10 Tim Esports dengan Hadiah Kemenangan Terbesar Pada 2020

Tim esports dengan total hadiah terbesar merupakan pemenang dari Call of Duty League

Dari tahun ke tahun, turnamen Dota 2, The International, selalu mencetak rekor baru sebagai turnamen esports dengan total hadiah terbesar. Sayangnya, pada 2020, Valve memutuskan untuk menunda The International 10 karena pandemi virus corona. Alhasil, total hadiah turnamen esports pada tahun lalu menurut drastis.

Sepanjang 2020, total hadiah seluruh kompetisi esports hanya mencapai sekitar US$92 juta (sekitar Rp1,3 triliun). Sebagai perbandingan, pada 2019, angka itu mencapai US$240 juta (sekitar Rp3,3 triliun). Untungnya, masih ada beberapa kompetisi esports besar yang diselenggarakan, seperti League of Legends World Championship dari Riot Games serta liga Overwatch dan Call of Duty dari Activision Blizzard.

Total hadiah turnamen esports yang turun pada 2020 berarti pemasukan organisasi esports dari hadiah turnamen juga turun drastis. Berikut 10 tim esports dengan total hadiah kemenangan terbanyak selama 2020.

 

1. Dallas Empire - US$1,8 juta (Rp25,1 miliar)

Biasanya, organisasi esports yang tim Dota 2-nya memenangkan The International akan menjadi organisasi esports dengan total hadiah terbesar dalam setahun. Namun, pada 2020, gelar itu jatuh pada Dallas Empire, yang membawa pulang US$1,79 juta (sekitar Rp25 miliar) ketika mereka memenangkan Call of Duty League, seperti yang disebutkan oleh The Esports Observer.

 

2. San Francisco Shock - US$1,56 juta (Rp21,8 miliar)

Sementara itu, San Francisco Shock ada di posisi kedua dengan total hadiah sebesar US$1,55 juta. Mereka berhasil meraih gelar ini setelah memenangkan Overwatch League Season 3. San Francisco Shock merupakan tim Overwatch yang bernaung di bawah NRG Esports, organisasi esporst asal Los Angeles, Amerika Serikat.

San Francisco Shock saat memenangkan Overwatch League 2019. | Sumber: Wikimedia

Overwatch League dan Call of Duty League tetap bisa berjalan di tengah pandemi karena Activision Blizzard dapat menyesuaikan diri dan memutuskan untuk mengadakan kedua liga esports itu secara online. Kesamaan lain antara OWL dan CDL adalah keduanya sama-sama menggunakan model franchise.

 

3. Team Liquid - US$1,46 juta (Rp20,4 miliar)

Sepanjang 2020, ada beberapa turnamen besar dari Dota 2 dan CS:GO yang harus ditunda. Meskipun begitu, tim CS:GO dan Dota 2 dari Team Liquid tetap memberikan kontribusi yang signifikan pada total hadiah yang mereka menangkan pada 2020. Tim Dota 2 menyumbangkan sekitar US$414 ribu (sekitar Rp5,8 miliar) sementara tim CS:GO US$292 ribu (sekitar Rp4,1 miliar).

Via: ESTNN

Selain tim Dota 2 dan CS:GO, Team Liquid juga punya beberapa divisi yang berlaga di game esports lain. Divisi-divisi tersebut juga punya andil dalam memenangkan berbagai kompetisi esports. Misalnya, dari StarCraft II, Team Liquid mendapatkan US$95 ribu (sekitar Rp1,3 miliar). Sementara tim PUBG menyumbangkan US$83 ribu (sekitar Rp1,2 miliar), League of Legends US$81 ribu (sekitar Rp1,1 miliar), Hearthstone US$75 ribu (sekitar Rp1 miliar), Fortnite US$64 ribu (sekitar Rp900 juta), dan Arena FPS US$49 ribu (sekitar Rp683 juta).

Kehandalan para pemain Team Liquid berhasil membuat organisasi esports ini tetap masuk dalam daftar organisasi esports dengan hadiah kemenangan terbesar pada tahun lalu. Meskipun begitu, harus diakui bahwa total hadiah yang didapatkan oleh Team Liquid pada 2020 jauh lebih sedikit dari jumlah hadiah yang mereka bawa pulang pada 2019. Pada 2019, Team Liquid berhasil memenangkan total hadiah sebesar US$9 juta (sekitar Rp125 miliar).

 

4. Virtus.pro - US$1,37 juta (Rp19,1 miliar)

Via: Twitter

Sama seperti Team Liquid, sebagian besar total hadiah yang dimenangkan oleh Virtus.pro berasal dari turnamen CS:GO dan Dota 2. Sepanjang tahun 2020, tim CS:GO dari Virtus.pro berhasil memenangkan US$641 ribu (sekitar Rp9 miliar). Sekitar US$500 ribu (sekitar Rp7 miliar) mereka dapatkan dengan memenangkan Flashpoint Season 2.

Tak hanya tim CS:GO, tim Dota 2 dari Virtus.pro juga memberikan kontribusi yang cukup besar sepanjang 2020. Sebelum skena esports Dota 2 terhenti karena pandemi, organisasi asal Rusia ini berhasil memenangkan sejumlah kompetisi Dota 2, termasuk EPIC League dan ESL One Los Angeles. Dari sana, mereka memenangkan US$472 ribu (sekitar Rp6,6 miliar). Virtus.pro juga memiliki tim Fortnite yang memberikan kontribusi sebesar US$25 ribu (sekitar Rp348,5 juta) dan tim Apex Legends yang menyumbangkan US$4,6 ribu (sekitar Rp64,1 juta).

