17 April 2017

by Bambang Winarso

Android Masih Berkuasa, iOS Jeblok di Tiongkok

Kantar Worldpanel baru saja merilis laporan penjualan smartphone di pasar-pasar kunci di seluruh dunia

Analis pasar independen, Kantar Worldpanel baru-baru ini mempublikasikan data penjualan smartphone Android, iOS,BlackBerry dan Windows di pasar-pasar penting di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat dan Tiongkok.

Dalam laporannya tersebut, tampak bahwa ada dua ekosistem smartphone yang menunjukkan perkembangan yang sehat, yakni Android dan iOS. Data dari dua pasar Amerika Serikat dan Tiongkok menjadi yang paling menarik, karena merupakan pasar vital bagi banyak pabrikan perangkat.

Di Amerika Serikat, iOS jelas adalah juaranya. Memperoleh peningkatan penjualan sebesar 3,7% dari tahun 2016 hingga 2017, iOS menjadi perangkat yang mengalami peningkatan paling signifikan. Total, iOS memegang 42% penjualan smartphone di sana.

Sementara itu Android meski masih berkuasa dengan penjualan sebesar 56,4%, data tahun ke tahunnya mengalami penurunan sebesar 1,8% dibandingkan bulan Januari 2016 dengan persentase sebesar 58,2%. Di bulan Februari, Android bahkan turun ke angka 55,9%. Menurut Kantar, 23% konsumen di  Amerika Serikat punya keinginan untuk membeli ponsel pintar Google Pixel. Tetapi, kendala pasokan membuat ketersediaan perangkat menjadi sangat terbatas di sana. Akibatnya, HTC hanya mampu mengisi kurang dari 2% total penjualan smartphone.

Sementara itu di Tiongkok, kondisinya berbanding terbalik dengan statistik di Amerika Serikat. Di Tiongkok, popularitas iOS justru tergerus dari angka 25,0% ke 16,4% dan terus turun ke angka 13,2% di bulan Februari 2017. Kendati demikian, Kantar memberikan catatan bahwa iPhone 7 dan 7 Plus masih menjadi perangkat paling laris di Tiongkok.

Sedangkan sang rival, Android makin berjaya dengan peningkatan signifikan dari 73,9% menjadi 83,5% per Januari 2016 sampai dengan bulan Januari 2017. Di periode yang sama Windows turun dari 0,9% ke 0,1%.

Sumber berita Kantar, Gizmochina dan gambar header ilustrasi Pixabay.