10 November 2016

by Yoga Wisesa

Apa Itu Google Daydream dan Apa yang Membuatnya Istimewa?

Lewat Daydream, Google tampak bersungguh-sungguh ingin mematangkan dan menetapkan standar baru penyajian konten VR secara portable.

Kabar mengenai rencana Google menggarap perangkat VR yang 'lebih serius' dari Cardboard sudah terdengar sejak awal 2016, dan di acara Google I/O 2016, mereka resmi menyingkapnya. Upaya tersebut dilakukan Google dengan fokus pada dua aspek: penyediaan platform virtual reality serta menyiapkan hardware, berupa headset serta segala faktor pendukungnya.

Lewat Daydream, Google tampak bersungguh-sungguh ingin mematangkan dan menetapkan standar baru penyajian VR secara portable via perangkat bergerak. Daydream mengacu pada platform, dibangun di atas sistem operasi Android, memanfaatkan Material Design, terdiri dari software serta daftar spesifikasi hardware untuk memenuhi kriteria 'Daydream-Ready'.

Perangkat Daydream View sendiri lebih menyerupai Samsung Gear VR ketimbang Cardboard, namun bedanya, ia tidak eksklusif mendukung headphone dari produsen tertentu saja. Pencipta hardware lain dapat berpartisipasi dalam program ini. Pengoperasiannya juga serupa Gear VR: user tinggal membuka tutup di depan, memasukkan handset Android-nya dan mengaktifkan mode VR.

Dalam konferensi pers di bulan Oktober, Clay Bavor selaku perwakilan dari tim pengembang menyampaikan bahwa faktor kenyamanan Daydream View merupakan perhatian utama mereka. Developer memanfaatkan bahan kain lembut dan memangkas bobotnya agar 30 persen lebih ringan dibanding 'produk rival'. Pemakaian kain juga mencegah smartphone kesayangan Anda baret akibat keluar-masuk headset.

Google memang belum mengungkap info lebih rinci mengenai komponen View, tapi yang jelas ia turut dibekali tombol sentuh kapasitif serta chip NFC buat menyederhanakan proses pairing.

Keunikan utama Daydream View sendiri terletak pada kehadiran controller motion wireless di tiap bundelnya. Periferal ini memberikan Anda keleluasaan berinteraksi dengan dunia virtual lewat klik pada tombol atau gerakan - bisa dipakai untuk navigasi menu, bermain game sampai 'jalan-jalan' di Google Street View. Sensor on-board di View mampu melacak orientasi controller (membaca enam arah gerakan) dan dapat memperkirakan posisi tangan Anda. Saat tidak digunakan, controller bisa disimpan di dalam headset.

Sudah ada cukup banyak app yang dikonfirmasi mendukung Daydream, di antaranya ada CNN VR, Mekorama VR, Hunters Gate, The Turning Forest, The Guardian VR, Fantastic Beasts, Hulu VR, YouTube VR, permainan Daydream: Danger Goat, Wonderglade, Gunjack 2: End of Shift, Need for Speed: No Limits VR, dan Home Run Derby; serta ada pula versi virtual reality dari kreasi Google sendiri: Google Play, Street View, Play Movies dan Google Photos.

Baru smartphone Google Pixel dan Pixel XL yang dikonfirmasi siap menunjang Daydream. Agar kompatibel, handset setidaknya harus ditenagai chip Qualcomm Snapdragon 820 dengan RAM minimal 4GB, berjalan di Android 7.0 Nougat dan punya layar AMOLED.

Daydream View sudah mulai dipasarkan di tanggal 10 November, dijual di harga yang cukup kompetitif, hanya US$ 80. Sayangnya, produk baru tersedia di kawasan Amerika, Kanada, Inggris, Jerman dan Australia.

Via Digital Trends. Sumber: Google.