1. Startup

Ambisi Veteran Modal Ventura Helen Wong Dampingi AC Ventures ke Tahap Lanjutan

Helen Wong pernah menjadi individual LP di AC Ventures, sempat memimpin investasi di Akulaku, Reddoorz, dan menjabat di sejumlah perusahaan teknologi Tiongkok

AC Ventures mengumumkan Helen Wong, pemodal ventura dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di Tiongkok dan negara berkembang, bergabung sebagai Senior Advisor dan Venture Partner. Helen akan bertugas mendukung AC Ventures di berbagai bidang, termasuk pengembangan perusahaan, pelatihan tim, investasi, hingga penasihat portofolio.

Masuknya Helen, menandai strategi AC Ventures yang akan terus melakukan investasi besar-besaran untuk memperkuat tim mereka (investment team dan value creation teams) dan berencana meningkatkan jumlah tim hingga lebih dari 50% pada tahun ini.

Dalam keterangan resmi disampaikan, Helen memiliki rekam jejak yang tidak diragukan dalam mengidentifikasi tim yang kuat dan sektor yang berpotensi tinggi di Tiongkok dan Asia Tenggara. Mengawali kariernya bekerja di berbagai wilayah di seluruh dunia, ia sempat memimpin investasi di Akulaku dan Reddoorz, serta menjabat di sejumlah perusahaan teknologi terkemuka asal Tiongkok, seperti Tudou/Youku, dan Mobike.

Hubungan Helen dengan para petinggi di AC Ventures, seperti Adrian Li, Michael Soerijadji, dan Pandu Sjahrir telah terbangun selama beberapa waktu dan mengenal mereka cukup baik. Helen sebelumnya pernah menjadi individual LP di AC Ventures. Mereka kerap berinteraksi terkait alur kesepakatan (deal flow) dan tren investasi di Asia Tenggara, termasuk merepresentasikan beberapa kesepakatan internal di perusahaannya terdahulu, seperti Carsome dan Payfazz.

“Saya pribadi telah berinvestasi di startup Indonesia yang juga sedang ditinjau oleh AC Ventures. Kami berdua (Helen dan Adrian) sangat memikirkan pendiri dan area perusahaan. Sebagai individual LP, saya mulai membimbing beberapa perusahaan yang menjadi bagian dari portofolio AC Ventures, berbagi pengalaman dari perusahaan-perusahaan Tiongkok dengan model bisnis serupa,” terang Helen.

Founder & Managing Partner AC Ventures Adrian Li mengatakan, “Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan Helen untuk mempercepat pertumbuhan AC Ventures ke depan. Pengalaman yang luas dari Tiongkok dan hubungan jangka panjang yang ia miliki di Asia Utara akan melengkapi fokus dan eksekusi kami di Asia Tenggara dengan sempurna, menambah dimensi unik dalam penawaran kami kepada para wirausahawan.”

Helen meyakini, pengalaman globalnya dapat membantu para pengusaha di Asia Tenggara dalam menemukan tren investasi di seluruh wilayah, dan bekerja sama dengan portofolio perusahaan untuk mengoptimalkan penciptaan nilai mereka. Dari pandangannya terhadap berbagai siklus investasi, dan tidak dipungkiri jika perusahaan pasti mengalami pasang surut. Di beberapa masa sulit, ia turut memberikan saran dan bimbingan kepada perusahaan terkait langkah dan strategi apa yang harus mereka ambil, penggalangan dana, persoalan SDM, dan lain-lain.

“Saya percaya, kombinasi dari pengalaman global saya, terutama di Tiongkok, dan koneksi lokal para pendiri AC Ventures yang kuat di kawasan Asia Tenggara dan Indonesia dapat menjadi nilai tambah yang sangat baik bagi pengusaha dan dapat menghasilkan pengembalian modal (return) yang baik untuk para LP,” kata Helen.