5. Spacestation Gaming - US$1,36 juta (Rp19 miliar)

Tahun 2020 justru menjadi tahun yang baik bagi Spacestation Gaming. Total hadiah dari kompetisi esports yang mereka menangkan naik hingga tiga kali, dari US$436 ribu (sekitar Rp6,1 miliar) pada 2019 menjadi US$1,36 juta pada 2020.

Tim Rainbow Six dari Spacestation Gaming.

Tim Rainbow Six dari Spacestation Gaming memberikan kontribusi paling besar. Mereka berhasil memenangkan dua dari empat kompetisi yang mereka ikuti dan membawa pulang US$1,1 juta (sekitar Rp15,3 miliar). Spacestation Gaming juga punya tim-tim yang bertanding di game lain dan memenangkan sejumlah kompetisi, membuat total hadiah kemenangan mereka sepanjang 2020 mencapai US$1,36 juta (sekitar Rp19 miliar).

 

6. G2 Esports - US$1,23 juta (Rp17,1 miliar)

Via: The Esports Observer

Sebagai pendiri dan CEO G2 Esports, Carlos “ocelote” Rodríguez berhasil mengumpulkan para pemain berbakat untuk berlaga di berbagai game esports, mulai dari game FPS seperti CS:GO, Rainbow Six, dan Valorant, game battle royale seperti Fortnite, game MOBA seperti League of Legends, sampai sim racing. Hal inilah yang menjadi kunci dari kesuksesan G2 untuk membawa pulang US$1,23 juta (sekitar Rp17,1 miliar) pada 2020.

Sepanjang 2020, tim League of Legends G2 mendapatkan US$383 ribu (sekitar Rp5,3 miliar), sementara tim CS:GO mereka membawa pulang US$330 ribu (sekitar Rp4,6 miliar). G2 mendapatkan US$163 ribu (sekitar Rp2,3 miliar) di skena Rainbow Six, US$159 ribu (sekitar Rp2,2 miliar) di Rocket League, dan lebih dari US$100 ribu (sekitar Rp1,4 miliar) di Valorant serta game-game esports lain.

 

7. Atlanta FaZe - US$1,19 juta (Rp16,6 miliar)

Via: The Red and Black

Sepanjang musim pertama Call of Duty League, Atlanta FaZe sangat dominan. Pada akhir musim reguler, mereka berhasil duduk di peringkat pertama. Sayangnya, mereka harus bertekuk lutut di hadapan Dallas Empire pada babak final. Sebagai runner up dari Call of Duty League, Atlanta FaZe membawa pulang hadiah US$900 ribu (sekitar Rp12,5 miliar). Mereka juga memenangkan sejumlah kompetisi lain sehingga mereka dapat mengumpulkan US$1,19 juta (sekitar Rp16,6 miliar) sepanjang 2020.

 

8. Team SoloMid - US$1,18 juta (Rp16,5 miliar)

TSM memiliki 11 tim yang berlaga di berbagai game esports, termasuk League of Legends, Fortnite, dan Valorant. Tak hanya itu, TSM juga menggandeng pemain catur profesional, Hikaru Nakamura. Dari kompetisi catur, TSM mendapatkan hadiah sebesar US$125 ribu (sekitar Rp1,7 miliar). Sementara tim League of Legends mereka berhasil mendapatkan US$158 ribu (sekitar Rp2,2 miliar) dan dari kompetisi Fortnite, TSM memenangkan US$179 ribu (sekitar Rp2,5 miliar). Pada 2021, tampaknya TSM masih akan terus menggunakan strategi yang sama, yaitu memecahkan fokus mereka beberapa game esports sekaligus.

 

9. Team Secret - US$1,1 juta (Rp15,3 miliar)

Pada 2019, Team Secret duduk di peringkat 8 dalam daftar 10 organisasi esports dengan total hadiah terbesar. Ketika itu, mereka memenangkan US$3,31 juta (sekitar Rp46,1 miliar). Sementara pada 2020, Team Secret turun satu peringkat ke posisi sembilan. Hanya saja, jumlah hadiah yang mereka bawa pulang jauh lebih sedikit, hanya US$1,1 juta (sekitar Rp15,3 miliar).

Tim Dota 2 Team Secret ketika memenangkan One Birmingham. | Sumber: ESTNN

Hal ini tidak aneh, mengingat Team Secret memang sangat mengandalkan tim Dota 2 mereka. Sementara, pada tahun lalu, skena esports game MOBA itu sempat tersendat akibat pandemi virus corona. Meskipun begitu, roster Dota 2 dari Team Secret berhasil memenangkan US$1,017 (sekitar Rp14,2 miliar) juta dari 12 turnamen Dota 2 yang mereka ikut pada 2020. Kabar baik untuk Team Secret, Dota Pro Circuit telah kembali berjalan pada awal tahun ini.

 

10. Fnatic - US$994,2 ribu (Rp13,9 miliar)

Fnatic duduk di peringkat 10 dengan total hadiah US$994,2 ribu. Tahun 2020 menjadi kali pertama total hadiah yang Fnatic bawa pulang tidak mencapai US$1 juta (sekitar Rp13,94 miliar). Padahal, sejak 2014, total hadiah yang Fnatic menangkan setiap tahun selalu melewati angka US$1 juta.

Sepanjang 2020, tim CS:GO Fnatic memberikan kontribusi paling signifikan. Mereka ikut serta dalam berbagai turnamen online, termasuk Flashpoint Season 2. Dalam kompetisi itu, mereka keluar sebagai juara tiga. Secara keseluruhan, tim CS:GO Fnatic menyumbangkan US$321 ribu (sekitar Rp4,5 miliar).