19 May 2014

by Yoga Wisesa

Adrian Wong, Kepala Teknisi Google Glass Kini Bekerja Untuk Oculus Rift

Walaupun diusung dengan istilah yang hampir sama, sesungguhnya virtual reality dan augmented reality adalah dua hal yang sangat berbeda. Augmented reality adalah upaya menyatukan konten virtual ke dunia nyata, sedang VR artinya menciptakan seutuhnya dunia maya dimana kita bisa berinteraksi di dalamnya.

Selain nama, sejauh ini virtual reality dan augmented reality ditawarkan dengan metode yang sama: keduanya disajikan dengan wearable device yang Anda kenakan di kepala. Terlepas dari perbedaan konsep dan cara penyampaian, sepertinya hal tersebut tidak membuat Adrian Wong selaku kepala teknisi Google Glass untuk berpindah haluan ke Oculus Rift.

 

Info menarik: Ini Alasan Mengapa Oculus Rift Rela Diakuisisi Facebook

 

Berita ini dilaporkan oleh Ubergizmo berdasarkan dua buah sumber. Yang pertama adalah pesan selamat jalan Wong yang ia posting dari laman Facebook miliknya pada tanggal 2 Mei, "Kejutan! Hari ini adalah hari terakhir saya di Google setelah tiga tahun bekerja bersama tim Google[X] dan Glass. Saya mendapatkan kenangan yang luar biasa. Sekarang adalah waktunya untuk menjalani petualangan selanjutnya!"

Bukan itu saja, ia juga mengaku bahwa akan ada kejutan lagi dua minggu setelah kabar tersebut di-posting. Benar saja, dari akun LinkedIn milik Wong kini kita bisa tahu kemana ia meneruskan kariernya.

Seorang individu berbakat yang memutuskan untuk beralih perusahaan bukanlah berita baru, tapi ternyata kepergian Wong dari Google ke Oculus - yang kini dimiliki Facebook - memberi dampak pada kedua perusahaan, bukan hanya dari perspektif tenaga terampil.

Berdasarkan artikel yang ditulis TechCrunch, Adrian Wong memegang setidaknya 10 buah paten, dan mayoritas berkaitan dengan teknologi kacamata pintar Glass.

Beberapa di antaranya adalah 'respon komputer wearable dengan objek di dekatnya', 'komputer wearble dengan kontrol berlapis dan instruksi untuk perangkat eksternal', 'metode autofocus pada penyajian layar di dekat mata', dan cara untuk 'meng-unlock dengan melacak gerakan mata'.

 

Info menarik: Mari Kita Simak Bagaimana Oculus Rift Mampu Mengacaukan Persepsi Anda

 

Tambahkan hal itu dengan keahlian yang Wong miliki sebagai seorang ahli bergelar magister di bidang komputer dan teknik elektro dari Universitas Cornell, maka kepergiannya merupakan kehilangan yang besar untuk Google.

Wong ataupun Oculus belum mengumumkan divisi apa yang akan digelutinya nanti, namun berdasarkan keahliannya, kemungkinan besar ia akan bertanggung jawab pada bidang yang tidak terlalu berbeda.

Nilai tambah lain untuk Oculus dengan bergabungnya Wong ke dalam tim mereka adalah ia dapat membantu sang produsen perangkat VR itu untuk meningkatkan kemampuan rendering Oculus VR dan meminimalisir efek motion-sickness yang dihasilkan untuk beberapa penggunanya.

Dan dengan membandingkan penampilan Oculus VR dengan Google Glass, siapa tahu keberadaan Wong di tempat kerja barunya itu dapat mengubah desain perangkat virtual reality tersebut jadi lebih kecil, ringan dan ramping...

Gambar header: TechCrunch.