Dia melanjutkan, yang dapat dipelajari oleh pengusaha di Asia Tenggara terkait perkembangan internet di Tiongkok, adalah sebenarnya pasar internet Tiongkok memiliki sejarah yang lebih panjang. Oleh karenanya, beberapa model bisnis telah muncul dan diulang beberapa kali. Ia pun percaya, beberapa elemen tertentu sebetulnya serupa dan beberapa tidak dapat dipindahtangankan.

“Perusahaan Tiongkok telah mempelajari beberapa hal, antara lain mengenai penskalaan dan kecepatan pengembangan yang saya yakini merupakan pelajaran penting untuk setiap startup. Saya percaya jika para pengusaha dapat belajar memanfaatkan pasar odal untuk mengembangkan perusahaan mereka lebih jauh dan bahkan melakukan akuisisi.”

Kendati begitu, digitalisasi di Asia Tenggara ini dipercepat oleh Covid-19. Persoalan edukasi kepada pengguna yang semula merupakan salah satu bagian tersulit yang dihadapi oleh startup, kini menjadi lebih mudah. Oleh karena itu, persoalan monetisasi pun idealnya turut menjadi lebih mudah. Tren jangka panjang yang membuat dirinya optimistis adalah demografi di kawasan ini.

Tenaga kerja muda dan pertumbuhan urbanisasi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan pemisahan US/Tiongkok menjadikan lebih banyak peluang untuk Asia Tenggara. Tantangan utama yang dihadapi, justru mengenai bakat. “Namun, Asia Tenggara menarik talenta-talenta dari bagian dunia lain, dan pilihan untuk bekerja secara remote dapat menjadi alternatif untuk mengurangi hambatan tersebut.”

Namun, pada tingkat yang lebih makro, tantangan bagi Asia Tenggara sejak dulu hingga hari ini adalah sifat pasar yang terfragmentasi. Ini berarti, dengan mulai berfokus pada Indonesia, pasar terbesar untuk menguji kesesuaian pasar produk dan selanjutnya melakukan pengembangan ke berbagai negara adalah strategi yang baik.

AC Ventures Fund III

Pada akhir Desember kemarin, AC Ventures menutup dana kelolaan ketiganya (Fund III) senilai lebih dari $205 juta dari investor-investor terkemuka. Di antaranya, World’s Bank International Finance Corporation (IFC) dan platform ventura Abu Dhabi Developmental Holdings (ADQ), Disrupt AD, yang menjadikan total AUM perusahaan ini mencapai lebih dari $380 juta di seluruh dana kelolaannya.

More Coverage:

Sebagian dana dari Fund III telah aktif diinvestasikan sejak penutupan putaran pertama pada Maret 2020. Dana ini sudah diinvestasikan ke 30 perusahaan dari 35 yang ditargetkan. Beberapa dari perusahaan tersebut, semua diinvestasikan pada tahap pra-seri A, telah berkembang pesat selama pandemi. Nama-namanya adalah Shipper, Stockbit, Ula, Aruna, BukuWarung, dan CoLearn yang tercatat sebagai Centaur, beberapa bahkan telah mencapai valuasi mendekati Unicorn. Funding interest dalam portofolio juga terus menguat, dengan lebih dari $100 juta dari pendanaan yang diumumkan untuk empat perusahaan portofolio lainnya sejak awal 2022.

Dengan lebih dari 35 investasi yang telah diselesaikan pada Fund III, perluasan tim lokal yang berbasis di Jakarta memungkinkan dukungan yang lebih besar dari para pendiri portofolio perusahaan AC Ventures tanpa mengganggu proses peningkatan skala bisnis mereka. Sejalan dengan komitmen AC Ventures untuk memberikan nilai tambah bagi para entrepreneur, AC Ventures akan berinvestasi untuk memperkuat tim mereka (investment dan value creation teams).

Secara khusus, AC Ventures akan menghadirkan para ahli fungsional tambahan dalam bidang manajemen bakat, pemasaran, pengembangan bisnis, dan pembentukan modal untuk mendukung portofolio perusahaan mereka yang berkembang dalam beberapa bulan mendatang.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again