjakan Volume Transaksi 95% di 2025

Sepanjang 2025 aktivitas investasi ritel di Indonesia mengalami peningkatan signifikan. Platform investasi digital Nanovest pun turut melaporkan pertumbuhan volume transaksi sebesar 95% dibandingkan tahun sebelumnya, menandakan semakin banyak investor yang memanfaatkan momentum pasar global yang berulang kali mencapai level all-time high (ATH).
“Tahun 2025 menjadi tonggak penting bagi Nanovest, lonjakan hampir 2x lipat pada volume trading menunjukkan bahwa semakin banyak investor Indonesia yang percaya pada potensi pasar global untuk diadopsi di Indonesia. Kami bangga menjadi platform yang memudahkan akses investasi terhadap saham AS, aset kripto, dan emas digital dalam satu aplikasi. Ke depan, kami akan terus memperkuat program edukasi dan inklusi serta menghadirkan pengalaman investasi yang lebih seamless untuk seluruh pengguna,” ujar Chief Marketing Officer Nanovest, Jovita Widjaja.
Kenaikan aktivitas ini sejalan dengan reli kuat di pasar saham AS, terutama pada indeks seperti S&P 500 dan Nasdaq yang beberapa kali mencetak ATH. Hal itu didorong oleh saham sektor teknologi dan perusahaan AI. Di sisi lain, aset kripto juga menunjukkan performa menonjol; Bitcoin sempat menyentuh ATH di kisaran US$126.000 pada kuartal III-2025 sebelum koreksi kembali ke sekitar US$100.000. Pada pasar komoditas, emas mencapai level US$4.381 per troy ounce pada Oktober 2025.
Di pasar domestik, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak rekor 8.616 poin pada 2025, naik sekitar 45% dari titik terendah di April. Kombinasi lonjakan pasar global dan aktivitas lokal ini menjadi faktor pendorong meningkatnya volume transaksi di aplikasi investasi.
Nanovest menyatakan akan memperkuat program edukasi dan inklusi serta menghadirkan pengalaman investasi yang lebih mudah dan terjangkau, termasuk akses investasi mulai dari Rp5.000, sebagai upaya membantu investor ritel mengambil langkah awal ke pasar global. Perusahaan juga menyoroti pentingnya manajemen risiko dan diversifikasi antara aset tradisional dan digital di tengah potensi volatilitas.
Para analis memperingatkan bahwa meskipun tren bullish dapat berlanjut jika kebijakan moneter global longgar dan inovasi teknologi berlanjut, valuasi sejumlah saham AI kini melampaui puncak dot-com, memunculkan kekhawatiran potensi gelembung. Selain itu, utang nasional AS yang besar turut menjadi bahan pertimbangan investor sehingga emas tetap dianggap safe-haven.
Bryan Oskar, Senior Market Analyst Nanovest, menilai 2025 sebagai tahun penting bagi seluruh kategori aset.
“2025 bukan sekadar tahun rekor harga, melainkan tahun ketika aset tradisional (emas, saham) dan aset digital (Bitcoin, AI-related equities) berlari beriringan menuju puncak baru. Hal ini membuktikan bahwa diversifikasi modern tak lagi harus memilih salah satu, melainkan menggabungkan keduanya untuk hasil yang lebih optimal,” ungkapnya.
Dengan prospek 2026 yang diprediksi lebih dinamis, pesan kunci untuk investor adalah disiplin dalam pengelolaan dana dan risiko serta penyusunan portofolio yang cermat. Nanovest menegaskan komitmennya untuk menyediakan beragam pilihan aset, mulai dari saham global, kripto, dan emas digital, serta akses yang lebih sederhana bagi pengguna.
