8 October 2018

by Yoga Wisesa

Acer Sediakan Laptop Gaming AMD Paling High-End di Indonesia

Prosesor kelas desktop yang ada di Predator Helios 500 AMD Ryzen mampu mengalahkan Intel i9-8950HK.

Nama Nvidia sulit dilepaskan dari laptop gaming karena kartu grafisnya tersebar di banyak perangkat gamer nomden tersebut. Perusahaan juga menyediakan beragam pilihan, termasuk menjajakan solusi untuk notebook berdesain ultra-thin. Namun tidak berarti sang rival mau menerima keadaan seperti ini. Belakangan, AMD mulai mendobrak pasar 'gaming nomaden' secara lebih agresif.

Di akhir minggu kemarin, AMD bersama Acer resmi meluncurkan Predator Helios 500 AMD Ryzen. Ia adalah alternatif dari Helios 500 dengan chip Intel dan Nvidia yang diluncurkan oleh perusahaan asal Taiwan itu bulan Juni lalu, kali ini dibekali prosesor Ryzen kelas desktop serta kartu grafis berkemampuan setara sang kompetitor. Helios 500 'PH517-61' juga mengusung teknologi layar AMD yang jarang sekali ditemukan di produk lain.

Predator Helios 500 AMD Ryzen memang bukan satu-satunya laptop gaming bersenjata teknologi Advanced Micro Devices yang dipasarkan di Indonesia, tapi ada sejumlah alasan mengapa PH517-61 terbilang istimewa. Pertama, Ryzen 7 2700 berisi 8-core serta 16-thread yang ada di sana bukanlah varian 'mobile'. Dan kedua, laptop ini menyajikan panel FreeSync dengan tingkat refresh tinggi - kinerjanya siap diadu melawan Nvidia G-Sync.

Ada beragam fitur mutakhir lain yang Acer dan AMD bubuhkan di Helios 500 PH517-61 demi kenikmatan ber-gaming dan kelancaran pemakaian, namun AMD mengingatkan pula bahwa kehadiran prosesor desktop Ryzen 7 berarsitektur 12-nanometer dan dukungan RAM hingga 64GB memungkinkannya digunakan sebagai mobile workstation. Dan jika masih belum puas pada performanya, prosesor dan kartu grafis laptop juga siap untuk di-overclock.

 

Desain

Penampakan Helios 500 AMD Ryzen identik dengan saudari ber-GPU Nvidia-nya. Karena alasan inilah, AMD ingin kita mengingat serinya: PH517-61. Mempunyai dimensi 428x295x38,7-milimeter dan berbobot 4kg, perangkat ini masuk ke dalam kategori desktop replacement. Dan berkat permukaan tubuh yang luas, Acer bisa mencantumkan keyboard full-size tanpa pengurangan ukuran, enam tombol shortcut, serta touchpad lapang dan tombol mouse terpisah.

Helios 500 AMD Ryzen memiliki tombol power segitiga menyala seperti Arc Reactor Iron-Man. Branding Predator bisa ditemukan di sisi belakang layar. Panel tersebut tersambung ke tubuh lewat sepasang engsel, dan di bawahnya, terdapat lubang ventilasi asimetris berpenampilan futuristis. Konektivitas fisiknya dibubuhkan di sisi samping dan belakang, interface-nya sengaja disiapkan untuk menunjang headset virtual reality.

Acer tidak lupa untuk menjawab tren terkini di segmen gaming gear lewat penyediaan papan ketik bersistem pencahayaan RGB, yang dibagi berdasarkan zona. Kustomisasi dapat Anda lakukan lewat software Predator Sense, mempersilakan kita bermain-main dengan 16,8 juta warna.

Bagian terbaik dari aspek desain Predator Helios 500 AMD Ryzen bukan terletak pada aspek estetika semata, tapi pada kemudahan upgrade. Cukup dengan membuka dua baut, panel bawah laptop dapat dilepas. Di sana, Anda bisa mencantumkan memori RAM tambahan (ada empat channel), SSD ataupun hard disk. Perlu diketahui bahwa segala upgrade dapat dilakukan tanpa merusak garansi.

 

Layar

Predator Helios 500 AMD Ryzen menghidangkan layar IPS 17,3-inci beresolusi full-HD, mampu menyajikan refresh rate maksimal di 144Hz dan ditunjang oleh teknologi FreeSync. Pertama kalinya ada di laptop Acer, FreeSync berfungsi untuk menyinkronkan output GPU dengan display, sehingga berapa pun frame rate per detik yang dihasilkan sistem, tidak ada efek tearing maupun stuttering. Dan berkat refresh rate tinggi, pemain bisa tetap melihat detail pada objek yang bergerak cepat.

 

Kinerja

Melalui sesi demonstrasi live, tim AMD menunjukkan bagaimana Ryzen 7 2700 mampu mengungguli kinerja prosesor hexa-core Intel i9-8950HK dalam uji coba Cinebench R15. Performa chip 12nm 8-core di sana kabarnya 10 persen lebih tinggi dari prosesor generasi sebelumnya. Lalu di sisi pengolahan grafis, AMD dan Acer mengandalkan Radeon RX Vega 56 8GB - yang mempunyai performa 'sedikit' di atas GeForce GTX 1070.

Dalam sesi terpisah, tim AMD sempat menunjukkan kemampuan Predator Helios 500 AMD Ryzen menangani Far Cry 5 di preset grafis ultra. Di bagian paling berat sekali pun, frame rate tidak pernah berada di bawah 67, dengan rata-rata di 82 gambar per detik. Laptop juga tidak kesulitan menjalankan judul-judul battle royale populer di opsi visual high, seperti Fortnite (rata-rata 81fps) dan PlayerUnknown's Battlegrounds (85fps).

Selain itu, AMD juga berjanji Anda selalu mendapatkan frame rate per detik di atas 60 ketika notebook menjalankan game-game populer, misalnya The Witcher 3: Wild Hunt, Battlefield 1, Star Wars Battlefront 2, Middle-earth: Shadow of War, Doom, Kingdom Come: Deliverance, hingga Wolfenstein II: The New Colossus.

Mungkin pertanyaan yang kini muncul adalah, apakah penggunaan prosesor desktop membuat Predator Helios 500 AMD Ryzen jadi panas? Tidak juga. Untuk mengatasi temperatur tinggi, Acer mengandalkan kipas '3D' AeroBlade. Kipas ini terbuat dari logam, memiliki ketebalan bilah hanya 0,1-milimeter sehingga produsen bisa mencantumkan 59 bilah di satu fan. Udara dingin diarahkan masuk dari sisi bawah, lalu udara panas dikeluarkan lewat ventilasi belakang.

 

Harga, ketersediaan dan bonus.

Acer Predator Helios 500 PH517-61 kabarnya sudah mulai dipasarkan di Indonesia. Produk bisa Anda miliki dengan mengeluarkan modal sebesar Rp 40 juta. AMD menyampaikan bahwa harga yang mereka tawarkan ini sangat kompetitif dan masuk akar, karena desktop replacement sekelas yang dibekali chip Intel dan Nvidia umumnya dijual jauh lebih mahal. Anda yang membelinya juga berhak mendapatkan tiga game premium secara gratis; ada Assassin's Creed Odyssey, Strange Brigade, dan Star Control: Origins.