16 April 2015

by Bambang Winarso

Analis Pesimis dengan Eksistensi Program Android One, Ada Apa Sebenarnya?

Android One merupakan program yang digawangi oleh empunya Android, Google. Tujuannya adalah untuk mendorong peralihan pengguna perangkat mobile dari ponsel featured ke ponsel pintar. Lewat Android One inilah Google membuat sebuah standar dan referensi hardware dengan harga jual berkisar $100-an.

Namun selang beberapa bulan setelah memulai petualangannya lewat sejumlah pabrikan perangkat. CSS Insight berpandangan bahwa program Android One besutan Google mempunyai dampak langsung yang terbatas terhadap pasar mobile. Kendati tak menampik bahwa respon awal program Android One sangat bagus, namun setelah beberapa bulan berjalan volume penjualan perangkat tidaklah mengesankan.

Di India Google menggandeng tiga pabrikan smartphone, Karbonn, Micromax dan Spice. Beberapa nama-nama besar juga sudah masuk dalam daftar rekanan Google berikutnya, seperti Asus, Acer, HTC, Panasonic dan Lenovo. Namun seperti kehilangan momentum, minat program tersebut surut dengan cepat dan sekarang cenderung stagnan.

Info Menarik:Filosofi Kopi Kini Hadir Untuk Para Gamer

Pasar pun sepertinya kehilangan minat, seperti yang dikutip dari Fiercewireless, CSS Insight berpandangan bahwa tidak yang istimewa dengan penawaran harga murah ponsel Android One dibandingkan perangkat smartphone berbasis Android dan Windows Phone lain yang juga dihargai di kisaran $100-an namun dengan spesifikasi yang tak kalah baik.

Sisi unik Android One dinilai hanya terletak pada konektivitas dan pembaruan sistem operasi. Namun dua hal ini belum cukup untuk membuat perbedaan dan menempatkan Android One di posisi yang lebih baik dari ponsel pintar lain yang dibanderol satu kelas.

Sementara jika berkaca pada data, sebagaimana dilansir oleh IndiaToday bahwa Micromax sukses menjual 22.000 sampai dengan 25.000 unit Canvas A1.

Nitin Mathur, co-founder 91Mobiles.com dalam sebuah kesempatan merasa antusias dengan angka pencarian yang berkaitan dengan Android One. Menurutnya, sejak pertengahan September sedikitnya ada 100ribu orang mencari perangkat Android One di situsnya, 75% penasaran dan mencari tentang Micromax Canvas A1.

Setelah merambah India, Pakistan dan Bangladesh. Google memboyong Android One ke Indonesia bersama tiga pabrikan Evercoss, Mito dan Nexian.

Saya tidak mengetahui apakah CSS Insight memiliki data penjualan perangkat program Android One di Indonesia atau tidak. Namun dari sejumlah pernyataan dan rilis pers yang ada di tingkat lokal sendiri, kondisinya bertolak belakang dengan penilaian yang dilansir oleh CSS Insight.

Mito misalnya mengaku ribuan ponsel pintar Android One miliknya terjual habis dalam waktu sehari. Tak ingin kehilangan momentum mereka langsung menambah stok 5.000 unit Mito Impact untuk persediaan sampai bulan Februari.

Info Menarik:Perbandingan Dukungan Service Center Smartphone Program Android One dari Evercoss, Mito dan Nexian

Kondisi serupa juga diklaim oleh Everscoss melalui Ricky Tanudibrata, Chief Marketing Officer yang mengatakan bahwa tiga bulan pertama penjualan One X ditargetkan 30.000 unit, namun tidak sampai tiga bulan, puluhan ribu unit sudah terjual. Artinya, animo masyarakat terbukti sangat tinggi.

Sementara itu Nexian mengklaim sukses menjual habis sebanyak 8.000 unit smartphone program Android One hanya di pre-order fase pertama.

Dinilai sukses di pasar online, Android One kini pun dapat ditemukan di pasar offline. Dilansir oleh Selular.ID, Android One dapat ditemukan di dua kawasan bisnis, Roxy Mas dan Mal Ambasador. Menurut keterangan salah satu pedagang, ponsel pintar Android One sudah mejeng di kawasan tersebut sejak awal April lalu.

Walau tidak semua etalase menjajakan perangkat tersebut, namun ketiga varian yang dilepas pabrikan lokal antara lain Evercoss X One, Mito Impact, dan Nexian Journey One sudah dapat ditemukan.

Penjualan perangkat Android One di tanah air memang masih jauh dibandingkan total pengguna smartphone di Indonesia yang mencapai 47 juta atau 14% dari total populasi pengguna ponsel dunia (data dari Detiknet). Namun seperti hal baru lainnya, Android One juga butuh waktu untuk menyentuh konsumen secara luas.

Seperti kita ketahui sejauh ini program Android One banyak diberitakan melalui dunia maya, meski banner iklan untuk produk ini juga mulai bermunculan. Namun pengguna featured phone yang notabene adalah sasaran utama program Android One justru lebih banyak tidak tersentuh atau masih belum terlalu melek internet.

Sumber rujukan Fiercewireless, Indiatoday, DetikNet, Indiatimes.