5 Tim Penantang Juara Dunia di PMPL ID Season 1 Versi Wolfy

Siapa sajakah 5 kandidat yang berpeluang mengalahkan sang juara dunia, Bigetron RA?

Babak Regular Season PUBG Mobile Pro League Indonesia Season 1 (PMPL ID Season 1) sudah dimulai sejak 6 Maret 2020 lalu. 24 tim peserta PMPL ID Season 1 akan bertanding selama 4 pekan sampai 29 Maret 2020 mendatang memperebutkan gengsi sebagai tim terbaik di kancah PUBG Mobile Indonesia.

Sebagai liga PUBG Mobile kasta satu di Indonesia, PMPL Indonesia 2020 tentu akan menyajikan persaingan ketat antar tim, pertandingan-pertandingan berkualitas dengan tingkat kemampuan yang tinggi. Sang juara dunia PUBG Mobile, Bigetron Red Aliens, sudah pasti menjadi sorotan utama PMPL Indonesia 2020. Namun demikian, PMPL Indonesia 2020 bukan hanya tentang Bigetron Red Aliens saja.

Berbincang dengan shoutcaster serta analis PUBG Mobile, Florian George (Wolfy) berpendapat setidaknya ada 5 tim dari total 24 peserta, yang patut disorot selama babak Regular Season PUBG Mobile Pro League 2020 nanti, selain Bigetron RA. Siapa saja mereka? Berikut daftarnya:

1. Red Rocket Cosmic

Sumber: Instagram @redrocket.id

Nama Red Rocket Cosmic mungkin terdengar sangat baru di kancah kompetitif PUBG Mobile, namun bukan berarti tim yang satu ini bisa diremehkan begitu saja. Lolos dari Playoff Qualifier Group A, Wolfy menyebut bahwa tim Red Rocket Cosmic merupakan salah satu tim potensial, yang perjuangannya patut disorot selama babak Regular Season PMPL Indonesia Season 1.

Mengapa demikian? Salah satu alasannya datang dari roster tim mereka. Menghadapi PMPL Indonesia Season 1, anggota Red Rocket Cosmic adalah, Kingzz, Rocky, Teddy, dan RedFaceN. “Mereka tampil dominan banget pada saat qualifier, ditambah lagi mereka juga punya Kingzz. Dia dulu sempat bermain untuk Bigetron, dan punya banyak pengalaman, termasuk sempat mewakili Indonesia di gelaran PMSC 2018 yang diselenggarakan di Dubai.” ucap Wolfy.

Sempat merasakan kejayaan pada awal-awal musim kompetitif PUBG, Kingzz mengatakan ingin rehat sejenak saat itu. Kini ia kembali bersama Red Rocket Cosmic, dan ingin mendapatkan kejayaannya kembali. “Menghadapi PMPL Indonesia Season 1, gue sih nggak punya keinginan untuk mengalahkan suatu tim tertentu, gue cuma ingin jadi juara lagi. Apalagi pemain-pemain di dalam tim gue punya kemampuan bidikan yang tajam. Setelah sebulan main sama Red Rocket, hal tersebut kelihatan sekali, cuma mungkin memang harus meredam ego, agar tidak ada perselisihan di dalam tim.” cerita pria dengan nama asli Galang Yoga Adhitama tersebut.

Red Rocket Cosmic memang masih harus membuktikan banyak hal. Setelah week 1 PMPL ID Season 1 usai, mereka menempati peringkat 12 dengan perolehan satu kali Chicken Dinner dan 111 poin.

2. NFT Esports

Sumber: Instagram @nft_esports

Organisasi yang berbasis di Makassar, Sulawesi Selatan, terbilang sudah cukup lama malang melintang di kancah kompetitif PUBG Mobile Indonesia. Tahun lalu, mereka berhasil mencapai beberapa kompetisi tingkat tinggi, seperti PINC 2019 bahkan PMCO SEA Fall Split 2019. Namun memang, tim yang beranggotakan MasGaga, Flippy, Liquid, dan PalaGimpe ini masih harus membuktikan banyak hal.

Sejauh ini perolehan terbaik mereka adalah saat PINC 2019, berhasil mendapat posisi 5 besar bersama RRQ dan EVOS. Namun demikian, setelahnya mereka mengalami hasil yang kurang optimal, seperti pada PMCO SEA Fall Split 2019 saat mereka harus puas bertengger di peringkat 15 dan hanya memperoleh 82 poin saja.

