10 June 2020

by Glenn Kaonang

Antusiasme Alibaba Cloud Terhadap Pasar Indonesia Pasca Pandemi

Tingginya demand atas layanan berbasis internet adalah new normal bagi penyedia layanan cloud computing

Januari lalu, Alibaba Cloud memaparkan visinya untuk memajukan ekosistem digital Indonesia. Lalu tanpa diduga pandemi COVID-19 merebak, dan di saat-saat seperti ini, publik semakin menyadari betapa pentingnya peran penyedia layanan cloud computing.

Platform video-on-demand (VOD) atau game online misalnya, tentu melihat peningkatan jumlah pengguna yang signifikan selama publik berdiam diri di rumahnya masing-masing, sehingga pada akhirnya harus bergantung lebih banyak lagi terhadap penyedia layanan cloud computing. Skenario seperti ini pada dasarnya bisa kita lihat sebagai kondisi new normal bagi perusahaan macam Alibaba Cloud.

2020 merupakan tahun ke-4 buat Alibaba Cloud di Indonesia. Maret 2018 lalu, mereka meresmikan data center pertamanya di tanah air. Belum setahun berselang, tepatnya pada bulan Januari 2019, mereka membuka data center keduanya. Kalau melihat pasar Indonesia yang begitu besar, jangan terkejut apabila ke depannya Alibaba Cloud bakal membuka data center yang ketiga.

Sejauh ini, produk dan solusi unggulan Alibaba Cloud untuk pasar Indonesia mencakup empat vertikal: data, media, cloud-native, dan network. Target pasar mereka bukan cuma kalangan enterprise saja, melainkan juga menyasar sektor UMKM, yang di titik ini semestinya sudah menyadari betapa esensialnya transformasi digital buat mereka.

Menurut Leon Chen selaku Country Manager Alibaba Cloud Indonesia, jumlah pelanggan mereka di sini sudah mencapai ribuan, dan mitra lokalnya pun juga sudah ada 100 lebih. Tidak kalah penting adalah mitra-mitra Alibaba Cloud di bidang pelatihan seperti Inovasi Informatika Indonesia dan Trainocate, sebab sejak Januari lalu mereka memang sudah mengadakan berbagai pelatihan bersertifikasi secara ekstensif (dan tetap berlangsung secara online pasca pandemi).

Pelatihan terhadap tenaga kerja ini merupakan salah satu bentuk komitmen Alibaba Cloud demi memajukan ekosistem digital di tanah air, apalagi mengingat industri-industri di Indonesia belakangan semakin aware dengan cloud computing. Materi-materi yang diberikan juga bukan cuma untuk tingkatan profesional saja, tapi juga yang mencakup materi-materi dasar.

Juga menarik adalah pendapat Leon saat ditanya mengenai dampak kehadiran pemain cloud global (Google Cloud) di Indonesia. Beliau pada dasarnya bilang bahwa masuknya Google Cloud ke pasar tanah air menunjukkan bahwa Alibaba Cloud sudah berada di jalan yang benar karena sudah lebih dulu membangun data center.

Terakhir, Alibaba Cloud tak lupa menjelaskan tentang kontribusinya terhadap penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia. Dari yang sederhana seperti mempromosikan DingTalk sebagai platform video conference alternatif – konferensi pers yang saya ikuti juga berlangsung via DingTalk – sampai yang lebih kompleks seperti menerbitkan Buku Pegangan Pencegahan dan Penatalaksanaan COVID-19.

Bukan cuma itu, Alibaba Cloud juga sudah bekerja sama dengan dua rumah sakit di Indonesia, yakni Eka Hospital dan Omni Hospital, untuk mengimplementasikan teknologi CT Image Analytics besutannya, yang diklaim mampu mendiagnosis pasien COVID-19 berdasarkan hasil CT scan dalam waktu 20 detik, dengan tingkat akurasi 96%.