“Menurut gue NFT harusnya berpotensi tampil baik di PMPL 2020 nanti. Apalagi mereka juga juga baru membongkar roster. Ada Liquid yang comeback ke NFT, dipinjam dari BTR, lalu juga masih ada pemain lama mereka, MasGaga. Lalu untuk dua pemain lagi, Flippy dan PalaGimpe sebenarnya masih pemain baru. Pengalaman 2 pemain lama yang pernah mewakili Indonesia di PMCO SEA Fall Split 2019 ditambah 2 pemain baru, harusnya roster ini bisa saling melengkapi.” Ucap Wolfy.

Sayangnya, MasGaga malah terbilang masih cukup ragu dengan roster saat ini, dan masih menganggapnya sebagai salah satu tantangan terberat bagi NFT Esports. “Sejauh roster memang jadi salah satu kendala bagi kami untuk menghadapi PMPL Indonesia Season 1. Sebelumnya kami beberapa kali berganti roster, jadi untuk PMPL masih banyak yang harus dibenahi, membangun chemistry dan lain sebagainya.”

Performa NFT Esports terbilang kendor pada pertandingan perdana. Setelah week 1 PMPL ID Season 1 usai, mereka menempati peringkat 19 dengan perolehan satu kali Chicken Dinner dan 80 poin.

3. Siren Esports

Instagram @sirenesports

Merupakan pendatang baru di kancah kompetitif PUBG Mobile, Siren Esports sebenarnya belum punya terlalu banyak pengalaman bertanding di tingkat lokal, nasional, apalagi internasional. Baru diumumkan 9 November 2019 lalu, Siren Esports juga masih seumur jagung secara organisasi. Namun, Siren Esports menjadi tim underdog yang patut diantisipasi penonton menurut Wolfy.

Tim yang beranggotakan Sinon, Barrier, Jacks, Rey2000, dan Ekozu ini harus berjuang keras melalui Playoff Qualifier B untuk dapat bertanding di PMPL Indonesia Season 1. Selain karena itu, Wolfy mengatakan bahwa hal lain yang membuat Siren Esports jadi istimewa adalah karena kehadiran sosok pemain senior di skena PUBG Mobile Indonesia, StMichael, sebagai pelatih.

Selain itu, untuk tim yang terhitung baru, Siren Esports terhitung punya chemistry tim yang cukup solid. Jacks sempat bercerita soal ini, ketika ia bersama Siren Esports menghadapi Playoff Qualifier. “Gue sendiri sebenarnya adalah pemain baru di dalam tim, tapi ketika kualifikasi kami bisa cepat saling menyesuaikan permainan, padahal ketika itu waktu persiapannya hanya 4 sampai 5 hari saja.”

Menghadapi PMPL, Jacks sendiri mengaku optimis dan berambisi untuk dapat menumbangkan sang raja, Bigetron RA. “Karena mereka adalah juara dunia, gue tidak ingin kompetisi PUBG Mobile terus-terusan didominasi Bigetron RA. Gue tahu ini cukup ambisius, tapi gue ingin dapat menumbangkan rajanya PUBG di pertandingan PMPL Indonesia Season 1 ini.”

Siren Esports tertinggal cukup jauh dibanding dengan kawan-kawannya pada pekan pertama. Mereka menempati peringkat 22 dengan perolehan 66 poin tanpa satu kalipun mendapatkan Chicken Dinner.

4. Dranix Avenger

Sumber: Dokumentasi PUBG Mobile Indonesia

Untuk berikutnya, Wolfy menyebut nama tim Dranix Avenger. Secara pengalaman internasional, tim yang satu ini mungkin bisa dibilang cukup ketinggalan. Namun pengalaman mereka bertanding di kancah lokal terbilang sudah cukup banyak, termasuk juga pernah mengikuti PINC 2019. Pada kompetisi tingkat nasional tersebut, mereka berhasil mendapatkan peringkat 6 dengan perolehan poin yang beda tipis dengan NFT Esports.

Menghadapi PMPL Indonesia Season 1, roster Dranix Avenger adalah, Ucup, MOZZAD, Vinz, Cryzen, dan Lyzerg. Dari roster ini, hanya Cryzen dan Lyzerg yang masih membela Dranix Esports sejak dari zaman PINC 2019. Namun demikian, kombinasi pemain lama dengan pemain baru ini yang membuat Dranix Avenger berpotensi jadi kuat pada gelaran PMPL Indonesia Season 1. “Dranix sekarang mulai stabil permainannya, apalagi dia punya pemain yang punya aim jitu seperti Cryzen, ditambah pemain yang gerakannya lincah seperti Ucup.”

Brian Caramoy (MOZZAD) sempat berbagi ceritanya soal persiapan PMPL ini. “Kebetulan ini adalah roster baru, jadi memang masih dalam proses untuk menyatukan pikiran. Sejauh ini kami biasanya bermain bersama-sama untuk menyatukan pikiran, entah itu rank ataupun scrim dengan tim lainnya. Kami cukup percaya diri menghadapi PMPL 2020 ini, karena walaupun roster kami baru, namun masing-masing pemain punya pengalamannya tersendiri menghadapi kompetisi besar baik dalam skala lokal maupun nasional.”

Masih banyak ruang bagi Dranix untuk jadi lebih baik lagi. Setelah pekan pertama usai, mereka menempati peringkat 17 dengan perolehan 87 poin dan tanpa satu kalipun Chicken Dinner.

5. MORPH Team

Sumber: Instagram @morph.team

Terakhir ada tim yang sedang hangat menjadi perbincangan, yaitu MORPH Team. Merupakan tim esports iterasi kedua besutan Youtuber ternama, Reza Arap, MORPH Team sudah menunjukkan performa yang tidak disangka-sangka pada pertandingan debutnya. Maka dari itu, tak heran jika Wolfy juga menyebut MORPH Team sebagai salah satu tim paling berpotensi di PMPL Indonesia Season 1.

Tim ini beranggotakan pemain-pemain penuh pengalaman seperti Jeixy, Rensky atau Takanome, nMrcy,dan zBrol. Pemain yang paling menjadi sorotan di sini mungkin adalah Herli Juliansyah (Jeixy) mantan pemain PUBG Mobile EVOS Esports. Reputasi Jeixy di dunia kompetitif PUBG Mobile memang sudah cukup ternama. Sampai saat ini, ia mungkin bisa dibilang masih menjadi penantang berat si kembar Zuxxy Luxxy dan tim Bigetron Red Aliens. Saat bersama EVOS Esports, ia berhasil melibas Bigetron RA, dan membawa si harimau biru menjuarai PINC 2019.

Bersama MORPH tentu saja ia ingin dapat mengulang kesuksesan tersebut. “Permainan MORPH sedang luar biasa, gaya bermain mereka mirip seperti EVOS waktu juara PINC 2019 lalu. Apalagi dari sisi pemain, mereka punya NoMercy, yang punya bidikan luar biasa tajam.” Wolfy memberikan komentarnya terhadap MORPH Team.

Menghadapi PMPL Indonesia Season 1, Jeixy mengaku masih bereksperimen dengan role masing-masing pemain. “Kita masih mencoba mencari role terbaik dari masing-masing pemain. Jadi ada kendala-kendala seperti salah satu pemain dicoba untuk memainkan suatu role tapi belum bisa. Sampai sekarang kami masih dalam proses, sampai menemukan pembagian role yang paling pas bagi roster kami."

Salah satu pemain MORPH Team, Rensky (dulu dikenal dengan nickname Takanome), juga sempat mengakui kekurangan ini saat mereka berhasil menjuarai DG League 2020. “Masih banyak hal yang bisa kami improve sih. Performa kami masih banyak sekali kekurangan, apalagi jika menghadapi skenario-skenario terburuk seperti pada ronde terakhir pertandingan DG League 2020 kemarin.”

MORPH Team menunjukkan tajinya sebagai penantang terkeras dari Bigetron RA di pekan pertama PMPL ID Season 1. Mereka berhasil mendapatkan 149 poin, walau tidak memperoleh Chicken Dinner.

Pekan kedua PUBG Mobile Pro League Indonesia 2020 Season 1 sudah dimulai sejak hari Rabu (11 Maret 2020) kemarin. Memperebutkan hadiah sebesar US$150.000 (sekitar Rp2,2 miliar), 24 tim bertanding memperebutkan slot 16 besar untuk laga puncak PMPL ID Season 1 yang akan diselenggarakan 4-5 April 2020 mendatang, dan kembali bertanding untuk memperebutkan tiket menuju laga interasional.

Kira-kira, siapakah tim yang bisa menunjukkan performa paling konsisten selama 4 pekan PMPL ID Season 1 ini?